Friday, November 29, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaMempertahankan Pengalaman Keagamaan (1)

Mempertahankan Pengalaman Keagamaan (1)

Alkitab dalam Rumah Tangga
[AkhirZaman.org] Alkitab adalah sebuah buku yang sanggup melakukan banyak perkara. Dalam corak ragam dan bahan-bahan pelajarannya yang mencakup daerah yang luas, Alkitab berisi sesuatu yang menarik bagi setiap pikiran dan menggugah setiap hati. Pada lembaran-lembarannya terdapat sejarah yang paling kuno; riwayat kehidupan yang paling benar; prinsip-prinsip pemerintahan untuk memerintah negara, untuk mengatur rumah tangga–prinsip yang tidak pernah dapat ditandingi oleh hikmat manusia. Buku ini mengandung falsafah yang paling dalam; sanjak yang paling indah dan mulia, yang paling emosionil dan yang paling menyedihkan. Di dalam nilainya tulisan-tulisan dalam Alkitab jauh lebih unggul daripada hasil karya pengarang-pengarang manusia biasa, sekalipun bila dipertimbangkan dengan cara demikian; akan tetapi bila ditinjau dalam hubungannya dengan tema inti yang agung itu, semuanya itu mempunyai ruang lingkup yang luasnya tidak terhingga, dan nilai yang tidak terkira. Ditinjau dari sudut pikiran ini, setiap topik mempunyai suatu makna yang baru. Di dalam kebenaran-kebenaran yang diucapkan dengan cara yang paling sederhana itu tercakup prinisp yang tinggi seperti langit dan yang mencakup kekekalan.

Firman Allah berkelimpahan dalam permata-permata kebenaran yang mahal, dan orang tua harus mengeluarkan semuanya itu dari dalam petinya dan menghadapkannya kepada anak-anak mereka dalam terang yang sebenarnya. . . . Di dalam Firman Allah engkau memiliki sebuah gudang harta darimana engkau dapat mengambil benda-benda yang mahal, dan sebagai orang Kristen engkau harus melengkapi dirimu untuk setiap pekerjaan yang baik.

Di dalamnya Allah Menyediakan Sebuah Jamuan Pesta yang Mewah.
Dalam memberikan kepada kita kesepakatan untuk mempelajari firman-Nya, Tuhan telah menyediakan di hadapan kita sebuah jamuan pesta yang mewah. Banyaklah manfaat yang bisa diperoleh dari firman-Nya, yang digambarkan oleh Dia sebagai daging dan darah-Nya, roh dan hidup-Nya. Dengan memakan Firman ini, kekuatan rohani kita ditambahkan; kita bertumbuh dalam anugerah dan dalam suatu pengetahuan akan kebenaran. Kebiasaan untuk mengendalikan diri dibentuk dan dikuatkan. Segala kelemahan pada masa kanak-anak–bersungut, kekerasan hati, mementingkan diri, kata-kata yang kasar, tindakan yang disertai kemarahan–hilang lenyap, dan sebagai gantinya bertumbuhlah sifat-sifat kedewasaan orang Kristen.

Segala pelajaran yang indah dari cerita dan perumpamaan Alkitab, pelajaran dari Firman Allah yang suci dan sederhana itu, adalah makanan rohani bagi engkau dan anak-anakmu.

Oh, betapa suatu pekerjaan terdapat di hadapanmu! Maukah engkau melaksanakannya dalam kasih dan takut akan Allah? Maukah engkau menempatkan dirimu dalam hubungan dengan Allah melalui firman-Nya?

Itu adalah Ukuran Kejujuran Akhlak.
Firman Allah dengan cara bijaksana harus ditanamkan di dalam pikiran yang masih muda dan dijadikan sebagai ukuran kejujuran akhlak mereka, memperbaiki segala kesalahan mereka, menerangi dan menuntun pikiran mereka, yang akan jauh lebih ampuh dalam mengekang dan mengendalikan pembawaan yang emosionil daripada oleh kata-kata yang keras, yang akan membangkitkan amarah. Pendidikan anak-anak untuk memenuhi ukuran Alkitab akan memerlukan waktu, ketekunan dan doa. Hal ini harus diperhatikan jikalau beberapa perkara tentang rumah tangga telah diabaikan.

Kebenaran-kebenaran Alkitab, jika diterima akan mengangkat pikiran dari kemerosotan dan keduniawian. Jikalau Firman Allah dihargai sebagaimana mestinya, baik orang muda dan orang tua akan memiliki satu kejujuran akhlak, satu kekuatan dalam prinsip, yang akan menyanggupkan mereka melawan penggodaan.

Yang Maha Suci Israel telah memberitahukan kepada kita segala hukum dan undang-undang yang harus memerintah semua pikiran manusia. Segala peraturan ini, yang telah dinyatakan “suci, dan adil dan baik,” harus menjadi ukuran dari segala tindak tanduk dalam rumah tangga. Tidak ada penyelewengan daripadanya yang tidak menjadi dosa, oleh karena semuanya itu adalah dasar daripada agama Kristen.

Itu Menguatkan Pikiran.
bible-study 724 482 80 CopyJikalau Alkitab dipelajari sebagaimana harusnya, maka manusia akan menjadi kuat dalam pikirannya. Pengajaran-pengajaran yang dikemukakan di dalam Firman Allah, kesederhanaan ucapan-ucapannya, tema-tema yagn agung yang dihadapkan kepada pikiran, akan memperkembangkan kesanggupan-kesanggupan yang ada di dalam diri manusia yang tidak akan dapat diperkembangkan dengan cara lainnya. Di dalam Alkitab sebuah ladang yang tidak terbatas luasnya terbuka bagi imajinasi. Setelah merenung-renungkan tema-temanya yang agung itu, setelah berhubungan dengan tulisan-tulisannya yang berisi gambaran yang indah itu, seorang pelajar akan pergi dengan pikiran yang lebih suci dan lebih luhur daripada jikalau ia telah menggunakan waktunya itu untuk membaca hasil karya buatan manusia, tanpa menyebutkan sesuatu yang remeh sifatnya. Pikiran yang masih muda itu akan gagal untuk mencapai perkembangan mereka yang paling mulia bilamana mereka melalaikan sumber hikmat yang tertinggi itu–Firman Allah. Sebab mengapa kita memiliki begitu sedikit manusia yang berpikiran baik, manusia yang mempunyai nilai yang kokoh dan memiliki kekukuhan, ialah oleh karena Allah tidak ditakuti, Allah tidak dikasihi, prinsip-prinsip agama tidak dinyatakan di dalam hidup sebagaimana harusnya.

Allah menghendaki agar kita menggunakan setiap alat yang dapat memperkembangkan dan menguatkan kuasa pikiran kita. . . . Jikalau Alkitab lebih banyak dibaca, jikalau kebenaran-kebenarannya dipahami dengan lebih baik, maka kita akan menjadi orang-orang yang lebih diterangi dan lebih pandai. Tenaga diberikan kepada jiwa oleh menyelidiki halaman-halamannya.

Itu adalah Dasar Bagi Kesejahteraan Rumah Tangga, Sosial dan Bangsa.
Pengajaran Alkitab mempunyai suatu pengaruh yang kuat terhadap kemakmuran manusia dalam segala hubungannya dengan hidup yang sekarang ini. Itu memaparkan azas yang menjadi batu penjuru kemakmuran bangsa–azas oleh mana terikat kesejahteraan masyarakat, dan yang menjadi pelindung bagi keluarga–azas tanpa mana tidak seorangpun bisa mencapai manfaat, kebahagiaan dan kehormatan di dalam hidup yagn sekarang ini, atau berharap untuk dapat memperoleh hidup yang kekal, untuk masa mendatang. Tidak ada satu pangkat dalam hidup, tidak ada satu taraf di dalam pengalaman manusia, untuk mana pengajaran Alkitab bukan merupakan satu persiapan yang perlu.

Pengetahuan Kitab Suci Merupakan Satu Pelindung.
Dari sejak seorang kanak-kanak, Timotius mengetahui Kitab Suci; dan pengetahuan ini adalah satu pelindung bagi dia terhadap pengaruh jahat yang mengelilngi dia dan dari penggodaan untuk memilih kepelesiran dan pemuasan diri lebih daripada tugas. Pelindung seperti ini diperlukan oleh semua anak-anak kita, dan haruslah menjadi sebagian dari pada pekerjaan orang tua dan wakil-wakil Kristus untuk memastikan bahwa anak-anak diberikan pengajaran yang sepatutnya dalam Firman Allah.

Kasih akan Alkitab Bukanlah Sesuatu yang Alamiah.
Anak-anak muda bersifat lalai dan tidak berpengalaman, dan kasih akan Alkitab serta segala kebenarannya tidaklah akan datang dengan sendirinya. Kecuali usaha yang sungguh-sungguh diadakan untuk membangun di sekeliling mereka benteng-benteng melindungi mereka dari alat-alat setan, maka mereka akan menjadi korban penggodaannya dan akan ditawan oleh dia menurut kemauannya. Di dalam tahun-tahun permulaan hidup mereka anak-anak harus diajar tentang segala tuntutan hukum Allah dan iman dalam Yesus Penebus kita untuk membersihkan diri dari segala noda dosa. Iman ini harus diajarkan setiap hari, melalui pengajaran dan teladan.

library-use CopyAnak-anak Muda Terutama Sekali Mengabaikan Pelajaran Alkitab.
Baik orang tua dan muda mengabaikan Alkitab. Mereka tidak menjadikannya sebagai bahan pelajaran mereka sebagai peraturan dalam hidup mereka. Terutama sekali anak-anak muda bersalah dalam kelalaian ini. Kebanyakan mereka mempunyai waktu untuk membaca buku-buku lain, tetapi buku yang menunjukkan jalan yang menuju kepada hidup kekal tidak dipelajari setiap hari. Cerita-cerita dongeng dibaca dengan penuh perhatian, sementara Alkitab diabaikan Buku ini adalah penuntun kita kepada satu kehidupan yang lebih luhur dan lebih suci. Anak-anak muda akan mendapati buku itu sebagai buku yang paling menarik perhatian yang mereka pernah baca jikalau saja imajinasi mereka tidak dirusak oleh membaca cerita-cerita dongeng.

Pikiran yang masih muda gagal untuk mencapai perkembangan mereka yang paling luhur bilamana mereka mengabaikan sumber hikmat yang tertinggi–Firman Allah. Bahwa kita berada di dalam dunia milik Allah, di hadirat Khalik itu; bahwa kita dijadikan atas peta-Nya; bahwa Ia menjaga kita dan mengasihi serta memperhatikan kita–semuanya ini adalah tema-tema yang indah untuk dipikirkan dan akan menuntun pikiran kepada ladang meditasi yang luas dan agung. Ia yang membuka pikiran dan hati kepada kebiasaan untuk merenung-renungkan tema-tema seperti itu tidak pernah akan merasa puas dengan bahan-bahan pemikiran yang remeh dan bersifat sensasionil.

Kelalaian Orang Tua Dipantulkan dalam Diri Anak-anak.
Sekalipun pada waktu masih kecil sekali, anak-anak memperhatikan; jikalau orang tua menunjukkan bahwa Firman Allah itu bukanlah penuntun dan penasihat mereka, jikalau mereka tidak menghargai pekabaran yang disampaikan kepada mereka, roh acuh tidak acuh yang sama yang bersikap, “saya tidak peduli; saya akan mengikuti jalan saya sendiri,” akan diperlihatkan oleh anak-anak mereka.

Berikan kepada Firman Itu Tempatnya yang Terhormat.
Sebagai suatu umat yang mempunyai terang yang besar, kita harus menjadi luhur dalam kebiasaan kita, dalam kata-kata kita, dan di dalam kehidupan rumah tangga serta pergaulan kita. Berikan kepada Firman itu tempatnya yang terhormat sebagai satu penuntun di dalam rumah tangga kita. Biarlah itu dijadikan sebagai penasihat di dalam menghadapi segala kesulitan, ukuran daripada segala perbuatan. Maukah saudara-saudaraku diyakinkan bahwa tidak akan pernah ada kemakmuran yang sejati kepada siapapun juga di dalam lingkungan keluarga kecuali kebenaran Allah, hikmat daripada kebenaran, memerintah? Setiap usaha harus diadakan oleh para bapa dan ibu untuk mengangkat pikiran mereka dari kebiasaan malas yang menganggap bahwa pelayanan kepada Allah itu adalah satu beban. Kuasa kebenaran harus dijadikan sebagai alat yang menyucikan di dalam rumah tangga.

Orang tua, berikan kepada anak-anakmu, hukum demi hukum, pengajaran demi pengajaran, petunjuk yang terdapat di dalam Firman Allah yang suci itu. Ini adalah pekerjaan yang engkau telah berjanji untuk melaksanakannya pada waktu engkau dibaptiskan. Janganlah ada sesuatu yang bersifat duniawi yang menghalangi engkau dari pekerjaan ini. Perbuatlah dengan segala kesanggupanmu untuk menyelamatkan jiwa anak-anakmu, apakah mereka itu tulang daripada tulangmu dan daging daripada dagingmu, atau apakah mereka itu telah diterima ke dalam keluargamu dengan pengangkatan.

 

 

 

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?