[AkhirZaman.org] Ketika sebagian besar orang Kristen memikirkan tentang Antikristus, mereka biasanya memikirkan tentang seorang Manusia Jahat yang akan menguasai Eropa setelah peristiwa Pengangkatan Rahasia. Tokoh fiktif Nicolae Carpathia, si Antikristus dalam novel-novel Left Behind (lih. artikel The Rapture Deception), adalah sebuah contoh sempurna tentang pemikiran seperti itu. Nicolae Carpathia digambarkan sebagai seorang Roma yang berotak brilian, seorang politisi lihai, seorang pemimpin berbakat, “salah satu pribadi berkarisma yang paling berkuasa yang pernah ada.”1 Ia dengan segera merebut kekuasaan setelah peristiwa Pengangkatan, menguasai PBB, dan mendirikan satu pemerintahan sedunia selama Masa Kesesakan. Ia berbicara dengan lembut dan penuh perhatian kepada massa (orang banyak), namun secara rahasia ia “dikuasai oleh iblis itu sendiri.” Di balik penampilannya yang hangat dan menarik, tersembunyi “seorang monster.” Setelah ia menjadi Raja Tertinggi, Yang Mulia Nicolai Carpathia,” dunia secara terbuka memuja dia sebagai Tuhan.2
Sebagian besar orang Kristen secara teguh percaya bahwa Antikristus adalah satu orang manusia seperti Carpathia, dan jutaan orang merasakan bahwa peristiwa Pengangkatan sudah dekat, sebagian orang bahkan sekarang berspekulasi tentang siapakah Antikristus iblis itu. Beberapa tahun yang lalu, sebagian orang mengatakan dia adalah Pangeran Charles dari Inggris, yang lain mengatakan Mikhail Gorbachev, dan ada juga yang mengatakan Bill Gates, pendiri Microsoft. Seseorang bahkan begitu melantur dan mengatakan bahwa Antikristus adalah David Hasselhoff, bintang film seri televisi populer Baywatch, yang difilmkan di Lautan Pasifik. Dalam Baywatch, David berperan sebagai penjaga pantai bernama Mitch. Karena Wahyu 13:1 menggambarkan Binatang yang keluar dari dalam laut, maka peranan David tampaknya cocok dengan gambaran ini! Tentu saja hampir tidak ada orang yang menganggap ini serius. Namun kenyataannya masih tetap saja: orang Kristen di mana saja secara pasti menunggu seseorang yang akan muncul sebagai Antikristus. Seorang pria. Seseorang yang misterius dan jahat.
Namun apakah yang sesungguhnya dikatakan Alkitab tentang Antikristus? Kata “antikristus” hanya digunakan lima kali dalam Perjanjian Baru, dan semuanya ini terdapat dalam Surat 1 dan 2 Yohanes. Kita akan mulai suatu perjalanan yang menakjubkan ke dalam salah satu dari topik-topik Alkitab yang paling disalahpahami. Ini sangat seru—marilah kita mulai. Hampir 2000 tahun yang lalu, Yohanes menulis: “Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.” (1 Yohanes 2:18, 19).
Apakah anda menyadari apa yang sedang anda baca ini? Butir-butir yang disampaikan oleh Yohanes adalah lebih dahsyat daripada gunung api yang sedang meletus. Berikut ini ringkasan sederhananya:
1. Orang-orang Kristen mula-mula telah mendengar bahwa antikrisus akan datang.
2. Bahkan sekarang ini banyak antikristus yang telah datang.
3. Inilah bukti bahwa “waktu yang terakhir” telah tiba.
4. Antikristus-antikristus ini “berasal dari antara kita.”
Kebenaran ini adalah lebih asing daripada fiksi. Ketika sebagian besar orang Kristen memikirkan tentang Antikristus, mereka hanya memikirkan tentang satu orang seperti Carpathia, namun Yohanes mengatakan ada “banyak antikristus”. Ketika orang Kristen memikirkan tentang kedatangan Antikristus, mereka menempatkan perkembangan ini hanya di masa depan setelah peristiwa Pengangkatan. Namun Yohanes menulis bahwa banyak antikristus ada di sini, “sekarang.” Ketika sebagian besar orang Kristen memikirkan tentang Antikristus, mereka mengira bahwa ia hanya muncul ketika masa ”tujuh tahun yang disebut Masa Kesesakan.”3 Namun Yohanes mengatakan bahwa “waktu yang terakhir” adalah di sini sekarang.
Ketika sebagian besar orang memikirkan tentang Antikristus, mereka memikirkan tentang seorang pribadi antikristus yang secara terbuka akan memerangi sekelompok orang pasca Pengangkatan seperti Pasukan Masa Kesesakan. Namun Yohanes berkata: “mereka berasal dari antara kita” (1 Yohanes 2:19). Apakah artinya ini? Yohanes menggunakan kata “kita” untuk mengacu kepada dirinya dan orang-orang Kristen lainnya dalam Jemaat yang mula-mula. Dengan kata lain, antikristus-antikristus yang digambarkan oleh Yohanes berasal dari dalam Kekristenan. Menurut Yohanes, banyak antikristus yang telah muncul, waktu terakhir telah tiba, dan antikristus-antikristus ini telah datang dari dalam Gereja Kristen. Apakah Nicolae Carpathia lulus dari ujian-ujian Alkitab ini? Seperti nilai “F” pada ujian akhir, ia gagal dalam setiap ujian.
Kemudian Yohanes menulis, “Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. … Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu” (1 Yohanes 2:22, 26). Perkataan ini adalah teramat penting. Antikristus akan menyangkal baik Bapa maupun Anak, namun penyangkalan ini bersifat menyesatkan, tidak nyata. Marilah kita meneliti lagi. Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.( Yohanes 14:6). Bapa adalah Tuhan. Yesus, Sang Anak, adalah satu-satunya jalan untuk datang kepada Bapa. Paulus juga berkata: “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” (1 Timotius 2:5). Bapa Surgawi kita mengasihi kita, inilah sebabnya Ia mengutus Yesus, AnakNya yang Tunggal. Sebagai anak-anak yang percaya kepada–Nya, kita boleh datang kepada Bapa Surgawi kita secara langsung melalui Yesus Kristus. Kita tidak membutuhkan pengantara lain, karena lengan–Nya yang penuh kasih terbuka lebar. Dan pengantara ini adalah “Manusia Yesus Kristus,” bukan seorang perempuan.
Lagi Yohanes memperingatkan, “dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” (1 Yohanes 4:3, 4). Maka antikristus akan menyangkal bahwa Yesus Kristus telah datang dalam “daging”. Apakah artinya datang di dalam daging? Pertama, ini berarti bahwa Yesus adalah manusia sepenuhnya. Ia mengasihi dan mengerti kita sepenuhnya. Kemudian, karena Yesus datang “di dalam daging”, maka Ia sekarang “jalan, kebenaran, dan hidup” (Yohanes 14:6). Tidak seorangpun dapat datang kepada Bapa, melainkan melalui Dia. Dialah Pengantara kita, “manusia Kristus Yesus” (1 Timotius 2:5). Inilah sebabnya kita tidak memerlukan pengantara-pengantara lainnya. Namun antikristus akan menyangkal ini, meskipun tidak secara terbuka, melainkan secara menyesatkan.
Dan lagi, apakah Yohanes menyatakan Antikristus hanya di masa depan, selama Masa Kesesakan? Tidak, karena ia menulis: “tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.” (1 Yohanes 4:3). Menurut Yohanes, “antikristus ini sudah ada” di sini sekarang, dan ia lebih dari satu orang saja seperti Nicolae Carpathia. Terdapat “roh antikristus” yang misterius. Dan siapakah yang melawan ini? Yohanes menulis, “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu” (ayat 4). Pertanyaan: Siapakah yang harus mengalahkan banyak antikristus ini? Jawaban: Orang-orang Kristen yang sejati. Alkitab mengatakan: “Kamu!” Namun ini semua berlawanan dengan gagasan dalam Left Behind bahwa orang-orang Kristen saat ini tidak perlu menghadapi antikristus karena ia hanya akan datang setelah peristiwa Pengangkatan. Apakah ada sesuatu yang menyesatkan sedang terjadi di sini?
Apa yang hendak saya sampaikan barangkali mengejutkan anda, namun ini sepenuhnya benar. Gagasan liar yang saat ini populer tentang seorang manusia Antikristus seperti Nicolae Carpathia yang hanya datang setelah peristiwa Pengangkatan adalah ajaran baru, setidaknya bagi orang-orang Protestan. Sejak tahun 1500-an hingga awal 1900an, sebagian besar orang-orang Baptis, Metodis, Kongregasionalis, Lutheran, Anglikan, Presbiterian, dan Mennonite percaya, atas dasar penelitian Alkitab yang seksama, bahwa nubuatan Alkitab tentang “antikristus” (1 Yohanes 2 dan 4); “tanduk kecil” (Daniel 7); “manusia durhaka” (2 Tesalonika 2); “ibu dari para pelacur” (Wahyu 17) dan “binatang buas” (Wahyu 13) semuanya menunjuk secara spesifik kepada Gereja Katolik Roma. Majalah Newsweek memberitakan, “Martin Luther adalah yang pertama-tama mengidentifikasi kepausan sebagai Antikristus. Pada awalnya ia meremehkan Wahyu Yohanes. Namun kemudian ia melihat di dalamnya sebuah wahyu tentang Gereja Roma sebagai Antikristus yang menyesatkan … sebuah pandangan yang menjadi dogma bagi seluruh gereja Protestan.”4
“Wycliffe, Tyndale, Luther, Calvin, Cranmer; pada abad ke-17, Bunyan, penerjemah dari Alkitab versi King James dan orang-orang yang menerbitkan The Westminster and Baptist Confessions of Faith, Sir Isaac Newton, John Wesley, Whitfield, Jonathan Edwards; dan yang lebih belakangan, Spurgeon, Bishop J.C.Ryle dan Dr. Martyn Lloyd-Jones; orang-orang ini adalah bagian dari jumlah yang tak terhitung banyaknya, semuanya memandang Kepausan sebagai Antikristus… Kaum Reformer dan pewaris mereka adalah pelajar-pelajar besar dan mengetahui Firman Tuhan dan Roh Kudus sebagai guru yang hidup.5 Jikalau salah satu dari guru-guru pada zaman sebelumnya ini dapat dibawa ke sebuah teater abad ke-21 yang memutar LEFT BEHIND: The Movie, mereka pastilah akan bertanya-tanya: Tentang apakah semuanya ini?”
Dalam pengulasan ini, saya hendak berbicara secara gamblang tentang umat Protestan dan Katolik, namun pertama-tama saya ingin menjelaskan beberapa hal. Saya tidak bermaksud untuk menyerang pribadi pada pihak manapun. Umat Katolik sekarang membantu puluhan ribu orang dalam rumah-rumah panti asuhan, dan melalui banyak cara lainnya. Semuanya adalah umat, dan setiap orang sangat dikasihi oleh Yesus Kristus, apapun keanggotaan gereja kita. Saya juga melihat keaneka-ragaman dalam Katolik masa kini, dan bahwa jutaan orang Katolik Amerika tidak mendukung seluruh ajaran Vatikan. Banyak yang sedang mencari kebenaran. Namun saya juga adalah pelajar nubuatan yang hendak membagikan pandangan utama para Reformator Protestan. Saya tidak menerapkan perkataan dalam Kitab Daniel, Paulus, dan Wahyu kepada umat Katolik secara pribadi-pribadi, melainkan kepada sebuah sistem kepausan sebagai satu keseluruhan dengan doktrin-doktrin masa kininya tentang pengantara surgawi (Maria dan para santo), pengampunan hanya melalui para imam, dan tidak ada keselamatan di luar Gereja Induk. Suatu kekuasaan yang mengerjakan penyesatan dari dalam.
Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan kepada Bapa (Yohanes 14:6). Hanya ada satu Pengantara di surga, dan itu adalah “Manusia Kristus Yesus” (1 Timotius 2:5). “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (Kisah 16:31). Ini adalah fakta-fakta Alkitab yang kuat. Namun dalam sejarahnya, dan pada masa sekarang, kebenaran-kebenaran ini masih secara resmi disangkal oleh Vatikan. Umat Katolik masih secara tulus namun salah diajar untuk memandang Maria dan para santo sebagai pengantara. Hingga saat ini, Gereja Katolik Roma masih tidak menerima gagasan bahwa orang-orang Kristen dapat diselamatkan oleh iman di dalam Yesus Kristus tanpa melalui Gereja. Siapakah sesungguhnya Binatang buas dalam nubuatan Alkitab? Apakah itu seseorang seperti Nicolae Carpathia, atau apakah Martin Luther benar? Mengapakah keyakinan bahwa Roma Kepausan adalah Antikristus, “binatang” dan “tanduk kecil” menjadi “dogma bagi seluruh gereja Protestan?”6 Inilah saatnya untuk menemukan melalui mempelajari Alkitab secara seksama.
Daniel 2 berbicara tentang empat kerajaan yang berurutan: Babilon, Persia, Yunani dan Roma. Tidak ada keraguan tentang ini di bagian manapun. Daniel 7 juga berbicara tentang empat kerajaan, menggunakan lambang singa, beruang, macan tutul dan binatang seperti naga dengan sepuluh tanduk. Daniel 7:23 adalah ayat kunci, sehingga janganlah mengabaikannya. Seorang malaikat kudus mengatakan kepada Daniel, “Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi.” Apakah seekor binatang dalam nubuatan? Apakah itu mewakili seorang manusia yang dikuasai iblis secara pribadi seperti Nicolae Carpathia? Atau sebuah komputer super raksasa dengan kemampuan 5000 gigabyte? Tidak. Menurut Daniel 7:23, seekor binatang melambangkan sebuah kerajaan. Jangan lupakan ini. Kebenaran ini adalah seperti sebuah garpu (percabangan) raksasa di tengah jalan. Jikalau kita membuat kesalahan di sini, kita mungkin akan mengira bahwa Bill Gates-lah si Binatang itu. Daniel 7:23 sesungguhnya adalah teks landasan yang akan menyelamatkan kita dari penipuan global. Berdasarkan sejarah dan kesejajaran yang jelas antara Daniel 2 dan Daniel 7, binatang keempat adalah Kekaisaran Roma.
Sekarang saatnya memusatkan perhatian kepada “tanduk kecil” dalam Daniel 7. Umat Katolik, Protestan, dan Injili, termasuk para penulis Left Behind, semuanya setuju bahwa tanduk kecil ini melambangkan Antikristus. Penafsiran mereka tentang nubuatan Alkitab berbeda-beda. Berikut ini adalah Sembilan fakta tentang tanduk kecil dalam Daniel 7:
1. Tanduk kecil itu keluar/berasal dari binatang keempat, yaitu, dari Kekaisaran Roma (7:7,8).
2. Tanduk kecil itu tumbuh “di antara” sepuluh tanduk yang membagi-bagi Kekaisaran itu (7:8).
3. Tanduk kecil itu tumbuh “setelah” ke sepuluh tanduk yang lain ada (7:24).
4. Tanduk kecil itu “berbeda” atau lain dari sepuluh tanduk sebelumnya (7:24).
5. Tanduk kecil itu akan “mencabut” hingga ke akar-akarnya tiga dari sepuluh tanduk sebelumnya (7:8).
6. Tanduk kecil itu memiliki “mata seperti mata manusia” (7:8).
7. Tanduk kecil itu memiliki “mulut yang menyombong” (7:8).
8. Tanduk kecil itu akan “melawan orang-orang kudus” (7:21).
9. Tanduk kecil itu akan memerintah selama “satu masa dan dua masa dan setengah masa” (7:25).
Ketika sebagian besar guru-guru nubuatan Alkitab modern berbicara tentang “tanduk kecil,” mereka menerapkannya kepada seseorang seperti Nicolae Carpathia. Sebagian besar menyadari bahwa keempat binatang dalam Daniel 7 melambangkan Babel, Persia, Yunani dan Roma. Namun kemudian mereka melakukan sesuatu yang mengherankan—mereka mengiris kesepuluh tanduk dan satu tanduk kecil itu dari binatang keempat, dan menyorongkannya jauh ke akhir zaman. Namun ini menciptakan suatu jarak kosong (GAP) yang tidak alamiah sekitar 1500 tahun antara binatang keempat, yaitu Kekaisaran Romawi, dan tanduk kecil. Kebenarannya adalah bahwa nubuatan secara keseluruhan adalah berurutan, teratur, dan kronologis. Ada empat binatang, kemudian sepuluh tanduk, kemudian tanduk kecil, tanpa adanya jarak (GAP). Adalah tidak logis, tidak Alkitabiah, jikalau terdapat jarak kosong selama 1500 tahun dalam kepala binatang keempat!
Dalam nubuatan-nubuatan Daniel “tanduk” juga melambangkan kerajaan (Daniel 8:8, 22). Apakah yang terjadi dalam sejarah? Dalam tahun 478 Masehi, Kekaisaran Roma runtuh setelah diinvasi oleh sepuluh kerajaan suku-suku Jerman dari utara. Kerajaan-kerajaan ini menjadi dasar bagi bangsa-bangsa Eropa modern—Alemani (Jerman), Burgundi (Swiss), Saxon (Inggris), Visigoth (Spanyol), Franks (Perancis), Lombards (Italia) dan Suevi (Portugal). Bangsa Vandal, Heruli dan Ostrogoth juga membangun kerajaan masing-masing. Ketika pemerintahan kekaisaran Roma runtuh di tahun 476 M, Eropa mencari pemimpin. Dapatkah anda menebak siapa yang muncul sebagai kekuatan politik tertinggi dalam Kekaisaran Romawi, “di antara” ke sepuluh tanduk, segera “setelah” tahun 476 Masehi? Gereja Katolik Roma. Roma Kepausan adalah “berbeda” karena ia bukan saja sebuah kekuatan politik, melainkan juga sebuah kekuatan keagamaan. Tiga dari sepuluh tanduk terdahulu (Vandal, Heruli dan Ostrogoth) melawan kekuasaan Roma Kepausan. Sebagai akibat dari pengaruh politik Vatikan, ketiganya dibinasakan dan sama sekali “tercabut hingga ke akar-akarnya” dari sejarah.
Roma Kepausan memiliki “mata seperti mata manusia,” yang mempunyai pemimpin manusia yang berpusat pada Paus. Ia memiliki “mulut yang menyombong,” ketika mengaku sebagai satu-satunya Gereja yang benar, dengan memegang kunci surga dan neraka, di luar dia tidak ada keselamatan. Di bulan September 2000, dalam sebuah dokumen sepanjang 36 halaman, Dominus Jesus, Paus Johanes Paulus II menegaskan kembali bahwa keselamatan hanyalah di dalam Gereja Roma. Segera Los Angeles Times menurunkan berita utama: Vatikan Mengulangi Kembali Dogma Keras—Kekatolikan Roma satu-satunya jalan keselamatan, demikian deklarasinya.” Paus saat ini, Benedict XVI mengulangi kembali pandangan ini di bulan Juli 2007. Maka kedudukan Roma tidak pernah berubah, bahkan di zaman modern ini. Ia masih memiliki “mulut yang menyombong,” Gereja ini benar-benar “memerangi orang-orang kudus” dengan membunuh sekitar 50-100 juta orang yang disebut “bidat” selama Zaman Kegelapan. Orang-orang sekarang ini melupakan Perang Salib, ruang-ruang penyiksaan gelap dalam Inkuisisi, dan banyak pembunuhan massal yang mengerikan terhadap orang Protestan dan Yahudi. Namun peristiwa-peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi. Seperti sebuah anak kunci yang cocok dengan gemboknya, demikianlah nubuatan sesuai dengan sejarah. Adalah juga benar bahwa sejarah membukakan nubuatan.
Selain tentang Yesus Kristus, lebih banyak buku telah dituliskan tentang Martin Luther dibandingkan tokoh lainnya dalam sejarah. Bagaimanakah penafsiran Martin Luther tentang kitab Daniel 7? Luther menulis bahwa Daniel “melihat binatang buas yang mengerikan itu yang memiliki sepuluh tanduk, yang secara serempak diakui adalah Kekaisaran Romawi, ia juga melihat sebuah tanduk kecil muncul di tengah-tengah-nya. Inilah kekuasaan Kepausan, yang muncul dari antara Kekaisaran Romawi.”7 Dengan keberanian dan semangatnya, Martin Luther tidak mengiris lubang sepanjang 1500 tahun dari kepala binatang keempat itu. Ia tidak melihat ada GAP.
Sekarang kembali kepada Binatang buas itu. Sebuah penelaahan Alkitab yang seksama mengungkapkan bahwa Binatang pertama dalam Wahyu 13 adalah sama dengan tanduk kecil dalam Daniel 7. Sebagian orang Katolik, Protestan, Injili, dan termasuk para penulis Left Behind, setuju dalam hal ini. Lagi-lagi, penafsiran merekalah yang berbeda-beda. Wahyu 13 menyatakan bahwa Binatang itu adalah makhluk yang memiliki ciri seperti singa, beruang, dan macan tutul (13:2). Binatang itu juga memiliki mulut (13:5), memerangi orang-orang kudus (13:7) dan memerintah selama 42 bulan (13:5), yang kesemuanya sejajar secara sempurna dngan Daniel 7. Namun ada yang telah dilupakan oleh banyak orang, dan dari sudut pandang nubuatan, kebenaran adalah lebih penting daripada menghindari suatu pembedahan bypass empat lapis. Begini. Berdasarkan kesejajaran yang sempurna antara Wahyu 13 dan Daniel 7, seekor binatang mewakili sebuah kerajaan, bukan seorang manusia seperti Nicolae Carpathia. Dan Gereja Roma Katolik adalah sebuah kerajaan, yang memiliki lebih dari 100 kantor kedutaan di Bukit Vatikan.
Wahyu 13:2 menyebutkan seekor singa, beruang, macan tutul dan seekor naga. Sementara naga yang pertama di dalam Alkitab adalah Setan, ayat ini secara jelas sejajar dengan Daniel 7:3-7. Binatang keempat dalam Daniel 7, yang serupa dengan naga, adalah Kekaisaran Romawi. Wahyu 13:2 mengatakan bahwa naga itu akan memberikan “takhtanya” kepada Binatang itu. “Takhta” ini tidak mengacu kepada kursi secara harafiah, melainkan sebuah kedudukan pemerintahan. Di manakah kedudukan pemerintahan binatang keempat ini? Kota Roma itu sendiri, dan inilah tempat di mana Vatikan “bertakhta” saat ini. Sekitar 1500 tahun lalu, Kekaisaran Romawi menyerahkan kedudukan pemerintahannya kepada Gereja Katolik Roma. Perhatikanlah kutipan berikut ini dari seorang ahli sejarah yang terkenal: “Sementara mengabaikan maksim dan roh Injil, Gereja kepausan, mempersenjatai dirinya dengan kekuatan pedang, menekan Gereja Tuhan dan menyia-nyiakannya selama beberapa abad, suatu masa yang secara tepat di dalam sejarah disebut dengan “Zaman Kegelapan.” Raja-raja di bumi memberikan kekuatan mereka kepada “Binatang” ini.8
Sementara kita menapaki jalan nubuatan, kita perlu melalui sebuah perempatan besar—2 Tesalonika 2. Permasalahan dalam bab ini adalah terlalu besar untuk dilewatkan begitu saja. Di sini Paulus menubuatkan tentang kemunculan “manusia durhaka” (2:3). Apakah ini bukan bukti bahwa Antikristus adalah seorang manusia (laki-laki)? Bab ini juga digunakan untuk mendukung gagasan tentang peristiwa Pengangkatan rahasia sebelum kedatangan Antikristus. Maka, ini adalah bagian yang kontroversial dan amat penting. Sambil menelitinya dengan seksama, kita akan menemukan beberapa kebenaran yang amat mengejutkan. Maka kencangkan ikat pinggang anda, dan kita berangkat.
Hampir tidak dapat dipercaya, namun baris pertama dari 2 Tesalonika 2 sesungguhnya tidak mendukung gagasan-gagasan populer. Paulus menulis tentang “Kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus” dan “terhimpunnya kita dengan Dia” (2:1). “Terhimpunnya kita” secara jelas mengacu kepada Pengangkatan Jemaat. Namun kapankah waktunya kita terhimpun? Pada saat kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. Apakah kata Yunani yang digunakan oleh Paulus untuk “kedatangan”? Parousia. Kata yang sama inilah juga digunakan dalam ayat 8 yang berbicara tentang kedatanganNya kembali yang penuh kemuliaan [parousia]. Satu perbandingan sederhana dari ayat 1 dan 8 membuktikan dua hal yang tidak perlu diragukan lagi: (1) “Parousia” mengacu kepada Kedatangan Yesus Kristus kedua secara nyata dalam “terang benderang”dan “penuh kemuliaan” (seperti dalam Matius 24:27,30, 31); (2) Dalam kedatanganNya kembali dalam terang dan kasat mata inilah Yesus Kristus akan menghimpun JemaatNya!
Setelah mengacu kepada “kedatangan” atau “parousia” Tuhan kita Yesus Kristus, dan “terhimpunnya kita dengan Dia”, Paulus memperingatkan dengan penuh khidmat, “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.” (2 Tesalonika 2:3, 4). Perkataan ini adalah amat signifikan. Berikut ini fakta-faktanya:
1. Ini adalah tentang Antikristus.
2. Antikristus akan datang sebagai akibat dari “murtad.” Kata Yunani untuk “murtad” adalah “apostasia,” dari padanya diperoleh kata bahasa Inggris “apostasy”, yang berarti murtad dari kasih karunia dan kebenaran di dalam gereja.
3. Kemurtadan ini, yang mengakibatkan munculnya Antikristus, harus “datang dahulu,” yaitu sebelum “terhimpunnya kita” dengan Yesus Kristus. Maka kemunculan Antikristus yang dibicarakan paulus secara khusus datang sebelum Pengangkatan.
4. Orang-orang Kristen sendiri yang berada dalam bahaya disesatkan dalam perkara ini, karena Paulus memperingatkan, “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!”
5. Antikristus adalah “dia yang telah ditentukan untuk binasa,” yaitu ungkapan yang digunakan oleh Yesus untuk Yudas dalam Yohanes 17:12. Yudas adalah seorang yang mengaku Kristen dalam kelompok para murid pengikut Kristus. Maka Antikristus bukanlah seseorang seperti Nicolae Carpathia, melainkan adalah seorang yang mengaku pengikut Yesus Kristus! Yudas bahkan mencium Yesus, dan berkata, “Salam, Rabi” (Matius 26:49),namun itu adalah ciuman pengkhianatan.
6. Antikristus disebut “manusia durhaka” yang sama dengan tanduk kecil yang memiliki “mata seperti mata manusia” Daniel 7:8). Daniel tidak mengatakan bahwa tanduk itu adalah hanya satu orang manusia saja, melainkan memiliki “mata seperti mata manusia.” Ini adalah perbedaan yang tipis, namun signifikan.
Selanjutnya dalam penggambarannya tentang Antikristus, Paulus menulis, “yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.” (2 Tesalonika 2:4).Banyak yang menerapkan ini kepada Antikristus seperti Nicolae Carpathia yang mereka kira pada suatu hari kelak akan memasuki bait Allah Yahudi yang telah dibangun kembali, duduk dan dengan lantang mengumumkan, “Aku adalah Allah,”namun apakah ini sesungguhnya yang dikatakan oleh Paulus? Jikalau anda membuka konkordans, anda akan menemukan bahwa kata Yunani yang digunakan untuk “bait Allah” adalah “naos.” Paulus menggunakan kata yang sama dalam 1 Korintus. Ketika menulis kepada “jemaat Allah” (1:2), Paulus bertanya, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (3:16)? Di sini bait Allah adalah jemaat, dan Paulus menulis bahwa di sinilah Antikristus akan berdiam. Ini bukan berarti bahwa Antikristus secara harafiah duduk di atas sebuah kursi di dalam sebuah bangunan fisik.”Berdiam” berarti menduduki suatu kedudukan pemegang kekuasaan tertinggi. Yesus sekarang “berdiam” di sebelah kanan Allah. Antikristus akan “berdiam” di dalam bait Allah, yang berarti bahwa ia akan menduduki suatu kedudukan tertinggi dan tampaknya memiliki otoritas tanpa bisa salah di dalam Gereja Kristen. Maka Antikristus akan mengarahkan mata orang banyak kepada dirinya sendiri menggantikan Yesus Kristus. Maka peperangan itu adalah antara “manusia durhaka” dan “manusia Kristus Yesus.” Dan Antikristus ini tidak akan mengatakan secara terang-terangan, “Aku adalah Allah,” karena ini akan menjadi terlalu nyata dan tidak menyesatkan. Sebaliknya, Antikristus akan berdiam “sebagai Allah … dan mau menyatakan diri sebagai Allah” melalui pernyataan-pernyataan dan pengakuannya.
Antikristus akan duduk “di bait Allah. ”Jutaan orang sekarang menerapkan ini kepada bait Allah di Yerusalem yang telah dibangun kembali, dan inilah satu alasan mengapa orang Kristen Amerika begitu tertarik dengan berita-berita terakhir yang berasal dari Israel. Namun coba pikirkan ini: Jikalau orang-orang Yahudi tertentu telah membangun kembali bait suci mereka dan memulai korban sembelihan, apakah bait suci ini akan benar-benar menjadi “bait Allah”? Ketika Yesus mati, Ia “menghentikan korban sembelihan” (Daniel 9:27). Ia adalah Korban Sembelihan Terakhir. Jikalau orang Yahudi pernah memulai korban sembelihan, pernyataan apakah artinya ini bagi Bapa? Ini adalah penyangkalan resmi kepada AnakNya! Maka (apakah anda siap?) bait Allah itu sendiri akan menjadi bait Antikristus itu sendiri. Sejujurnya, dapatkah sebuah bait suci seperti itu, yang di dalam dirinya sendiri adalah penyangkalan terhadap Yesus, secara tepat disebut sebagai “bait Allah”? Tidak pernah!9 Jangan tertipu, bait suci di Yerusalem bukan lagi sesuatu yang penting. Lupakan tentang isu itu dan arahkan pada masalah yang sesungguhnya tentang perusakan gereja Allah.
Paulus mengatakan kepada jemaat Tesalonika, “Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.” (2 Tesalonika 2:6). Masalah lain yang amat kontroversial adalah “Siapakah atau apakah yang menahan Antikristus?” Banyak pengajar Alkitab populer percaya bahwa “si penahan” adalah Roh Kudus di dalam Gereja Kristus. Teori ini mengatakan bahwa sepanjang Gereja bertahan di dunia ini, Antikristus tidak bisa datang. Hanya setelah gereja “disingkirkan” (ayat 7) dalam peristiwa Pengangkatan, maka Antikristus bisa datang. Namun coba anda pikirkan. Jikalau Roh Kudus disingkirkan bersama dengan Gereja pada saat peristiwa Pengangkatan, bagaimanakah mungkin ada Pasukan Masa Kesesakan yang terdiri atas orang-orang yang baru beriman? Karena tidak ada lagi Roh Kudus di bumi ini untuk mempertobatkan mereka! Dan jikalaupun Roh Kudus masih ada di dunia ini setelah Pengangkatan, bukankah Ia akan berdiam di dalam Pasukan Masa Kesesakan? Ia harus berdiam di sana, karena Alkitab mengatakan bahwa tidak seorangpun dapat melawan Antikristus tanpa Roh Kudus berdiam di dalam dirinya (1 Yohanes 4:4, 5). Maka, mengapa Roh Kudus, yang berdiam di dalam Pasukan Masa Kesesakan setelah peristiwa Pengangkatan, tidak melawan Antikristus? Mengapa Roh Kudus sebelum Masa Kesesakan dapat melawan Antikristus, sementara Roh Kudus dalam Gereja Setelah Masa Kesesakan tidak dapat? Sahabat, ada sesuatu yang salah dalam pandangan ini?
Paulus meneruskan penggambaranya tentang Antikristus ketika ia menuliskan, “Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja” (2 Tesalonika 2:7). Dari perkataan ini, Antikristus telah mulai bekerja di zaman Paulus. Ayat 8 mengatakan, “pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali [parousia].” Maka Antikristus akan terus ada hingga kedatangan Yesus Kristus yang tampak nyata. Gabungan ayat 7 dan ayat 8 menyatakan bahwa Antikristus mulai di zaman Paulus dan terus berlanjut hingga akhir, sehingga tidak mungkin Antikristus itu adalah satu orang manusia. Bukan itu saja, kedatangan Yesus yang nyata dan di dalam terang, ketika Ia “datang kembali” (ayat 8), ketika Kristus akan membinasakan Antikristus dan “menghimpun “JemaatNya (ayat 1). Maka tidak mungkin Gereja menjadi “penahan.”
Lalu, siapakah “penahan” itu? Kita harus meletakkan perkataan Paulus di bawah mikroskop untuk memperoleh kunci yang benar. Paulus mengatakan kepada jemaat Tesalonika, “Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu? Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia…” (2 Tesalonika 2:5, 6). Apakah anda memperhatikan? Jemaat mula-mula memang telah “mengetahui” siapa yang”menahan” Antikristus, karena Paulus secara nyata mengatakan bahwa ia telah memberitahu mereka. Maka agar kita mengetahui siapa yang “menahan dia,” kita harus kembali kepada sejarah kuno dan menemukan apakah yang sesungguhnya dikatakan oleh Jemaat mula-mula tentang perkara ini, daripada mencari pada para penafsir modern. Jikalau kita melakukan ini, jawabannya menjadi amat jelas.
H. Grattan Guinness, yang telah disebut sebagai guru nubuatan Inggris terbesar, menulis, “jemaat mula-mula memberitahu kita apa yang diketahuinya tentang perkara ini, dan tidak seorangpun di zaman ini yang menentang kesaksiannya tentang apa yang telah dikatakan oleh Paulus, dari perkataannya, kepada jemaat Tesalonika. Di sini tradisi kuno itu sendirilah yang berwenang. Spekulasi modern secara positif tidak pantas berbicara tentang perkara ini… Mulai dari Irenaeus, yang hidup dekat dengan zaman para rasul, hingga Chrysostom dan Jerome, para Bapa mengajarkan bahwa kuasa yang menahan manifestasi “manusia durhaka” adalah Kekaisaran Romawi yang diperintah oleh para Kaisar. … Sementara para Kaisar memegang kekuasaan kekaisaran, maka tidaklah mungkin bagi Antikristus yang diramalkan akan datang, dan pada kejatuhan Kaisar maka ia akan muncul.”10 Maka Jemaat mula-mula percaya bahwa “penahan” itu adala Kekaisaran Romawi yang diperintah oleh para Kaisar.
Mengapakah Paulus tidak langsung saja mengatakan kepada kita dalam suratnya? Bukankah itu akan memecahkan banyak masalah? Sesungguhnya, ada satu alasan mengapa ia tidak bertindak demikian. Jemaat Tesalonika telah mengalami “aniaya” dari Kekaisaran Romawi (2 Tesalonika 1:4). Jikalau surat ini mengatakan secara spesifik bahwa Kekaisaran Romawi pada suatu hari kelak akan “jatuh”, ini bahkan mungkin akan menyebabkan lebih banyak masalah bagi orang-orang beriman mula-mula. Bagaimanakah jikalau surat itu jatuh ke tangan yang salah? Jikalau penguasa Romawi menemukan bahwa orang-orang Kristen percaya bahwa Kekaisaran Romawi pada akhirnya akan jatuh, mereka akan menganggap ini adalah pengkhianatan besar kepada Kaisar! Akan terdengar lagi teriakan, “Bawa orang-orang Kristen ke Coloseum!” Maka, untuk melindungi mereka, Paulus mengatakan kepada mereka secara pribadi tanpa menuliskannya.
Dalam bukunya Champions of Christianity, Ron Thompson menuliskan, “Paulus tidak menyebutkan bahwa kuasa penahan yang mereka ketahui adalah Roma, karena takut ada pem-balasan. Ingatlah bahwa jemaat Kristen telah mengalami aniaya oleh Roma. Jikalau jemaat Kristen di Tesalonika mengetahui tentang “tanduk kecil” setelah kerajaan keempat yaitu Roma, (lihat Daniel 7:8, 24), maka kuasa penahan Roma terhadap wahyu tentang Kemurtadan Besar Gereja Kristen menjadi masuk akal.”11 ketika pada Bapa gereja mula-mula menulis tentang ‘si penahan”, mereka menggunakan perkataan kode rahasia Alkitab: “Si ‘penahan’ adalah binatang buas ke-empat dalam Daniel 7,” yang mereka ketahui adalah Kekaisaran Romawi. Inilah apa yang dibisikkan oleh Paulus ketika mengatakan “telah kerap kali kukatakan kepadamu” dan ini tepat dengan nubuatan. Daniel 7 menubuatkan bahwa setelah binatang buas keempat jatuh, kemudian tanduk kecil akan muncul, dan dalam sejarah, itulah yang terjadi. Ketika para Kaisar jatuh, tokoh Paus muncul dengan kekuasaan penuh, dan Antikristus dinyatakan. Antikristus dapat menjalankan kekuasaannya oleh dukungan politik.
Martin Luther, John Calvin, dan John Wesley, bersama dengan banyak orang lainnya yang tak terhitung jumlahnya, semuanya percaya bahwa “manusia durhaka” yang digambarkan dalam 2 Tesalonika 2:3, berlaku untuk kantor kepausan para paus, “duduk di bait Allah.”12 Martin Luther “membuktikan, melalui pernyataan dalam Daniel dan Wahyu Yohanes, melalui surat-surat Palus, dan Yakobus, bahwa kemunculan Antikristus, yang dinubuatkan dan digambarkan dalam Alkitab, adalah Kepausan.”13 tentang nubuatan dalam Daniel 7, seluruh Reformator Protestan besar menafsirkan nubuatan Paulus dalam 2 Tesalonika 2 bersifat sejarah, kronologis, dan berurutan, TANPA JURANG PEMISAH (GAP).
The Westminster Confession of Faith (1647), yang diratifikasi dan ditetapkan melalui sebuah keputusan Parlemen Inggris, menyatakan: “Tidak ada kepala gereja selain Tuhan Yesus Kristus; dan dalam artian sebagai kepala Gereja, Paus Roma juga tidak dapat menjadi kepalanya; melainkan sebagai Antikristus, manusia durhaka, yang meninggikan dirinya di dalam gereja melawan Kristus, dan segalanya yang disebut Allah.”14 Maka wajarlah dikatakan bahwa Roma tidak sendirian dalam masalah peninggian diri di atas Yesus Kristus. Inilah dosa asal Lusifer, dan setiap orang Kristen sejati juga bergumul dengan ini. Umat Katolik, Protestan, Injili, Muslim, Yahudi, dan Steve Wohlberg, semua perlu memperoleh kemenangan terhadap keangkuhan dengan kasih karunia Tuhan. Dalam hal dosa manusia yang mendasar, kita semua berada pada tempat yang sama.
Berikut ini ringkasan sederhana dari 2 Tesalonika 2: di zaman Paulus, “misteri kedurhakaan” sudah mulai bekerja (2:7). “Kemurtadan” telah mulai, dan “manusia durhaka” sudah mulai muncul. Namun Kekaisaran Romawi dengan para Kaisarnya masih “menahan” kemunculan Antikristus untuk memperoleh kekuasaan penuh. Di tahun 476 Masehi, ketika kekaisaran Romawi runtuh, “telah disingkirkan,” para Paus muncul sebagai pialang kekuasaan utama di Eropa, dan Antikristus dinyatakan. Antikristus akan terus berlanjut hingga akhir dunia. Kemudian Yesus Kristus akan datang kembali dalam “kemuliaan kedatanganNya”, membinasakan Antikristus, dan menghimpun GerejaNya kepada DiriNya. Siapakah yang akan termasuk bagian dari Gereja itu? Menurut konteks ini, mereka itu pastilah orang-orang yang tidak murtad dari kebenaran. Seperti gemuruh suara guntur, Paulus berseru kepada kita di abad ke-21 ini: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!” Ulasan sepenuhnya didasarkan pada apa yang ditulis oleh Paulus dengan apa yang sesungguhnya dikatakan oleh Gereja mula-mula.
Di seberang pantai Florida, antara Kuba dan Kepulauan Bermuda, terletak lautan yang disebut Segitiga Bermuda. Banyak kapal telah hilang secara misterius di perairan ini. Tidak seorang-pun tahu mengapa. Ketika berbicara tentang nubuatan Alkitab, pemahaman Protestan mula-mula tentang siapakah Binatang itu juga sebagian besar telah sirna ke dalam gelombang sejarah. Apakah ada orang yang tahu mengapa? Ya, banyak yang tahu. Pada ulasan selanjutnya anda akan bergabung dengan mereka. Dan anda akan mengerti mengapa kebenaran telah tertinggal di belakang.
Steve Wohlberg, “Menyingkap Kesalahan-Kesalahan yang Berbahaya tentang Nubuatan Alkitab dan Akhir Dunia”, Bab: Mengungkap Antikristus, www.remnantpublications.com
_________
1. The Tribulation Force, hlm.ix.
2. The Mark-The Beast Rules the World, sampul dalam, hlm. 2; xi.
3. The Tribulation Force, sampul dalam.
4. Newsweek, 1 Nov. 1999, hlm. 72.
5. All Roads Lead to Rome, Michael de Semlyen. Dorcheser House Publication, 1991, hlm. 205, 206.
6. Newsweek, 1 Nov. 1999, hlm. 72.
7. Romanism and the Reformation—From Standpoint of Prophecy. H. Grattan Guinnes. Harley House, Bow, London, 1891, hlm. 127. Lihat juga Works of Martin Luther, vol. II, hlm. 386.
8. Fox’s Book of Martyrs, edisi 1926, hlm. 43.
9. Informasi lebih lanjut tentang topic ini, baca buku Steve Wohlberg, Exploding the Israel Deception, bab 8, “Titanic Truths about the Temple.”
10. Romanism and the Reformation, hlm. 105-107.
11. Champions of Christianity in Search of Truth, oleh Ron Thompson. Teach Services, Inc. Brushton, New York, 1996. Hlm. 47.
12. J.H. Merle d’Aubigne. History of the Reformation of the Sixteenth Century. Hartland Publications, Rapidan, VA, Buku 1, Bab III, hlm. 43.
13. Ibid., Buku IV, Bab XII, hlm. 340.
14. Phillip Schaff, The Creeds of Christendom, With a History and Critical Notes. New York: Harper & Brothers, 1919, vol. III,bab 25,bag. 6,hlm. 658-659.