Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedBadai Salju Terburuk Mengancam New York

Badai Salju Terburuk Mengancam New York

[AkhirZaman.org] Lebih dari 5.000 penerbangan dibatalkan di wilayah Amerika Serikat timur laut dan sebagian wilayah Kanada sebagai antisipasi badai musim dingin. Di antara bandar udara-bandar udara yang mengalami dampak adalah New York dan Boston. Bandara Logan di Boston bahkan dilaporkan akan ditutup mulai Senin (26/1/2015) malam hingga Rabu.

Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat mengatakan “badai salju yang berpotensi mencatat sejarah” dan memperkirakan akan mendatangkan salju setebal 90 cm di sebagian tempat. Para ahli cuaca mengatakan kecepatan angin diperkirakan mencapai 120 km per jam.

Sedangkan Badan meteorologi nasional telah mengeluarkan peringatan bahaya badai salju dari New Jersey hingga ke perbatasan Kanada, termasuk New York dan Boston. Warga juga diperingatkan kemungkinan terjadinya banjir air laut.

Sementara itu wali kota New York meminta penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah. “Bersiap-siaplah untuk tetap aman, ambil semua langkah pencegahan. Sekarang tiba saatnya untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrem ini,” kata Bill de Blasio.

“Kami akan menghadapi badai salju terbesar yang akan dialami kota ini. Pesan saya kepada warga New York adalah untuk bersiap untuk situasi terburuk yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” kata wali kota New York, Bill de Blasio.

Diperkirakan di sejumlah kawasan pasokan listrik akan terputus diwarnai tumbangnya pepohonan. Diperkirakan sebanyak 28 juta orang akan terdampak hantaman badai salju ini. Sebagian warga telah menambah persediaan pangan, air dan barang-barang kebutuhan lain.
Sumber: Kompas.com

Sungguh lebih dari sebelumnya, banyak orang yakin bahwa planet ini sedang menuju kehancuran dan memanggil untuk adanya perubahan. Hampir sekitar setahun lalu Michael Le Page dari New Scientist, menyoroti alasan-alasan yang terlihat jauh lebih suram, termasuk peristiwa cuaca ekstrim dan tantangan memproduksi bahan makanan.

Menariknya Yesus sungguh menyentuh masalah-masalah lingkungan dalam peringatannya tentang akhir zaman, “Akan ada kelaparan, bala penyakit dan gempa bumi di berbagai tempat” (Matius 24:7 – terjemahan literal KJV). Kelaparan dan bala penyakit sudah barang tentu adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan perubahan lingkungan.

Tetapi pada kenyataannya seperti rasa sakit hendak melahirkan sampai sebuah perubahan yang lebih besar akan segera terjadi di planet kita. Tidak peduli Anda berada di pihak mana dalam perubahan lingkungan, entah yang merasakan ganasnya masalah pemanasan global, atau yang terjadi di belahan dunia lainnya seperti New York yang menghadapi ancaman badai salju musim dingin, yang bisa jadi akan menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah. 

Tanda-tanda penuh gemuruh tidak hanya akan datang dari alam, namun akan tampak jelas dalam perekonomian dunia, perselisihan politik, dan hati umat manusia yang penuh dosa (Matius 24:7). Banyak orang akan cepat berbalik dari membantu orang lain untuk membantu diri mereka sendiri (Matius 24:12). Hati dingin yang diisi dengan rasa mementingkan diri adalah prediksi bahwa Yesus akan datang segera (2 Timotius 3:1-4).

Bumi suatu ketika pernah dihancurkan oleh air yang dingin (air bah). Alkitab menubuatkan bahwa suatu saat itu akan dibersihkan dengan api yang membara. Petrus menuliskan, “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap” (2 Petrus 3:10). Itu akan menjadi pemanasan global terdahsyat.

Meningkatnya tanda-tanda akhir zaman sangatlah jelas. Seperti halnya banyak pecinta alam mendorong sesuatu mengenai iklim, bukankah kita seharusnya melakukan sesuatu? Sudah barang tentu! Perhatikan peringatan Petrus: “Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup” (2 Petrus 3: 11). Mengikuti nasehat Petrus mungkin kita seharusnya mengurangi waktu berdebat di ruang chat dan memberikan lebih banyak pemikiran tentang persiapan diri kita untuk peristiwa final yang segera terjadi di planet kita.

Mengacu kepada nasehat Petrus, Alkitab mengatakan bahwa itu adalah akhir malapetaka ketujuh dari tujuh malapetaka yang akan menghancurkan seluruh planet kita yang belum pernah kita lihat selama sejarah bumi (Wahyu 15 and 16). Tujuh malapetaka terakhir terakhir itu sendiri akan lebih ganas bila dibandingkan sepuluh tulah yang dahulu dialami Firaun dan Mesir oleh karena mereka menolak perintah Tuhan untuk melepaskan Israel dari perbudakan mereka. Bagaimana kita bisa terhindar dari tujuh malapetaka terakhir bilamana itu akan datang?

Pada zaman ketika sepuluh tulah mendatangi Mesir, seluruh bangsa Israel terhindar dari bencana mematikan itu. Dan khusus untuk tulah kesepuluh Allah memerintahkan supaya menyembelih seekor anak domba. Kemudian “dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya… Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.” (Keluaran 12:7). Mungkin Anda berpikir mengapa harus ada darah pada kedua tiang pintu dan ambang atas di setiap rumah orang Israel supaya tidak ada kematian dari antara mereka? Bukankah Tuhan Yang Maha Tahu bisa membedakan mana orang Israel dan mana orang Mesir? Jawabannya sederhana: Darah itu yang menjadi tanda dari Tuhan.

Jika Anda rindu untuk mengalami kelepasan dari ketujuh malapetaka terakhir nanti sebagaimana orang Israel mengalami kelepasan dari tulah kesepuluh, maka Anda juga harus memiliki tanda.

Ingat, tulah kesepuluh itu adalah tulah dari Tuhan. Hanya orang yang memiliki tanda dari Allah saja yang dapat selamat. Tujuh malapetaka terakhir adalah murka Allah yang Yohanes sebutkan dalam Wahyu 14:10. Dan itu diulangi lagi dalam Wahyu 15:7, “..murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.”

Saudara, itu adalah murka dari Allah yang hidup. Maka hanya tanda dari Allah yang hidup jugalah yang akan menolong kita untuk terbebas dari murka Allah itu. Apakah Alkitab menyebutkan tentang tanda dari Allah yang hidup itu?

Wahyu 7:2, 3…”Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: ‘Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!’”

Alkitab mengatakan bahwa Allah memiliki meterai-Nya. Meterai juga bisa berarti tanda. Lalu apakah meterai atau tanda dari Allah yang hidup itu? “Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi tanda di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.” (Yehezkiel 20:12, KJV). Sabat adalah tanda atau meterai dari Allah yang hidup.

Namun Wahyu 7:3 memberikan petunjuk lebih lagi bahwa meterai itu (Sabat) akan ditaruh di dahi umat Tuhan. Artinya di pikiran mereka akan memelihara Sabat dengan penuh kesadaran dan akan terefleksi dalam tindakan pemeliharaan sebagai bentuk pengakuan dan penyembahan kepada Allah yang hidup. Sabat akan menjadi isu penting ke depan dalam umat Tuhan.

Namun itu hanya akan dimiliki hanya oleh hamba-hamba dari Allah yang hidup. Apa ciri-ciri dari hamba Allah yang hidup?

“Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.” (Roma 6:22). Hamba Allah adalah orang-orang yang telah bebas dari perhambaan dosa. dan ayat 7 mengatakan bahwa “siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.” Kita perlu mati supaya bebas dari dosa.

Jangan salah dulu! Kami tidak meminta Anda untuk saling membunuh atau bunuh diri. Ada makna rohani dibalik ayat itu. Namun mari kita mencoba apa yang dirasakan oleh orang-orang yang telah mati? Apakah mereka sakit ketika dipukul? Apakah mereka akan bangun kembali jika seandainya semasa hidup mereka adalah pemabuk berat dan sekarang kepada mereka ditawarkan minuman keras? Apakah ketika diejek dan dilecehkan mereka akan bangkit lagi untuk membalas hinaan itu? Tidak Saudara. Dalam kesemuanya itu mereka tetap akan mati.

Kita harus “mati” seperti halnya orang yang sungguh mati ketika godaan dan pencobaan menghampiri. Anda memang orang yang masih hidup. Ketika Anda dicubit maka merasakan sakit. Bagi Anda yang mantan perokok maka saat orang menawarkan rokok itu akan menjadi godaan yang begitu mengganggu Anda. Kita merasakan, melihat dan mendengar semua godaan itu. Namun satu yang harus Anda lakukan: ABAIKAN.

“Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.” (Roma 8:10). Hanya jika Kristus ada di dalam kita maka selera kita terhadap dosa dan penggodaannya akan mati.

Kembali ke topik tentang tujuh malapetakan terakhir. Hanya umat dari Allah yang hidup saja yang dapat memiliki meterai supaya kita dapat terhindar dari tujuh malapetaka terakhir, yaitu “anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya” (Wahyu 14:10).

Materai Allah adalah Sabat. Untuk bisa menerima materai Allah yang hidup, kita perlu menjadi hamba Allah yang hidup. Untuk menjadi hamba Allah yang hidup, kita perlu merdeka dari dosa. Untuk merdeka dari dosa, manusia lama kita perlu mati supaya selera terhadap dosa mati. Dan untuk selera kita terhadap dosa mati, kita perlu Kristus dalam hidup kita.

Yang perlu kita tahu sekarang adalah Tuhan tidak meninggalkan kita. Untuk memutuskan mengalami mati bagi diri dan pertobatan yang sungguh adalah penuh tantangan. Namun kita tidak dibiarkan sendirian untuk hidup dalam ketakutan. Alkitab mengatakan, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya” (Mazmur 46:1–3). “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan” (Yesaya 43:2). “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” (Mazmur 91:1, 2).

Namun ada pertanyaan mendesak yang harus kita hadapi tentang kedatangan segera Kristus dan tanda-tanda zaman yang akan mendahuluinya: 

Apa yang akan Anda persiapkan untuk itu? 
Apakah Anda hidup dalam damai di tengah bencana yang terus memukul planet kita?
Apakah Anda sudah mempelajari nubuatan Wahyu? 
Apakah kelihatannya peristiwa yang terjadi dalam sejarah sampai saat ini adalah misteri? 
Apakah Alkitab tampak seperti sebuah buku membingungkan bagi Anda? 
Kami mengundang Anda untuk beralih ke Alkitab, mempelajari Alkitab, dan mempelajari apa yang benar-benar terjadi di sekitar kita.

Untuk informasi lebih lanjut tentang buku yang paling kontroversial di dunia yang terdapat di dalam Alkitab—kitab Wahyu— kunjungi situs www.revelationmystery.com.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?