Sunday, November 24, 2024
Google search engine
HomeAktifitasBersaksiGaya Pacaran yang Berbeda

Gaya Pacaran yang Berbeda

Dari sisi pria & wanita
Kirk dan Rahel Schafer
Sejak awal, Rahel dan Kirk setuju untuk membuat cara berpacaran mereka berbeda dari teman-teman mereka.

SUDUT PANDANG KIRK:

Sungguh Melegakan!

[AkhirZaman.org] Saat pertama kali membicarakan tentang perasaan kami untuk satu sama lain dan juga kerinduan kami untuk memperdalam hubungan pertemanan kami, saya dan Rahel sependapat untuk menyimpan segala bentuk keintiman fisik untuk setelah pernikahan kami, entah jika kami akan menikah akhirnya, ataupun jika kami berpisah dan menikah dengan orang lain. Prinsip ini merupakan prinsip yang Tuhan berikan pada Rahel melalui sebuah kelas Alkitab di kampus, dan sebuah konsep yang telah saya baca dan hargai melalui buku I Kissed Dating Goodbye yang ditulis oleh Joshua Harris. Kenyataannya, adalah suatu kelegaan besar untuk mengetahui bahwa kami berdua telah memiliki kerinduan yang sama secara pribadi sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikutinya bersama. Kami sepakat bahwa batasan yang paling baik dan mudah untuk dibuat adalah dalam hal berciuman, oleh karenanya kami sepakat untuk menunda berciuman dan segala jenis sentuhan sensual yang mungkin merupakan hal yang biasa bagi orang-orang yang di luar sana.

Kami memiliki beberapa alasan mengapa kami ingin menjaga supaya hubungan fisik kami bebas dari segala bentuk seksualisme dan juga bahkan sensualisme. Yang pertama dan terutama, kami memiliki kerinduan untuk memuliakan Tuhan melalui segala aspek dalam hubungan kami, dan dalam segi fisik, kami tahu bahwa kami dapat menyenangkan hati Tuhan dengan menjaga kesucian dan kemurnian yang ia berikan pada kami. Kami berusaha untuk merayakan dan menikmati kemurnian fisik dan seksual gantinya fokus kepada hal-hal yang kami sudah sepakati untuk tidak dilakukan secara fisik. Kami perhatikan bahwa seringkali di dalam masyarakat di sekitar kita, dan juga dalam hubungan teman dan keluarga kita, seksualitas tampak seperti suatu pergumulan berat, lebih tampak seperti kutukan daripada berkat. Kami ingin memastikan bahwa hadiah yang indah dari Tuhan ini adalah sesuatu yang kami akan hargai untuk pernikahan kelak.
   
Sebagai tambahan, kami tidak hanya rindu untuk menjaga kesucian kami masing-masing, tapi kami juga rindu untuk berlatih menghargai batas-batas kesucian dan kemurnian satu sama lain dengan sepenuh hati. Kami percaya bahwa dengan menjauhkan diri dari segala jenis seksualitas selama masa berpacaran merupakan suatu cara yang positif untuk menunjukkan rasa penghargaan yang tinggi bagi satu sama lain. Dengan tidak melanggar batas-batasnya, saya berharap supaya saya juga dapat melatih sikap yang bertanggung jawab yang akan membuat Rahel tahu bahwa saya serius untuk mengenal dia lebih dalam, menghormati dia, dan mencintai dia.
   
Pengaruhnya untuk masa depan. Menjaga kemurnian seksual juga memiliki pengaruh yang penting bagi hubungan kami di masa yang akan datang. Tidak ada seorangpun yang tertarik pada hubungan yang “bermain-main” atau pada kencan yang hambar. Kami saling tertarik berdasarkan pada kualitas-kualitas yang kami inginkan dalam seorang calon pasangan yang potensial, dan kita menginginkan sebuah hubungan yang akan mempersiapkan kami untuk sebuah pernikahan. Dengan merayakan kemurnian dan menolak untuk memanjakan seksualitas, saya sedang menunjukkan pada Rahel bahwa saya bisa dipercaya, dan bahwa seksualitas di luar penikahan tidak akan pernah menjadi satu pilihan bagi saya di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Walaupun kami menyadari bahwa keputusan-keputusan ini tidak menyelesaikan semua masalah yang akan kami hadapi sepanjang masa berpacaran kami, saya yakin bahwa itu semua memberikan satu fondasi yang akan membuat kami dapat menikmati masa berpacaran dalam level yang dalam namun sehat, dan bahwa itu semua memberikan sebuah persatuan kepada kami dan memberikan suatu pandangan akan tujuan kami yang membuat setiap masalah dapat dikalahkan. Sebagai tambahan, kami dapat memuliakan Tuhan dengan menjelaskan etika berpacaran kami kepada teman-teman dan para kenalan kami, hal itu menunjukkan bahwa kami telah memenuhi tujuan utama kami: untuk memuliakan Tuhan yang telah memberikan segalanya bagi kami. Kirk

SUDUT PANDANG RAHEL:

Alternatif yang Luar Biasa!

Saat saya dan Kirk pertama kali mengungkapkan perasaan kami satu sama lain dan keinginan kami untuk  berpacaran, saya memiliki satu perasaan yang begitu kuat untuk tidak menerapkan metode berpacaran yang selalu digunakan oleh setiap orang disekitar kami. Jujur saja, saat itu saya berpikir bahwa saya tidak akan pernah menemukan seorang pria yang memiliki pandangan yang sama dengan saya untuk hal ini, namun Tuhan menuntun saya kepada Kirk. Kenyataannya, selama beberapa bulan kami bahkan tidak menyatakan bahwa kami sedang berkencan. Kami memanggil satu sama lain sebagai “teman yang dimuliakan,” satu istilah karangan saya yang diterima dengan baik oleh Kirk. Kami memutuskan bahwa kami tidak berkencan hanya untuk bersenang-senang atau hanya karena pasangan kami menarik, walaupun kedua alasan itu benar.  Namun sebaliknya, sejak awal, kami menjalankan sebuah hubungan dimana kami akan membicarakan kemungkinan untuk menikah suatu hari kelak. Ini sangatlah penting bagi saya, karena saya merasa bahwa memilih pasangan hidup adalah sebuah hal yang sangat penting yang memerlukan banyak doa dan pertimbangan yang seksama.

Kesulitan di awal. Pada mulanya sangatlah sulit untuk menentukan bagaimana kami akan berpacaran dengan gaya yang berbeda, namun Tuhan menunjukkan berbagai ide dan aktivitas yang menyenangkan pada kami. Kami berdua merasakan pentingnya untuk tidak menghamburkan uang dan/atau kesehatan kami dengan makan malam di luar, dan sekarang ini film-film sudah dipenuhi sampah, jadi kami menemukan alternatif  lain untuk menggantikan metode makan malam dan menonton film dalam gaya berpacaran tradisional. Saya menemukan bahwa baik saya maupun Kirk tidak mahir dalam bermain sepatu roda, jadi kami mempelajarinya bersama, dan juga mempelajari banyak hal yang berbeda, seperti bulutangkis dan renang lintasan. Kami berdua mencintai keluarga kami dan menemukan bahwa ada banyak sekali hal-hal yang bisa kami lakukan bersama mereka, seperti pergi ke konser, tennis, mendaki gunung, mengunjungi taman-taman yang indah, berjalan-jalan di pantai, dan naik kereta luncur. Nyatanya, sebanyak kami senang untuk berduaan, kami menemukan bahwa melibatkan keluarga dan teman-teman dalam aktivitas-aktivitas kami benar-benar memperkaya hubungan kami. Saya bisa melihat bagaimana Kirk bersosialisasi dengan berbagai jenis kepribadian dan juga bisa mengenal keluarga Kirk jauh lebih dekat dibandingkan jika kami menggunakan metode berpacaran yang tradisional.
  
Mungkin aktivitas yang paling menguntungkan selama masa pacaran kami adalah saat kami melayani bersama. Kami sering pergi ke Benton Harbour pada Sabat siang untuk membantu pelayanan anak di sana, atau bernyanyi di sebuah rumah penitipan anak dan melawat para penduduk. Kami berdua sama-sama bekerja pada perkemahan-perkemahan pemuda setiap musim panas. Walaupun perkemahan tempat kami bekerja saling berjauhan jaraknya, kami tetap bisa saling berbagi tentang pengalaman kami dalam mengajarkan tentang Yesus pada anak-anak. Saya adalah anggota klub Pathfinder, dan Kirk akan datang ke area perkemahan itu bersama kami dan membantu dimanapun ia dibutuhkan. Saya begitu menikmati saat-saat melayani orang lain bersama Kirk dan merasa bahwa Tuhan menggunakan hubungan kami untuk melayani orang lain.

Seringkali sendiri. Saat kami memiliki waktu untuk berduaan kami fokus untuk membagikan tujuan-tujuan dan impian-impian kami dan juga hal-hal yang kami pelajari hari itu dalam kelas-kelas kami. Setiap sore kami berdoa bersama, suatu kegiatan yang membuat hubungan kami terfokus hanya pada Tuhan lebih dari segala kegiatan lain. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa hubungan kami tidak normal, namun kami tidak akan menukarkannya dengan apapun; harapan kami, kami bisa meyakinkan orang lain untuk mempertimbangkan alternatif yang luar biasa ini, dimana Tuhan telah membawa kami ke dalamnya.

JOINT STATEMENT:

Apakah kami menikah? Oh, ya, tentu saja!
Apakah kami menyimpan ciuman pertama kami sampai pada hari pernikahan? Ya, tentu!
Apakah setimpal dengan masa penantiannya? Kau harus memercayainya!
Apakah kami bahagia? Tidak bisa lebih berbahagia lagi. Kami berharap supaya pernikahan setiap orang lain bisa sebahagia pernikahan kami.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?