Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya. Mazmur 94:14
[AkhirZaman.org] Tuhan Allah di sorga mengadakan hubungan dengan penduduk dunia ini yang sudah jatuh. Ia bukan tidak memikirkan dunia kita dan pelbagai hal yang berkecamuk di dalamnya. Dinyatakan dalam Firman-Nya Tuhan sedang memperhatikan bumi dan penduduknya yang ditipu dan diganggu serta disesatkan oleh agen-agen Iblis. Ia mendengar setiap perkataan yang diucapkan.
Ketika Musa menoleh ke samping pada saat melihat belukar yang menyala tetapi tidak terbakar, Tuhan memanggil, “Musa, Musa, dan ia menjawab, Ya Allah. Lalu ia berfirman, janganlah datang dekat-dekat, tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus. Lagi Ia berfirman, Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah” (Kel 3:4-6)
Sekarang perhatikan kata-kata Tuhan: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pangeran-pangeran mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka yang disebabkan oleh pangeran-pangeran mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka; sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir” (Ayat 7, 8) . . . .
Tuhan bukan tidak memikirkan umat-Nya, dan Ia akan menghukum serta menyesah setiap orang yang menindas mereka. Ia mendengar setiap keluhan, Ia mendengar setiap doa, Ia mengamati setiap gerakan masing-masing, Ia menyetujui atau mempersalahkan setiap perbuatan. Tuhan di sorga dinyatakan sebagai sedang mengangkat yang jatuh. Ia adalah sahabat setiap orang yang mengasihi dan takut akan Dia, dan Ia akan menghukum setiap orang yang berani menyesatkan mereka dari jalan yang aman, menempatkan mereka yang dalam tertekan bilamana mereka berusaha dengan hati-hati memelihara jalan Tuhan dan mencapai tempat kediaman orang benar.
Tidak seekor pipit jatuh ke tanah tanpa diperhatikan oleh Bapamu yang di sorga. Jadi biarlah manusia berhati-hati bagaimana dengan perkataan atau perbuatan, mereka menyebabkan salah satu anak-anak Allah yang kecil ini yang berdukacita atau sengsara. Jikalau pipit kecil yang tidak mempunyai jiwa tidak dapat jatuh ke tanah tanpa diperhatikan oleh Bapa kita yang di sorga, sesungguhnya jiwa-jiwa yang oleh mereka Kristus telah mati adalah indah; maka tidakkah Allah menghakimi mereka yang menyebabkan rasa sakit dan kecewa kepada hati orang-orang bagi siapa Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya?. . . .
Siapakah yang dapat mengukur atau menduga karunia Allah? berabad-abad lamanya, dosa, . . .telah mengganggu aliran kebajikan ilahi kepada manusia, tetapi rahmat dan kasih besar yang dibayarkan untuk bangsa yang jatuh ini tidak berhenti, pertambahannya; itu tidak pernah kehilangan arah yang menuju ke bumi. . . . Allah hidup dan memerintah, dan di dalam Kristus Ia telah mencurahkan banjir menyembuhkan ke atas dunia. Juruselamat kita telah membuat setiap persediaan untuk manusia.-Manuscript, 142, 16 Desember 1897, Pemeliharaan Buat Para PekerjaNya.”