Kuasa Kemauan
[AkhirZaman.org] Orang yang tergoda perlu memahami kekuatan kemauan yang sebenarnya. Inilah kuasa yang mengatur dalam diri manusia — yaitu kuasa mengambil keputusan dan kuasa memilih. Segala sesuatu tergantung pada tindakan kemauan yang benar. Kerinduan akan kebaikan dan kemurnian adalah benar, selama berjalan baik; tetapi kalau kita berhenti di sini saja, itu semua tidak berarti. Banyak orang yang melaju ke dalam kehancuran sementara mereka berharap dan ingin mengalahkan kecenderungan jahat. Mereka tidak berserah kepada kehendak Allah. Mereka tidak “memilih” untuk melayani Dia.
Allah telah memberikan kepada kita kuasa memilih; adalah hak kita untuk menggunakannya. Kita tidak dapat mengubah hati kita, kita tidak dapat mengendalikan pemikiran kita, dorongan hati dan kasih sayang kita. Kita tidak dapat menjadikan diri kita suci dan layak untuk pekerjaan Allah. Tetapi kita dapat “memilih” untuk melayani Allah, kita dapat menyerahkan kemauan kita kepada-Nya; kemudian Ia akan bekerja di dalam diri kita untuk mengarahkan kemauan dan bertindak sesuai dengan kesenangan hati-Nya. Dengan demikian seluruh jiwa raga kita akan berada di bawah pengendalian Kristus.
Melalui latihan kemauan secara benar, hidup itu akan berubah seluruhnya. Dengan menyerahkan kemauan kepada Kristus, kita menggabungkan diri dengan kuasa ilahi. Kita menerima kekuatan dari atas untuk membuat kita teguh. Satu kehidupan yang murni dan mulia, satu kehidupan yang menang atas selera dan nafsu, adalah mungkin bagi setiap orang yang mau menyatukan kemauan manusiawinya yang lemah dan goyah itu kepada kehendak Allah yang mahakuasa dan tidak tergoyahkan itu.
Mereka yang bergumul melawan kuasa selera seharusnya dididik dalam prinsip-prinsip hidup sehat. Kepada mereka harus ditunjukkan bahwa pelanggaran hukum-hukum kesehatan, dengan menciptakan kondisi berpenyakit dan keinginan yang tidak wajar, itu semua meletakkan dasar dari kebiasaan minum minuman keras. Hanya dengan penurutan kepada prinsip-prinsip kesehatan mereka dapat berharap untuk bebas dari keinginan akan rangsangan-rangsangan yang tidak wajar. Sementara mereka bergantung pada kekuatan ilahi untuk mematahkan belenggu selera, mereka harus bekerjasama dengan Allah oleh penurutan kepada hukum-hukum-Nya, baik hukum moral maupun hukum jasmani.
Mereka yang berusaha mengadakan reformasi seharusnya disediakan pekerjaan. Tidak ada orang yang sanggup bekerja harus diajar untuk mengharapkan makanan, pakaian dan tempat tinggal yang gratis. Demi diri mereka dan demi orang lain, sesuatu cara harus diadakan oleh mana mereka dapat mengembalikan dengan setimpal apa yang mereka terima. Doronglah setiap orang supaya mandiri. Ini akan memperkuat harga diri dan merupakan suatu kemandirian yang mulia. Menggiatkan pikiran dan tubuh dalam pekerjaan yang bermanfaat itu perlu sebagai suatu pengaman terhadap penggodaan.
Sumber: Hidup Yang Terbaik, bab 11.