[AkhirZaman.org] Mereka yang bekerja melayani orang yang jatuh akan dikecewakan oleh banyak orang yang berjanji untuk pembaruan. Banyak orang akan melakukan perubahan semu dalam kebiasaan dan praktik hidup. Mereka terdorong oleh gerak hati, dan untuk sementara nampaknya sudah berubah; tetapi tidak ada perubahan hati yang sesungguhnya. Mereka masih menggandrungi cinta diri, masih haus akan kepelesiran yang bodoh, dan keinginan pemanjaan diri yang sama. Mereka tidak mengetahui pekerjaan pembangunan tabiat, dan mereka tidak dapat dipercaya sebagai pemegang prinsip. Mereka sudah memerosotkan kemampuan pikiran dan kuasa rohani dengan menuruti selera dan nafsu, dan ini membuat mereka lemah. Mereka berubah-ubah dan labil. Dorongan hati mereka menjurus kepada masalah seksual. Orang-orang seperti ini sering menjadi sumber bahaya terhadap orang lain. Karena mereka dianggap seperti laki-laki dan perempuan yang sudah berubah, maka kepada mereka dipercayakan tanggungjawab dan posisi di mana pengaruh mereka merusak orang yang masih lugu.
Bahkan mereka yang berusaha dengan sungguh-sungguh bagi pembaruan tidaklah bebas dari bahaya kejatuhan. Mereka perlu diperlakukan dengan kebijaksanaan yang besar dan dengan kelemahlembutan. Orang-orang yang telah diselamatkan dan diangkat dari kedalaman dosa kalau dipuji dan disanjung kadang-kadang membuktikan kehancuran mereka. Kebiasaan mengundang pria dan wanita untuk menceritakan di hadapan umum tentang pengalaman mereka dalam dosa sangat berbahaya, baik bagi pembicara itu sendiri maupun para pendengarnya. Menggambarkan liku-liku kejahatan itu merusak pikiran dan jiwa. Dan menonjolkan orang-orang yang diselamatkan itu berbahaya bagi mereka. Banyak orang terdorong untuk merasa bahwa kehidupan mereka yang penuh dosa itu telah memberi kepada mereka suatu keistimewaan tertentu. Cinta akan kemasyhuran dan roh percaya diri didorong yang ternyata berbahaya kepada jiwa itu. Hanya dengan tidak mempercayai diri dan bergantung pada kemurahan Kristuslah mereka dapat bertahan.
Semua orang yang ternyata sungguh-sungguh bertobat seharusnya didorong untuk bekerja bagi orang lain. Jangan ada yang menolak satu jiwa yang telah meninggalkan pekerjaan setan untuk pelayanan Kristus. Bilamana seseorang terbukti sudah dipengaruhi Roh Allah, berikan dorongan supaya dia memasuki pekerjaan Tuhan. “Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu.” Yudas 1:22. Mereka yang bijaksana oleh akal budi dari Allah akan melihat jiwa-jiwa yang memerlukan pertolongan, mereka yang sudah sungguh-sungguh bertobat tetapi tanpa dorongan akan sukar mempertahankan pengharapan. Tuhan akan menanamkan dalam hati hamba-hamba-Nya agar menyambut orang-orang bertobat yang masih goyah ini ke dalam persekutuan kasih mereka. Apa pun dosa yang pernah menjerat mereka, betapa dalam pun mereka sudah jatuh, bilamana mereka datang kepada Kristus dengan hati yang remuk, Ia akan menerima mereka. Kemudian berilah sesuatu tugas kepada mereka untuk dilakukan bagi-Nya. Jika mereka rindu bekerja mengangkat orang lain dari jurang kebinasaan dari mana mereka sendiri telah diselamatkan, berilah mereka kesempatan. Ajaklah mereka dalam pergaulan dengan orang Kristen yang sudah berpengalaman, agar mereka beroleh kekuatan rohani. Penuhilah hati dan tangan mereka dengan pekerjaan melayani Tuhan.
Bilamana terang bersinar ke dalam jiwa, sebagian orang yang kelihatannya sudah berserah penuh kepada dosa akan menjadi pekerja-pekerja yang sukses bagi orang berdosa demikian karena mereka sendiri pernah berada di tempat yang sama. Melalui iman dalam Kristus sebagian orang akan naik ke kedudukan pelayanan yang tinggi dan dipercayakan dengan tanggungjawab dalam pekerjaan penyelamatan jiwa. Mereka tahu di mana letak kelemahan mereka, mereka menyadari merosotnya keadaan mereka. Mereka mengenal kekuatan dosa itu, kuasa dari tabiat yang jahat. Mereka menyadari ketidaksanggupan untuk mengalahkannya tanpa pertolongan Kristus, dan seruan mereka senantiasa adalah, “Kuserahkan jiwa yang tak berdaya ini kepada-Mu.”
Mereka ini dapat menolong orang-orang lain. Orang yang pernah tergoda dan dicobai, yang hampir lenyap pengharapannya tetapi telah diselamatkan karena mendengar pekabaran kasih, dapat memahami ilmu penarikan jiwa. Dia yang hatinya dipenuhi dengan kasih akan Kristus mengetahui bagaimana caranya mencari yang hilang, karena dia sendiri sudah ditemukan oleh Juruselamat dan dikembalikan kepada kawanan domba itu. Dia dapat mengarahkan orang-orang berdosa kepada Anak Domba Allah itu. Dia telah menyerahkan dirinya tanpa pamrih kepada Allah dan telah diterima dalam lingkaran kasih. Tangan yang lemah itu telah diulurkan meminta pertolongan dan telah digenggam erat. Oleh pelayanan orang-orang yang demikian banyak anak-anak yang terhilang dibawa kembali kepada Bapa.
Bagi setiap jiwa yang bergumul untuk bangkit dari kehidupan yang berdosa ke dalam kehidupan yang suci, unsur kuasa besar yang tinggal hanya “di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Kisah Para Rasul 4:12. Demi pengharapan yang abadi dan demi kelepasan dari kecenderungan jahat, Kristus berkata, “Barangsiapa haus baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Yohanes 7:37. Satu-satunya obat terhadap kejahatan ialah rahmat dan kuasa Kristus.
Tekad yang baik yang dibuat dengan kekuatan sendiri tidaklah berarti. Tidak semua sumpah di dunia ini akan mematahkan kuas kebiasaan jahat. Tidak pernah manusia akan mempraktikkan pertarakan dalam segala hal sampai hatinya diperbarui oleh rahmat ilahi. Kita tidak bisa menghindarkan diri dari dosa sesaat pun. Setiap saat kita bergantung kepada Allah.
Reformasi yang sejati dimulai dengan penyucian jiwa. Pekerjaan kita melayani orang yang sudah jatuh akan mencapai sukses yang nyata hanya kalau rahmat Kristus membentuk kembali tabiat dan jiwa itu dibawa ke dalam hubungan yang hidup dengan Allah.
Kristus telah menghidupkan satu kehidupan yang penuh penurutan kepada hukum-hukum Allah, dan dalam hal ini Ia memberi satu teladan kepada umat manusia. Kehidupan yang Ia jalani di dunia ini, itulah yang harus kita hidupkan melalui kuasa-Nya dan di bawah petunjuk-Nya.
Dalam pekerjaan kita untuk orang yang sudah jatuh, tuntutan hukum Allah dan perlunya kesetiaan kepada-Nya harus ditanamkan dalam pikiran dan hati manusia. Jangan pernah gagal menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara orang yang melayani Allah dan yang tidak melayani-Nya. Allah itu kasih adanya, tetapi Ia tidak dapat memaafkan penolakan dengan sengaja terhadap perintah-perintah-Nya. Pelaksanaan pemerintahan-Nya sedemikian rupa sehingga manusia tidak luput dari akibat ketidaksetiaan. Hanya mereka yang menghormati Dia yang dapat Ia hormati. Perbuatan manusia di dunia ini menentukan nasibnya yang abadi. Apa yang dia tabur, itulah yang akan dituainya. Sebab akan diikuti oleh akibat.
Tidak kurang dari penurutan yang sempurna yang dapat memenuhi standar tuntutan Allah. Ia tidak membiarkan tuntutan-tuntutan-Nya tidak menentu. Ia tidak mencampurkan sesuatu yang tidak perlu untuk membawa manusia ke dalam keselarasan dengan Dia. Kita harus mengarahkan orang berdosa kepada tabiat-Nya yang ideal dan menuntun mereka kepada Kristus, dan hanya dengan anugerah-Nya cita-cita ini dapat dicapai.
Juruselamat mengenakan diri-Nya dengan kelemahan-kelemahan manusia dan telah hidup tanpa dosa, agar manusia tidak takut bahwa karena kelemahan manusiawinya maka mereka tidak dapat mengalahkan dosa. Kristus sudah datang supaya kita “mengambil bagian dalam keadaan ilahi”, dan hidup-Nya menyatakan bahwa kemanusiaan, jika dipadukan dengan keilahian, tidak akan berbuat dosa.
Juruselamat menang untuk menunjukkan kepada manusia bagaimana dia dapat menang. Semua penggodaan setan Kristus hadapi dengan firman Allah. Dengan percaya kepada janji-janji Allah, Ia menerima kuasa untuk menuruti perintah-perintah Allah, dan si penggoda tidak beroleh keuntungan. Terhadap setiap godaan jawab-Nya ialah, “Ada tertulis.” Jadi Allah telah memberi kita firman-Nya untuk melawan kejahatan. Janji-janji besar yang sangat berharga adalah milik kita, agar dengan ini “kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” 2 Petrus 1:4
Ajaklah orang yang tergoda itu agar tidak memandang kepada keadaan, kepada kelemahan dirinya atau kepada kuasa penggodaan itu, melainkan kepada kuasa firman Allah. Seluruh kekuatan firman itu adalah milik kita. Kata pemazmur itu, “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku tidak berdosa terhadap Engkau.” “Sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan.” Mazmur 119:11; 17:4.
Bicarakanlah semangat kepada orang-orang itu; angkatlah mereka kepada Allah di dalam doa. Banyak orang yang sudah dikalahkan oleh penggodaan merasa terhina oleh kegagalan-kegagalan mereka, dan mereka merasa sia-sia saja menghampiri Allah; tetapi pemikiran ini ditimbulkan oleh musuh. Bila mereka sudah berdosa, mereka merasa tidak dapat berdoa, katakanlah kepada mereka bahwa inilah saatnya untuk berdoa. Mungkin mereka merasa malu dan sangat terhina; tetapi sementara mereka mengakui dosa-dosa mereka itu, Ia yang setia dan adil akan mengampuni dosa mereka dan membersihkan mereka dari segala kejahatan.
“Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Filipi 4:13, 19.
Tidak ada yang seolah-olah lebih tidak berdaya, namun sebenarnya lebih tidak kelihatan, daripada jiwa yang merasakan kehampaannya dan sepenuhnya bergantung pada jasa Juruselamat. Dengan berdoa, dengan mempelajari firman-Nya, dengan iman akan hadirat-Nya yang tetap, manusia yang paling lemah dapat hidup dalam hubungan dengan Kristus yang hidup, dan Ia akan memegang tangan mereka dan tidak pernah akan melepaskannya.
Setiap jiwa yang hidup di dalam Kristus bisa memiliki kata-kata yang indah ini. Dia boleh mengatakan:
“Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, Akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku! Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangkit pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku!” Mikha 7:7, 8.
“Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.” Mikha 7:19.
Allah telah berjanji: “Aku akan membuat orang lebih jarang dari pada emas tua, dan manusia lebih jarang dari pada emas Ofir.” Yesaya 13:12.
“Sekalipun kamu tergeletak di antara bejana-bejana, namun kamu adalah seperti sayap burung merpati yang dilapisi dengan perak, dan bulu-bulunya itu dengan emas berwarna kuning.” Mazmur 68:13 (KJV).
Mereka yang paling diampuni oleh Kristus akan sangat mengasihi-Nya. Mereka inilah yang akan berdiri paling dekat dengan takhta-Nya pada hari yang terakhir itu. “Mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.” Wahyu 22:4.
Sumber: Hidup Yang Terbaik, bab 11.