Friday, April 19, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedBahaya Kelaparan Mengintai Asia Timur

Bahaya Kelaparan Mengintai Asia Timur

[AkhirZaman.org] Bank Dunia, dalam laporan terbarunya, memperingatkan bahwa pandemi covid-19 dapat meningkatkan kemiskinan hingga 38 juta orang di kawasan Asia Timur.

Selama 20 tahun terakhir, kemiskinan telah menurun drastis di sebagian besar Asia Timur.
Namun kini, Bank Dunia dalam laporan terbaru memperingatkan bahwa pandemi covid-19 dapat meningkatkan kemiskinan hingga 38 juta orang di kawasan tersebut.

Tanpa tindakan cepat pemerintah di wilayah itu, “tiga guncangan” dari virus corona, yaitu pandemi itu sendiri, pembatasan ekonomi dan resesi global, dapat melahirkan krisis selama bertahun-tahun.

“Penyakit, ketidakamanan pangan, kehilangan pekerjaan dan penutupan sekolah dapat menyebabkan erosi sumber daya manusia dan kehilangan pendapatan zyang berlangsung seumur hidup,” kata bank tersebut dalam rilisnya.

Dari angka 38 juta itu, Bank Dunia mengatakan tambahan lima juta orang yang sebelumnya tidak masuk kategori miskin akan masuk dalam kelompok tersebut.

Mereka mendefinisikan kemiskinan sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari $5,50 per hari.

Pada bulan Mei lalu, Bank Dunia memperingatkan bahwa pertumbuhan global dapat menyusut sebesar 5% dan hingga 60 juta orang di seluruh dunia dapat jatuh dalam kemiskinan ekstrem – yang berarti hidup dengan kurang dari US$1,90 (Rp28.000) sehari.

Untuk itulah, Bank Dunia mengatakan dibutuhkan tindakan cepat agar pandemi ini tidak meningkatkan kemiskinan di tahun-tahun mendatang.

Warga miskin di ibu kota Peru, Lima, antri mendapatkan sumbangan makanan ketika pandemi mulai menganggu aktivitas ekonominya, 28 Mei 2020.

“Covid-19 tidak hanya menyebabkan pukulan terparah bagi masyarakat miskin, tapi juga mengakibatkan munculnya masyarakat miskin baru,” demikian Bank Dunia.

Kawasan Asia Timur, menurut Bank Dunia, dihadapkan serangkaian tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya.

“Dan pemerintah [di kawasan itu] menghadapi pilihan yang sulit,” kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (29/09), seperti dilaporkan Antara.

Ia menjelaskan laporan edisi Oktober 2020 bahwa pandemi covid-19 telah menyebabkan terjadinya tiga guncangan bagi kawasan ini yaitu pandemi itu sendiri, pembatasan terhadap perekonomian dan gaung resesi global yang diakibatkan oleh krisis yang terjadi.

Situasi itu bisa menyebabkan kenaikan angka kemiskinan di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, demikian Bank Dunia.

“Dengan perkiraan sekitar 38 juta orang tetap berada atau kembali terdorong ke dalam kemiskinan, berdasarkan garis kemiskinan negara berpenghasilan menengah ke atas sebesar $5,5 dolar per hari,” ungkapnya.

“Akan tetapi ada beberapa pilihan kebijakan yang cerdas, yang dapat menekan parahnya dampak tersebut,” kata Bank Dunia.

“Seperti misalnya dengan berinvestasi pada kapasitas pengujian dan penelurusan serta memperluas cakupan perlindungan sosial yang meliputi masyarakat miskin dan sektor informasal,” tambah Victoria Kwakwa.

Laporan Bank Dunia ini memperingatkan, apabila tidak diambil tindakan di berbagai bidang, maka pandemi dapat mengurangi pertumbuhan regional selama satu dekade ke depan.

“Dengan dampak terbesar dirasakan oleh keluarga miskin, karena mereka memiliki lebih sedikit akses kepada fasilitas layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan keuangan,” paparnya.

Sumber: https://bbc.in/33gMgZD

“Beribu-ribu orang binasa oleh kelaparan dan wabah. Perikemanusiaan tampaknya sudah sirna.” KA 32.2. Sebuah kutipan tersebut bisa jadi saat ini terjadi di India, tetapi dengan kondisi penyebab yang pertama mengenai wabah, bukankah saat ini hampir seluruh penjuru dunia mengalami wabah covid 19? Bisa jadi kondisi yang saat ini dialami oleh orang-orang di India, akan dialami juga oleh orang-orang di dunia ini, bisa jadi Anda di dalamnya.

Ada dua gambaran yang disampaikan oleh kutipan di atas yang diakibatkan oleh wabah, yaitu kelaparan secara jasmani yang diwakili oleh kelaparan karena krisis ekonomi dan juga kelaparan secara rohani yang diwakilkan oleh “tampaknya peri kemanusiaan sudah sirna.”

“Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4:4. Suatu kelaparan hanya bisa diatasi oleh adanya makanan yang dibutuhkan dalam menunjang kehidupan. Makanan jasmani bisa jadi Anda sudah upayakan dengan menanam berbagai sayur dan mempersiapkan bahan makanan lainnya, tetapi bagaimana bila kualitas manusia mengalami sebuah kelaparan besar akan tingkat perikemanusiaannya atau moralnya? Maka akan mengakibatkan kondisi yang makin mengganas di dunia ini, lalu bagaimana untuk dapat mengatasi hal tersebut? Tuhan nyatakan, makanlah firman Tuhan. Tentu saja ini bukanlah suatu kegiatan makan seperti yang sebenarnya tetapi makan dalam memberikan asupan rohani.

Tuhan meminta Anda dan kita semua untuk memakan firmanNya, karena melalui firmanNya maka Anda dan semua orang akan tetap hidup (Rohani/moral yang hidup). “Firman itu telah menjadi Manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yohanes 1:14. Melalui ayat ini, kita dapat mengetahui bahwa satu-satunya yang dapat membuat Anda tetap hidup (Rohani/moral) adalah dengan adanya karakter Anak Allah yang Tunggal (Yesus Kristus) di dalam hidup Anda. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran.” 2 Timotius 3:16

“Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?