[AkhirZaman.org] Rabu (2/5/18) seorang pria di Chengdu, Sichuan, China, membuat heboh warga kota dengan aksi gilanya.
Malam-malam ia membawa putranya yang berusia tujuh tahun pada tanggal 29 April lalu ke atas jembatan penyeberangan orang di jalanan kota Chengdu, Sichuan.
Awalnya orang-orang tak memperhatikan kedua ayah-anak itu lantaran lumrah keduanya jalan menyeberangi jembatan penyeberangan orang.
Namun hal yang mengerikan kemudian terjadi. Sesampainya di atas sang ayah kemudian melemparkan putra ciliknya ke jalan dibawahnya.
Orang-orang yang melihat kemudian berteriak histeris. Tapi tetap saja sang ayah melemparkan anak kandungnya itu.
Tragis, anak kecil itu jatuh ke aspal dengan keras kemudian ditabrak mobil yang melintas.
Polisi dipanggil ke tempat kejadian dan mereka segera melarikan bocah itu ke rumah sakit. Namun sayang setelah menjalani perawatan nyawa anak itu tak bisa tertolong. Ia meninggal di rumah sakit.
Sedangkan sang ayah segera diringkus di tempat kejadian. Ia ditahan oleh polisi dan para saksi dimintai keterangannya oleh pihak berwajib.
Sang ayah bernama Jiang rupanya frustasi dengan kehidupannya sebelum melakukan pembunuhan tersebut.
Pada November 2017 Jiang bercerai dengan istrinya.
Belum selesai dengan urusan perceraian, Jiang mengetahui bahwa anaknya menderita kanker. Karena tak bisa menanggung beban biaya pengobatan yang mahal, Jiang kalap.
Ia kemudian melemparkan putranya itu dari atas jembatan untuk mengakhiri riwayat bocah tersebut.
http://www.grid.id/read/04313084/tragis-ayah-tega-lemparkan-putranya-yang-menderita-kanker-dari-atas-jembatan?page=all#!
Tidak semua orang yang hidup pada saat ini mampu menghadapi pergumulan hidup dengan baik, sebab kurangnya persahabatan dengan sesama yang membuat ia kurang berbagi untuk menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupannya.
Karena merasa sendiri, dan merasa tidak ada jalan keluar dari setiap pergumulan akhirnya ia menggambil jalan pintas.
Bahkan seorang ayah yang tega harus mengakhiri kehidupan anak kandungnya dengan cara yang tidak wajar, sebab frustrasi yang tiada berakhir.
*
“Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.”
“Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan, serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan itu kegilaan.”
Pengkhotbah 1:8 ; 7:25.