“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
{1 Petrus 5:7}
[AkhirZaman.org] Sekali lagi tibalah saatnya untuk memulai perjalanan sejauh 200 km menuju sebuah retreat Alkitab tahunan. Saya mengalami dilema : melakukan perjalanan malam hari dengan risiko menabrak rusa, atau siang hari mengambil risiko terhadap kesehatan saya. Penyakit multiple-sclerosis yang saya derita membuat saya menjadi sangat sensitif terhadap panas. Karena suami saya,yang adalah seorang pendeta , sudah berangkat terlebih dahulu ke retreat tersebut, saya berkonsultasi dengan Bapa saya yang di Surga. Saya merasa terdorong untuk segera berangkat, maka saya berdoa untuk memohon kekuatan.
Mil demi mil terlewati dan suhu udara pun semakin meningkat. Begitu juga dengan rasa sakit yang saya rasakan. Saya berhenti di sebuah restoran untuk membasahi sebuah handuk kecil untuk mendinginkan bahu saya, dan kemudian berangkat lagi. Sementara saya mengucapkan syukur kepada Tuhan untuk rasa sakit di bahu saya yang mulai mereda, tiba-tiba terdengar suara desisan lalu letupan. Saya merintih membayangkan botol salsa di kursi belakang yang pecah dan muncrat kemana-mana mengotori kursi dan baju saya. Walaupun semuanya masih tetap bersih, masalahnya sangat jelas sekarang—ban yang kempes.
Saya menghubungi salah satu perusahaan perbaikan mobil. Orang yang melayani saya di telepon berjanji bahwa bantuan akan segera datang—kurang lebih dalam 45 menit. Sekarang saya dalam masalah:matahari yang menyengat, tidak ada AC, tidak ada angin, dan terjebak di jalan tol. Kain di bahu saya mulai mengering. Saya mengingatkan Tuhan bahwa saya sensitif terhadap panas. Tiba-tiba ada angin yang bertiup masuk dari jendela, sekali lagi saya merasa Tuhan peduli.
Ketika bantuan itu akhirnya tiba, orang itu memeriksa bannya dan menelepon ke kantor untuk menyimpan 2 ban. “Luar biasa!” dia berteriak kepada telepon itu, dan saya pun bertanya-tanya apa maksudnya. Saya baru mengerti bahwa toko ban itu tidak pernah memiliki stok untuk ukuran ban saya. “Tapi,” kata montir itu, “saya mengorder ukuran itu untuk jaga-jaga, ban-ban itu baru saja sampai pagi ini.” Apakah itu suatu kebetulan? Saya percaya bukan.
Kegirangan saya tidak berlangsung lama, bagaimanapun juga, karena ada 2 engsel velg yang rusak. Montir itu tidak berani menjamin bahwa dia bisa menemukan engsel jenis ini di kota itu. Saat mendengarkan percakapan montir ini melalui telepon, sekali lagi saya mendengarnya berujar “Luar biasa!” Satu setengah jam kemudian saya membayar nota tagihan saya. “Seseorang benar-benar menjagai Anda, Nyonya,” katanya. “2 ban yang biasanya tidak pernah distok datang pagi ini, dan bagaimana dengan kesempatan yang sangat kecil untuk mendapatkan engsel itu di kota ini?” Saya meyakinkannya bahwa Bapa saya yang di Surga peduli.
Terkadang kita menolak segala bentuk gangguan, namun jika kita tetap santai dan membiarkan Tuhan menyelesaikan permasalahan kita, iman kita akan bertumbuh. Setiap hari kita mendapat janji bahwa Tuhan peduli.
Oleh: Sharon Ellison