[AkhirZaman.org] Ketika Daud mengatakan bahwa “langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19:2), demikian juga segala jenis ciptaan lainnya memiliki tujuan yang sama dalam penciptaannya. Meski telah rusak karena dosa, semua yang Tuhan ciptakan tetap dapat merepresentasikan karakter-Nya. Jika Anda pergi ke alam dan di antara pepohonan yang rimbun maka perasaan damai memenuhi jiwa Anda, karena mereka diciptakan oleh “Allah sumber damai sejahtera” (Filipi 4:9).
Lalu bagaimana dengan hewan? Dosa yang terjadi di Taman Eden telah mengacaukan segalanya. Namun binatang buas sekalipun bila dilatih dengan seksama dapat membuat mereka menjadi sosok yang dapat bersahabat dengan manusia. Salah satunya adalah anjing.
Sering kita mendengar bahwa anjing adalah “sahabat terbaik manusia”. Bagi sebagian orang, anjing tidak sekadar hewan peliharaan, melainkan sudah menjadi bagian terpenting dalam hidup mereka. Persahabatan pun bisa terbentuk antara manusia dengan anjing karena kuatnya ikatan antara mereka berdua. Hal inilah yang terjadi antara Bo Laoma dan seekor anjing yang sudah jadi sahabatnya sendiri.
Bo Laoma adalah seorang tukang sol sepatu. Dia adalah seorang pria yang lumpuh, sehingga ia harus menggunakan kursi roda untuk bepergian. Beruntung ia punya sahabat yang begitu setia dan mau mendorong kursi rodanya setiap kali berangkat dan pulang kerja.
Sahabat Bo adalah seekor anjing. Anjing sahabatnya ini benar-benar setia karena ia selalu mendampingi Bo ke mana pun. Tak hanya itu, anjing tersebut selalu memudahkan perjalanan berangkat dan pulang kerja Bo dengan membantu mendorong kursi rodanya.
Bo menyebutkan bahwa ia dan anjing sahabatnya tak bisa dipisahkan satu sama lain. Ia menambahkan bahwa anjingnya itu bahkan lebih pintar dibandingkan anjing pemandu lain yang pernah ia lihat di televisi. Semua bisa terlihat betapa setianya sang anjing menemani Bo ke mana pun ia pergi.
Kedekatan ikatan persahabatan ini memang tidak hanya terjadi pada manusia. Hewan pun bisa memberikan kasih sayangnya pada manusia dan menjadi sahabat setia. Setiap makhluk pastinya punya rasa cinta dan kasih sayang.
Berita di atas seharusnya menyentil kita sebagai makhluk dengan derajat tertinggi. Kita diciptakan tidak hanya untuk merepresentasikan kemuliaan dan karakter Allah (Yesaya 43:7), namun dijadikan serupa dengan karakter-Nya karena Allah sendiri mengatakan, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” (Kejadian 1:26).
Yesus mengatakan bahwa yang menjadi salah satu tanda sebelum kedatangan-Nya dan kesudahan dunia adalah “makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin” (Matius 24:12).
Namun ketika dunia akan menjadi demikian, apakah sebagai umat Tuhan kasih kita semakin dingin juga? Apakah kita harus kalah dengan seekor anjing yang setia menunjukkan kasihnya kepada Bo?
Jika Anda rindu memiliki pengetahuan akan seni, kemana Anda akan belajar? Ke sekolah seni tentunya. Kalau Anda bercita-cita untuk memiliki karier sebagai accountant, maka sekolah ekonomi adalah yang tepat karena Anda akan belajar tentang accounting. Sudah barang tentu juga jika Anda rindu merasakan dan membagikan kasih, maka kepada Allah kita harus belajar karena “Allah adalah kasih” (1 Yohanes 4:8).
Yesus saat ini mengundang kita untuk masuk dalam sekolah-Nya. Undangan diberikan kepada kita, “Belajarlah pada-Ku” (Matius 11:29). Ketika banyak sekolah memiliki jenis gedung yang indah, dengan banyak guru, dan memiliki banyak buku; berbeda dengan sekolah Kristus. Dia sendiri yangmenjadi Guru-Nya, dan Alkitab adalah satu-satunya buku teks yang digunakan.
Ketika Anda membuka mata pertama kali saat fajar hampir menyingsing, lalu bertelut dan berdoa serta membuka Alkitab sebagai buku pelajaran, itulah kelas pertama Anda. Apakah kemudian berhenti di kelas pertama, dan Anda dapat mengucapkan pada Yesus, “Selamat tinggal Guru, sampai jumpa nanti malam”? Tidak. Jika Anda ingin belajar dan merasakan kasih-Nya dalam sekolah Kristus, maka sepanjang harilah kita menjadi murid dan izinkan Dia menjadi Guru yang menuntun kita.
Saudara, dunia semakin rusak karena dosa dan memberikan banyak tekanan dalam hidup sehingga sering membuat kita “letih lesu dan berbeban berat” (Matius 11:28). Hanya kasih Yesus saja yang dapat membuat semuanya menjadi lebih ringan. Karena itu, dengarlah undangan Yesus ketika Dia berkata, Marilah kepada-Ku . . . Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku” (Matius 11:28, 29). Dan ingatlah, setelah kasih Yesus menyentuh hidup Anda, bagikanlah itu kepada orang lain. Tuhan rindu menggunakan kita. Karena Allah berkata, ”Semua orang . . . Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku” (Yesaya 43:7).