[AkhirZaman.org] Apa yang Anda Baca, Tonton, atau Dengar – Sangatlah Berpengaruh
Ada 5 level bacaan. Tetaplah berada di level yang tertinggi. Level-level yang lebih rendah akan merusak Anda.
LEVEL TERTINGGI
Level tertinggi adalah tulisan-tulisan yang diilhamkan Tuhan. Kitab Suci dapat menyiapkan Anda untuk pergi ke Surga. Hanya Firman Tuhan yang suci yang dapat menuntun Anda kepada jalan menuju Surga.
Sejajar dengan itu adalah cerita tentang orang-orang besar Kristen dan para misionari, dan juga cerita tentang orang-orang Kristen yang begitu setia di abad-abad permulaan. Ini semua sangatlah membantu. Membaca buku-buku tersebut mendorong Anda untuk menginginkan kehidupan seperti mereka, setia pada Tuhan sampai kesudahannya.
DUNIA NYATA
Level berikut yang lebih rendah ialah kejadian-kejadian terkini. Di sini kita memiliki berita harian, yang beberapa di antaranya layak untuk dipelajari. Yang juga termasuk dalam kategori ini ialah sejarah, teknologi, dan fakta-fakta ilmiah. (Tidak termasuk teori evolusi, yang hanyalah satu bentuk fantasi, level yang jauh lebih rendah.)
DUNIA FIKSI
Satu level lebih rendah ialah Fiksi. Jenis yang terbaik terdiri dari buku-buku dan artikel-artikel yang mencoba untuk memperingatkan tentang hal-hal yang berbahaya bagi kerohanian dan mendorong Anda untuk menghidupkan kehidupan Kristen yang lebih baik. Namun ini bukanlah level bacaan yang terbaik. Firman Tuhanlah yang terbaik.
Dibawah ini ada berbagai macam fiksi yang sangat buruk bagi Anda. Ada jutaan buku yang termasuk di sini. Walaupun ceritanya mengambil setting di dunia nyata pada umumnya, namun mereka mendorong Anda untuk menyukai kejahatan, tindakan tak bermoral, dan berbagai macam hal-hal jahat. (Contoh: Novel)
Orang-orang yang membaca buku-buku fiksi akan mengalami kesulitan untuk menangani tugas dan permasalahan sehari-hari dengan kesabaran Kristen dan kepercayaan akan Allah.
DUNIA FANTASI
Sekarang kita terus menurun kepada dunia fantasi. Ini adalah cerita mengenai hal-hal yang mustahil di dunia ‘antah tak berantah’, yang dihuni oleh raksasa dan ‘goblin’, hewan yang berbicara dan makhluk-makhluk yang aneh. Ini adalah dunia yang tidak nyata, dan belajar untuk menyukainya tidaklah baik. Membaca dongeng mempersiapkan Anda untuk level berikutnya yang lebih rendah, yaitu sihir.
Pada kategori ini, kita dapat menemukan karya Lewis Caroll, Alice in Woderland, karya J. R. R. Tolkien, Lord of The Rings, dan C.S. Lewis, Chronicles of Narnia
Baik dalam kategori ini maupun kategori selanjutnya, kita akan menemukan banyak dongeng karya Andersons dan Grimes, dan juga cerita negeri Oz karangan Frank Braun—yang menceritakan tentang penyihir.
DUNIA ROH
Sekarang Anda memasuki dunia horror. Pada saat seseorang mencapai level ini, dia telah belajar untuk menikmati hal-hal yang berkaitan dengan sihir.
Di sini kita mendapati cerita-cerita tentang penyihir, vampir, dan makhluk-makhluk mengerikan lainnya yang, walaupun imajiner, sesungguhnya merupakan alat yang digunakan para spiritualis untuk menakut-nakuti dan menjerat Anda.
Alkitab Setan dari Anton Lavey (Pendiri Gereja Setan) termasuk dalam kategori ini.
DUNIA OKULTISME
Selanjutnya kita sampai kepada buku-buku yang sebenarnya mengajarkansihir secara mendetail kepada para pembaca. Buku-buku ini tidak hanya bercerita tentang penyihir, mereka menjelaskan secara rinci tentang program pelatihan mereka dan cara mereka melakukan sihir mereka.
Dalam kategori ini kita akan mendapati buku instruksional yang sebenarnya bagi para penyihir yang sedang dalam masa pelatihan. Yang termasuk di sini adalah buku-buku Harry Potter tulisan J.K Rowling. Buku-buku ini menyediakan pelajaran dasar bagi para penyihir yang baru mulai belajar.
Setelah mengetahui semua level-level ini, sekarang pilihannya kembali pada diri kita masing-masing. Dari level manakah bacaan Anda berasal?
“Buatlah ketetapan untuk menyingkirkan segala bacaan sampah. Itu semua tidak akan memperkuat kerohanianmu, tapi akan memperkenalkan pada pikiranmu sentimen yang memanjakan imajinasi, membuat pikiranmu lebih sedikit tertuju pada Yesus dan lebih sedikit berdiam dalam pelajaran-pelajaranNya yang berharga. Jagailah pikiranmu supaya bebas dari segala sesuatu yang akan menuntunnya kea rah yang salah. Jangan membebaninya dengan cerita-cerita sampah, yang tidak memberikan kekuatan kepada mentalmu. Pikiran sebanding dengan makanan bagi akal sehat kita.”
{Amanat Kepada Orang Muda, 273}