“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”
(Roma 12:2).
[AkhirZaman.org] Orang-orang yang seharusnya benar dalam setiap keadaan darurat, seperti jarum kompas menunjuk ke kutub, telah menjadi tidak efisien oleh usaha mereka melindungi diri mereka dari kecaman dan oleh menghindari tanggung jawab karena takut gagal. Orang-orang yang mempunyai intelek yang tinggi kurang berpengalaman dalam disiplin sebab mereka bagaikan seorang pengecut dalam hubungannya dengan mengambil dan memikul beban yang seharusnya mereka pikul. Mereka lalai menjadi efisien. Mereka terlalu lama memercayakan kepada seseorang untuk merencanakan dan memikirkan bagi mereka yang seharusnya mereka sangat mampu untuk melakukan sendiri demi pekerjaan Tuhan. Kekurangan mental menghadang kita pada setiap titik.
Orang-orang yang puas dengan membiarkan orang lain merencanakan dan memikirkan bagi mereka tidak sepenuhnya berkembang. Jika mereka dibiarkan merencanakan sendiri, mereka akan didapati menjadi orang-orang yang bijaksana dan penuh perhitungan. Tetapi bila hal itu sama sekali adalah hal lain bagi mereka, mereka kehilangan kemampuan ini hampir sama sekali.
Mereka puas tetap sebagai yang tidak berkompeten dan tidak efisien seolah-oleh orang lain harus melakukan perencanaan dan memikirkan bagi mereka. Sebagian orang kelihatan seperti sama sekali tidak mampu membuat jalan bagi diri mereka sendiri. Haruskah mereka selalu bersandar kepada orang lain untuk melakukan perencanaan dan studi mereka, dan Haruskah orang lain membuat pikiran dan pertimbangan bagi mereka? Allah dipermalukan oleh tentara-tentara seperti itu. Ia tidak dihormati oleh turut mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya sementara mereka semata-mata hanya sebagai mesin.
EGW-Pikiran, Karakter, dan Kepribadian