Hukum Keturunan
[AkhirZaman.org] Segenap keadaan badani dan pikiran ibu bapa diabdikan kepada keturunan mereka. Inilah suatu masalah yang belum dipertimbangkan dengan sepatutnya. Bilamana kebiasaan ibu bapa berlawanan dengan hukum badani, bencana yang terjadi kepada mereka itu sendiri akan diulangi di dalam keturunan mereka di masa yang akan datang….
Segenap badani, pikiran, dan batin yang dipelihara dapat menjadi teman sekerja bagi Kristus. Hal ini banyak bergantung kepada ibu bapa. Merekalah yang bertanggung jawab, apakah mereka membawa anak-anak ke dalam dunia ini yang akan terbukti suatu berkat atau suatu kutuk.
Makin mulia cita-cita itu, maka semakin tinggilah sumbangan pikiran, dan rohani, kuasa badani ibu bapa akan diperkembangkan dengan baik, dan perlengkapan kehidupan akan mereka berikan lebih baik kepada anak-anaknya. Dalam mempertumbuhkan sesuatu yang terbaik dalam diri mereka, ibu bapa sedang mengerahkan suatu pengaruh untuk membentuk masyarakat dan mempertinggi mutu keturunan di masa yang akan datang.
Kebodohan para Ibu Bapa yang Sungguh Disesalkan
Mereka yang beroleh tugas pemelihara milik Allah dalam rupa jiwa dan tubuh anak-anak, yang dibentuk di dalam peta-Nya harus mendirikan penghalang untuk melawan pemanjaan hawa nafsu pada zaman ini. Karena hal ini merusak kesehatan badani dan batin ribuan manusia. Kalau banyak kejahatan pada waktu ini dan ditelusuri sampai kepada sebab yang sebenarnya, maka nampak jelas bahwa kesalahan itu terletak pada kebodohan para ibu bapa yang bersikap masa bodoh terhadap masalah ini. Kesehatan dan nyawa sendiri dikorbankan karena kebodohan yang menyedihkan ini. Hai ibu bapa, jikalau kamu gagal memberikan pendidikan kepada anak-anakmu sebagaimana yang diwajibkan Allah kamu berikan kepada mereka, baik melalui petunjuk maupun teladan, kamu harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah tentang akibatnya. Akibat ini bukan hanya terbatas kepada anak-anakmu. Akibat ini akan terus berlanjut sampai turun-temurun. Sama seperti tumbuhan kecil yang berduri yang dibiarkan bertumbuh di ladang akan menghasilkan penuaian dari tumbuh-tumbuhan sejenisnya, dan dosa-dosa yang diakibatkan kelalaianmu akan bekerja untuk merusak semua yang datang di dalam lingkungan pengaruh mereka.
Kejahatan tanpa Penahanan Diri akan Dikekalkan
Hidup mewah dan penggunaan minuman anggur merusak darah, menggelorakan hawa nafsu, dan mengakibatkan segala jinis penyakit. Tetapi kejahatan itu bukan berahir di sini. Para ibu bapa meninggalkan penyakit sebagai warisan kepada anak-anak mereka. Sebagaimana lazimnya, setiap orang yang menuruti hawa nafsunya dan melahirkan anak-anak, menurunkan kecenderungan dan sifat-sifatjahat kepada keturunannya; ia memberikan kepada mereka penyakit dari darahnya yang ganas dan jahat itu. Kebejatan moral, penyakit, dan kedunguan diturunkan sebagai warisan yang celaka dari ayah kepada anak dari satu generasi kepada generasi lain, dan ini membawa kesengsaraan dan penderitaan ke dalam dunia dan tidak mengurangi kejatuhan manusia….
Namun tanpa dipikirkan dan tidak dihiraukan, para pria dan wanita pada generasi sekarang ini memanjakan diri tanpa kendali oleh mabuk yang berlebih-lebihan, kebiasaan ini ditinggalkan sebagai warisan untuk generasi berikutnya, penyakit pikiran yang lemah, dan kemerosotan akhlak.
Ada Alasan untuk Pengertian Ganda dan Kesabaran
Para ibu bapa dapat mempelajari tabiat mereka dalam diri anak-anaknya. Sering mereka dapat membaca pelajaran-pelajaran yang memalukan ketika mereka melihat cacat mereka sendiri yang ditunjukkan anak-anak mereka pria dan wanita. Sementara mereka berusaha mencegah dan memperbaiki kecenderungan berbuat jahat yang diwariskan kepada anak-anak mereka, para ibu bapa harus berusaha dua kali ganda untuk bersabar, dan tabah untuk membantu mereka, dan di dalam kasih.
Apabila seorang anak menunjukkan perangai yang salah sebagai warisan dari ibu bapanya, apakah mereka marah atas pertunjukan cacat cela yang salah ini? Tidak, tidak! Biarlah para ibu bapa berjaga-jaga dan memelihara dengan hati-hati diri mereka sendiri, berjaga-jaga untuk melawan segala kekerasan dan kekasaran, agar cacat cela tersebut jangan kelihatan sekali lagi di dalam diri anak-anak mereka.
Tunjukkanlah kerendahan hati dan kelemahlembutan Kristus dalam memperlakukan anak-anak kecil itu. Hendaknya selalu diingat bahwa kenakalan yang diwarisi itu diterima dari ibu bapanya. Kendalikanlah dengan sabar anak-anak yang telah mewarisi perangai dari tabiatmu itu.
Para ibu bapa harus yakin sepenuhnya bahwa hanya dalam kuasa Kristus dapat mengubah kecenderungan berbuat kesalahan yang telah mereka turunkan kepada anak-anak mereka.
Bersabarlah hai bapa-bapa dan ibu-ibu. Kalalaianmu yang lalu sering mendorong untuk bekerja lebih keras. Tetapi Allah akan memberikan kekuatan padamu jika kamu mau berharap pada-Nya, berlakulah bijaksana dan lemah lembut kepada anak-anakmu.
—RTA