Friday, April 19, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupKesehatanCara Makan dan Kerohanian (3)

Cara Makan dan Kerohanian (3)

Akibatnya Terhadap Pengaruh dan Kegunaan
[AkhirZaman.org] Kasihan kalau perut itu dijejali dengan makanan yang tidak menyehatkan sedangkan kita harus menyangkal diri. Makanan yang dijejalkan demikian membusuk di dalam perut. Penderitaan perut itu mempengaruhi otak. Pemakan yang gelojoh tidak menyadari bahwa dia sedang merusak dirinya sehingga tidak sanggup memberikan nasihat yang bijaksana, dan menurunkan kualitasnya dalam meletakkan rencana bagi kemajuan pekerjaan Tuhan. Memang demikianlah halnya. Dia tidak dapat mengenal perkara-perkara rohani. Di dalam rapat, dia mengatakan tidak yang seharusnya Amin atau Ya. Dia membuat rencana yang terlalu muluk muluk. Makanan yang telah ia makan melumpuhkan otak nya.

Pemanjaan diri menghalangi manusia untuk menyaksikan kebenaran. Rasa syukur yang kita persembahkan kepada Allah karena berkat Nya sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimasukkan ke dalam perut. Pemanjaan selera adalah kutuk pertengkaran, pemogokan, perselisihan paham dan banyak lagi kejahatan. Kata-kata kasar diucapkan, perbuatan tak senonoh dilakukan, praktek ketidakjujuran diikuti dan hawa nafsu dinyatakan, dan banyak lagi karena saraf otak sudah dirusak oleh penjejalan perut.

Beberapa orang tak dapat diyakinkan tentang pentingnya makanan dan minuman demi kemuliaan Allah. Pemanjaan hawa nafsu mempengaruhinya dalam semua hubungan kehidupan. Hal ini nampak dalam lingkungan keluarga, gereja, kumpulan permintaan doa, dan di dalarn tabiat anak anak mereka. Itulah yang menjadi kutuk dalam kehidupan mereka. Engkau tidak dapat meyakinkan mereka akan kebenaran masa kini. Allah telah menyediakan dengan limpahnya kelangsungan hidup dan kebahagiaan semua makhluk ciptaan Nya. Jikalau hukum Nya tak dilanggar, dan semua orang berlaku sesuai dengan kemauan Ilahi, maka kesehatan, damai dan kebahagiaan akan dialami gantinya kesengsaraan dan kejahatan yang berkesinambungan.

Penebus dunia ini mengetahui bahwa pemanjaan selera akan membawa kelesuan fisik, organ yang bersangkutan begitu dimatikan sehingga perkara perkara suci nan abadi tak dapat dibedakan. Kristus mengetahui bahwa dunia telah diserahkan untuk kegelojohan dan bahwa pemanjaan ini akan merusak kuasa moral. Pemanjaan selera ini begitu kuat mempengaruhi umat manusia sehingga untuk mematahkan kuasa ini, Anak Allah perlu berpuasa hampir enam minggu demi manusia itu sendiri. Seorang Kristen mempunyai tugas besar agar dia dapat mengalahkan penggodaan seperti Kristus telah menang. Kekuatan pencobaan untuk memanjakan selera yang salah itu dapat diukur hanya dengan penderitaan Kristus yang tak terperikan selama berpuasa di padang gurun itu.

Kristus mengetahui bahwa agar rencana. keselamatan dapat dilaksanakan dengan sukses, Dia harus memulai pekerjaan penebusan manusia di mana kerusakan mulai terjadi. Adam jatuh karena pemanjaan selera. Untuk meyakinkan manusia akan kewajibannya terhadap hukum Allah, Kristus mulai pekerjaan penebusan dengan mereformasi kebiasaan kebiasaan manusia. Penurunan kebajikan dan kemerosotan bangsa khususnya berkaitan dengan pemanjaan selera yang sudah diselewengkan.

Kewajiban Istimewa dan Pencobaan Khusus Bagi Gembala
Ada satu kewajiban mulia untuk semua orang, khususnya bagi para gembala yang mengajarkan kebenaran, yaitu mengalahkan selera. Kegunaan mereka akan jauh lebih besar jika mereka menguasai selera dan hawa nafsu. Kekuasaan mental dan moral mereka akan lebih kuat jika mereka menggabungkan pekerjaan fisik dengan mental. Dengan kebiasaan yang sangat ketat dan dengan gabungan pekerjaan fisik dan mental, mereka dapat melakukan lebih banyak pekerjaan dan mempertahankan pikiran yang cerdas. Jikalau mereka mengejar tujuan seperti itu, maka pikiran dan kata kata mereka akan lebih lancar, kegiatan agama akan lebih bersemangat, dan kesan kepada para pendengar akan lebih nyata. Makan dengan tidak bertarak, walaupun makanannya berkualitas tinggi, akan membawa pengaruh buruk kepada organ tubuh, dan akan menumpulkan emosi yang tajam dan yang suci sekalipun.

Banyak orang membawa ke tempat perkemahan makanan yang sama sekali tidak cocok untuk kumpulan seperti itu, kue-kue mewah dan sejumlah jenis makanan yang akan merusak pencernaan seorang pekerja yang sehat. Tentu saja yang terbaikpun tidak selamanya baik untuk pendeta. Anggota mengirim makanan ini ke meja makannya atau mengundangnya ke meja makan mereka. Dalam hal ini para pendeta tergoda untuk makan terlalu banyak, yaitu makanan yang berbahaya. Bukan hanya kecakapan mereka yang berkurang di perkemahan itu; mereka akan menderita ketidakberesan pencernaan.

Pendeta harus mengurangi keramahan ini, walaupun nampaknya dia jadi kurang sopan. Biarlah anggota mengurangi kebaikan hati seperti itu demi pendetanya. Mereka bersalah jikalau mereka menggoda pendeta untuk makan makanan yang tidak menyehat kan. Dengan demikian, banyaklah keterampilan berharga hilang dalarn pekerjaan Tuhan. Banyak lagi yang walaupun mereka masih hidup tetapi sudah kehilangan separuh dari tenaga pikiran mereka. Di atas segalanya para pendeta harus mengirit tenaga otak dan saraf. Mereka harus menghindarkan segala. jenis makanan dan minuman yang cenderung mengganggu atau merangsang saraf. Gangguan saraf yang diikuti oleh depresi dan pemanjaan yang berlebihan akan mengelabui otak sehingga pikiran jadi buntu, lalu timbullah kebingungan. Tidak ada orang yang dapat menjadi pekerja yang sukses dalam perkara rohani kecuali dia mengikuti pertarakan ketat dalam hal kebiasaan menu makanan. Allah tidak akan menurunkan Roh Kudus Nya kepada mereka yang mengetahui bagaimana mereka harus makan untuk kesehatan tetapi masih mengikuti cara yang akan melemahkan tubuh dan Pikiran.

“Lakukanlah itu Demi Kemuliaan Allah”
Family praying at dining room table CopyDengan ilham Roh Allah, Rasul Paulus menulis: ‘apapun yang kita lakukan,”walaupun perihal makan dan minurn seharusnya dilakukan “demi kemuliaan Allah” bukan memuaskan satu selera yang salah tetapi dalam rasa tanggungjawab. Setiap bagian tubuh manusia harus dilindungi. Kita harus waspada agar apa yang dimasukkan ke dalam perut janganlah melemahkan pikiran suci dan murni. Tidak dapatkah aku melakukan apa yang menyenangkan hatiku? Itulah yang ditanyakan oleh beberapa orang seakan akan kami menahankan hal-hal yang baik dari mereka, padahal kami hanya menganjurkan cara makan yang bijaksana, agar mereka menyesuaikan kebiasaannya dengan hukum Allah yang sudah ditetapkan.

Setiap orang mempunyai hak asasi. Kita masing-masing mempunyai pribadi dan identitas kita sendiri. Tidak ada orang yang mau membenamkan identitasnya di dalam diri orang lain. Semua orang bertindak sesuai dengan kata hati mereka sendiri. Mengenai tanggungjawab dan pengaruh kita yang diberkati Allah sebagaimana hidup kita, bermula dari pada Nya. Ini tidak kita peroleh dari manusia, tetapi hanya dari Allah. Kita adalah milik Nya berdasarkan penciptaan dan penebusan. Tubuh bukanlah milik kita sendiri yang akan kita perlakukan sekehendak kita, untuk merusaknya dengan kebiasaan yang merosot sehingga tidak mungkin bagi kita untuk memberikan pelayanan yang sempurna kepada Allah. Hidup dan pikiran kita adalah milik Nya. Dia melindungi kita setiap saat. Dia menjaga mesin itu tetap hidup. Jikalau kita dibiarkan menjalankannya sedetikpun, kita akan mati. Kita sepenuhnya bergantung kepada Allah. Kita mendapat satu pelajaran penting apabila kita memahami hubungan kita dengan Allah, dan hubungan Nya dengan kita. Kata kata yang berbunyi: “Kamu bukanlah milikmu sendiri”, kamu sudah dibeli dengan harga tunai,” seharusnya tersimpan di dalam ingatan supaya kita dapat senantiasa mengakui hak-hak Allah atas talenta kita, harta benda kita, pengaruh kita dan pribadi kita. Kita perlu mempelajari bagaimana sebaiknya memperlakukan anugerah Allah dalam pikiran, tubuh dan jiwa agar kita dapat memberikan pelayanan yang baik dan sehat kepada Nya karena kita adalah milik Nya.

Terang bersinar di jalanmu yang menuju reformasi kesehatan. Begitu juga tugas melakukan pertarakan dalam segala hal itu diserahkan pada umat Allah, pada zaman akhir ini. Saya melihat engkau di antara sejumlah orang yang mundur, melihat sinar dan membaiki cara makan, cara minum dan cara bekerja. Sementara sinar kebenaran diterima dan dituruti, sinar itu akan melakukan reformasi dengan seksama dalam kehidupan dan tabiat mereka yang disucikan olehnya

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?