Tuesday, November 26, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedWahai Manusia di Bumi, Bersiaplah untuk Bencana Ekonomi

Wahai Manusia di Bumi, Bersiaplah untuk Bencana Ekonomi

Bukan hanya Amerika Serikat yang sedang menghadapi keruntuhan ekonomi.

[AkhirZaman.org] Yang benar adalah bahwa seluruh dunia sedang menuju kehancuran ekonomi besar-besaran dan manusia di bumi perlu diperingatkan tentang bencana ekonomi mendatang yang akan menyapu seluruh dunia. Sistem keuangan dunia saat ini didasarkan pada hutang, dan ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa gelembung hutang raksasa global bersiap-siap untuk meledak.

Selain itu, harga global untuk sumber-sumber daya utama dimana ekonomi global sangat tergantung, telah meningkat dengan sangat pesat. Meskipun kita memiliki semua teknologi canggih, kebenaranya adalah bahwa peradaban manusia tidak bisa berfungsi tanpa minyak dan makanan. Tapi sekarang harga minyak dan harga pangan keduanya secara dramatis telah meningkat. Jadi bagaimana ekonomi global saat ini berfungsi dengan baik jika biaya untuk mengirimkan produk antar benua menjadi sangat tinggi? Bagaimana miliaran orang yang hidup pas-pasan saat ini dapat membeli makan mereka jika harga makanan naik lagi 30 atau 40 persen? Selama beberapa dekade, sebagian besar negara-negar ekonomi maju di seluruh dunia telah menyia-nyiakan penggunaan sejumlah besar minyak murah dan sejumlah besar makanan murah yang selalu tersedia. Jadi apa yang terjadi bila paradigma itu berubah?

Pada pantauan terakhir, harga minyak mentah AS lebih dari 104 dolar AS per barel dan harga minyak mentah Brent lebih dari 115 dolar per barel. Banyak analis khawatir bahwa jika krisis di  Libya atau jika kekacauan di Timur Tengah menyebar maka kita bisa melihat pecahnya rekor harga minyak sepanjang masa pada harga lebih dari 147 dolar AS per barel pada akhir tahun. Itu akan benar-benar bencana bagi perekonomian global.
Tapi bukan hanya kekacauan di Timur Tengah yang mendorong naiknya harga minyak.
Yang benar adalah bahwa harga minyak telah bergerak naik selama berbulan-bulan. Revolusi terakhir di Timur Tengah hanya mempercepat tren.

Mari kita berharap bahwa “hari-hari kemarahan” yang disebut di Arab Saudi akhir bulan ini tidak berubah menjadi sebuah revolusi besar-besaran seperti telah kita lihat di negara-negara Timur Tengah lainnya. Saudi telah memegang cukup erat orang-orang mereka, tapi pada saat ini semuanya adalah mungkin. Sebuah revolusi yang sesungguhnya di Arab Saudi akan membuat harga minyak memasuki wilayah yang tidak pernah diduga sebelumnya dengan sangat cepat.

Tapi bahkan tanpa semua masalah di Timur Tengah, dunia sudah menuju sebuah krisis minyak. Permintaan global untuk minyak meningkat pada kecepatan yang sangat luar biasa. Sebagai contoh, tahun lalu permintaan Cina untuk minyak meningkat hampir 1 juta barel per hari.
Itu benar-benar mengejutkan. Orang Cina sekarang membeli mobil baru lebih banyak dari orang Amerika setiap tahunnya, dan permintaan Cina akan minyak akan terus meningkat.

Banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pasokan minyak dunia, tapi sejauh ini para politisi dan para eksekutif perusahaan minyak besar lebih suka  memangku tangan mereka. Mereka tampaknya seperti menikmati naiknya harga minyak.
Jadi untuk saat ini sepertinya harga minyak akan terus meningkat dan ini akan mengakibatkan harga yang lebih tinggi di pompa bensin.
ABC News melaporkan bahwa bensin tanpa timbal reguler  berharga $ 5,29 per galon pada satu pompa bensin di Orlando, Florida.

Ekonomi AS khususnya rentan terhadap kenaikan harga minyak karena seluruh sistem ekonomi kita dirancang berdasarkan perhitungan bensin murah. Jika harga bensin naik menjadi 5 atau 6 dolar per galon maka itu akan memiliki efek bencana pada ekonomi AS.
Ingat kembali apa yang terjadi pada tahun 2008. Harga minyak mencapai posisi tertinggi sepanjang masa sebesar $ 147 per barel dan kemudian beberapa bulan kemudian seluruh sistem keuangan mengalami krisis besar.

Ya, seperti harga minyak yang naik itu akan membuat banyak ketidak seimbangan di seluruh sistem keuangan global sekali lagi.
Ini jelas situasi yang kita semua harus cermati.

Tetapi tidak hanya harga minyak yang bisa menyebabkan bencana ekonomi global.
Harga makanan global berpotensi menjadi bahkan lebih memprihatinkan. Ketika Anda membaca ini, ada sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia yang hidup dengan pendapatan perkapita setara dengan 2 dolar per hari atau kurang. Orang-orang ini tidak mampu membeli makanan yang mengalami kenaikan yang terlalu banyak.
Tapi harga pangan global terus meningkat. Menurut PBB, harga pangan global telah meningkat selama 8 bulan berturut-turut.
Bulan lalu, harga makanan global mencatatkan rekor baru sepanjang masa. Banyak yang mulai takut bahwa kita sebenarnya sedang memasuki tahap awal krisis besar pangan global.

Harga untuk hampir setiap komoditas pertanian utama telah benar-benar melonjak selama setahun terakhir ….
* Harga jagung telah naik dua kali lipat selama enam bulan terakhir.
* Harga gandum telah naik lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir.
* Harga kedelai naik sekitar 50% sejak Juni lalu.
* Harga kapas naik lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir.
* Harga komoditas jus jeruk naik dua kali lipat sejak 2009.
* Harga gula mencapai harga tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Sayangnya, produksi makanan di banyak negara di seluruh dunia sangat tergantung pada minyak, sehingga kenaikan harga minyak ini akan membuat krisis pangan bahkan menjadi lebih buruk.

Juga seperti yang telah saya tulis sebelumnya, dunia sedang menghadapi masalah yang sangat serius tentang ketersediaan air. Karena keserakahan elit global, tidak ada air tawar yang cukup untuk disalurkan. Berikut ini adalah beberapa fakta yang sangat mengganggu tentang situasi air global ….

* Diseluruh dunia permintaan air bersih tiga kali lipat selama seabad terakhir, dan sekarang dua kali lipat setiap 21 tahun.

* Menurut USAID, sepertiga dari semua manusia akan menghadapi kekurangan air yang parah atau kronis di tahun 2025.

* Dari 60 juta orang yang menetap ke kota-kota di dunia setiap tahun, sebagian besar dari mereka tinggal di daerah miskin yang kumuh dan perkampungan kumuh kota tanpa fasilitas sanitasi apapun.

* Diperkirakan 75 persen air permukaan di India sekarang ini telah terkontaminasi oleh kotoran manusia dan pertanian.

* Tidak hanya itu, menurut sebuah studi PBB mengenai sanitasi, jauh lebih banyak orang di India memiliki akses ke telepon selular daripada toilet.

* Di China bagian utara, tabel air menurun satu meter per tahun karena terlalu banyak disedot.
Dewasa ini, adalah hal yang trendi untuk menyebut air “minyak abad 21”, tapi sayangnya pernyataan ini tidak sepenuhnya akurat. Air bersih dan segar adalah sesuatu yang kita semua perlu, tapi saat ini persediaan dunia semakin menipis.

Politisi kita dan para elit global dapat melakukan sesuatu tentang hal ini jika mereka benar-benar ingin, tapi sekarang mereka tampaknya tidak perduli dengan apa yang terjadi.

Di atas segalanya, krisis hutang lebih buruk daripada yang pernah sebelumnya.
Semua bank sentral di seluruh dunia telah tergesa-gesa mencetak uang dalam upaya untuk        “mengatasi dengan kertas” krisis ini, tetapi tidak akan berhasil.

Kebanyakan orang Amerika tidak menyadarinya, tetapi sekarang benua Eropa adalah sebuah kasus keranjang keuangan. Yunani dan Irlandia akan meledak jika mereka tidak diselamatkan, dan sekarang Portugal berada di ambang kehancuran. Tingkat suku bunga 10 tahun Portugal tercatat sekarang sudah di atas 7% selama sekitar 3 minggu, dan kebanyakan analis percaya bahwa itu hanya masalah waktu sebelum mereka dipaksa untuk menerima bailout.

Sayangnya, jika ekonomi global mengalami perlambatan karena kenaikan harga minyak, kita bisa melihat setengah lusin negara-negara Eropa gagal membayar hutang mereka jika mereka tidak diselamatkan.

Saat ini Jerman kelihatannya baik-baik saja dengan menolong para saudara lemah yang ada di sekitar mereka, tapi itu tidak akan bertahan selamanya.

Suatu hari atau segera akan menimpa Eropa, dan ketika hal itu terjadi maka gaungnya akan dirasakan di seluruh muka bumi. Euro sudah sangat goyah, dan apakah dapat bertahan atau tidak menghadapi krisis yang akan datang adalah sebuah pertanyaan terbuka.

Tentu saja ada beberapa masalah yang sangat serius tentang Asia juga. Hutang nasional Jepang sekarang lebih dari 200% dari PDB dan tampaknya tidak ada yang memiliki solusi untuk masalah mereka. Sampai saat ini, Jepang telah mampu meminjam sejumlah besar uang dengan bunga yang sangat rendah dari orang-orang mereka sendiri, tapi itu tidak akan berlangsung selamanya.

Seperti yang telah saya tulis banyak kali sebelumnya, masalah hutang yang terbesar dari semuanya adalah Amerika Serikat. Barack Obama memproyeksikan bahwa defisit anggaran federal untuk tahun fiskal ini akan menjadi rekor baru sepanjang masa yaitu 1,65 triliun dolar. Diproyeksikan bahwa total hutang AS nasional akan melampaui angka 15 triliun dolar pada akhir tahun fiskal.

Tidakkah kita seharusnya membuat sebuah perayaan ketika halnitu terjadi?
15 triliun dolar adalah sebuah prestasi.

Kebanyakan orang Amerika bahkan tidak bisa membayangkan seberapa besar hutang sebesar itu. Jika pemerintah federal tepat saat ini memulai untuk melunasi hutang nasional AS pada tingkat satu dolar per detik, akan mengambil waktu 440.000 tahun untuk melunasi seluruh hutang nasional.
Namun AS tidak sendirian. Yang benar adalah bahwa di mana pun Anda melihat, ada lautan tinta merah yang menutupi planet ini.
Sistem keuangan global saat ini seluruhnya didasarkan pada hutang. Jika jumlah total hutang tidak terus berkembang, maka sistem akan hancur. Jika entah bagaimana sebuah jalan ditemukan untuk menjaga sistem ini untuk dapat berjalan terus-menerus (yang mustahil), ukuran hutang global akan terus meningkat jauh.

Sekarang Forum Ekonomi Dunia mengatakan bahwa kita perlu menumbuhkan jumlah total hutang 100 triliun dolar lagi selama sepuluh tahun ke depan untuk “mendukung” jumlah “pertumbuhan ekonomi” yang diantisipasi terjadi di seluruh dunia yang mereka harapkan untuk lihat.
Seluruh sistem keuangan global adalah skema Ponzi raksasa. Hal ini dirancang untuk menjaga semua orang diperbudak oleh hutang terus-menerus. Jika di beberapa titik spiral hutang terganggu dalam beberapa cara yang signifikan, kita akan menyaksikan sebuah bencana ekonomi yang akan membuat apa yang terjadi pada tahun 2008 terlihat seperti piknik di hari Minggu.

Semakin banyak seseorang meneliti situasi ekonomi global saat ini, semakin jelas menunjukkan  bahwa kita benar-benar akan hancur.

Jadi, wahai manusia dibumi, sebaiknya Anda bersiap-siap.
Sebuah bencana ekonomi akan datang!

Ditulis oleh Alex Jones
www.infowars.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?