Jangan Tunjukkan Roh yang Tidak bersungguh-sungguh.
[AkhirZaman.org] Orang tua, tugasmulah mengendalikan anak-anakmu dengan sepenuhnya, sambil menaklukkan segala nafsu dan sifat-sifat mereka yang buruk. Dan jikalau anak-anak dibawa ke kumpulan, mereka harus diingatkan dan diberi tahu di mana mereka sedang berada–bahwa mereka bukan sedang berada di rumah, tetapi di tempat di mana Allah sedang bertemu dengan umat-Nya. Dan mereka harus tetap tenang dan tidak bermain-main, dan Allah akan memalingkan wajah-Nya kepadamu dan akan bertemu dengan kamu dan memberkati kamu.
Jikalau peraturan diikuti di dalam perhimpunan orang suci, maka kebenaran akan memberikan suatu pengaruh yang lebih baik terhadap semua orang yang mendengarnya. Satu suasana khidmat yang amat diperlukan itu akan ditimbulkan, dan akan ada kuasa di dalam kebenaran untuk menggerakkan ke dalaman jiwa, dan tidak akan terlihat adanya orang-orang yang tertidur pulas di antara para pendengar. Orang-orang yang percaya dan yang tidak percaya akan dipengaruhi. Tampaknya jelas bahwa di beberapa tempat tabut perjanjian Allah telah diangkat dari dalam gereja, oleh karena hukum yang suci itu telah dilanggar dan kekuatan Israel telah dilemahkan.
Bawa Keluar Anak-anak yang Mengganggu.
Anakmu harus diajar menurut sebagaimana anak-anak Allah menurut kepada-Nya. Jikalau ukuran ini dipertahankan, maka sepatah kata daripadamu akan memberikan pengaruh bilamana anakmu itu menjadi gelisah di dalam rumah Allah. Tetapi jikalau anak-anak tidak bisa dikendalikan, jikalau orang tua merasa bahwa pengekangan itu terlalu keras, maka dengan segera anak itu harus dibawa keluar dari gereja; janganlah hal itu dibiarkan mengganggu pikiran para pendengar oleh pembicaraan atau berlari-lari ke sana ke mari. Allah tidak dihormati oleh cara yang longgar oleh mana orang tua mengatur anak-anak mereka pada waktu berada di dalam gereja.
Sikap Tidak Hormat Diperkembangkan oleh Mempertunjukkan Perhiasan.
Semua orang harus diajar supaya menjadi rapih, bersih dan teratur dalam berpakaian, tetapi jangan membiasakan diri dalam menghiasi diri secara lahiriah yang sama sekali tidak patut untuk kaabah.Janganlah ada sifat pamer perhiasan, oleh karena hal ini akan menimbulkan ketidaksucian. . . . Segala sesuatu yang berhubungan dengan pakaian harus diawasi dengan saksama, sambil mengikuti peraturan Alkitab dengan teliti. Mode telah menjadi dewa yang memerintah dunia luar dan sering ia menyelinap masuk ke dalam gereja. Gereja harus menjadikan Firman Allah sebagai ukurannya, dan orang tua harus berpikir dengan bijaksana sehubungan dengan hal ini.
Tunjukkan Sikap Hormat Terhadap Pendeta–Wakil Allah itu.
Sikap hormat harus ditunjukkan terhadap wakil-wakil Allah–para pendeta, guru dan orang tua yang dipanggil untuk berkata-kata dan bertindak demi nama-Nya. Di dalam sikap hormat yang ditunjukkan kepada mereka Allah dihormati.
Mereka (anak-anak) jarang diberi pengajaran bahwa pendeta adalah duta Allah, bahwa pekabaran yang disampaikannya adalah salah satu alat yang ditetapkan Allah bagi keselamatan jiwa-jiwa, dan bahwa kepada semua orang yang mempunyai kesempatan yang diberikan kepada mereka, hal itu akan merupakan sesuatu yang mendatangkan kehidupan atau kematian.
Janganlah sesuatu yang suci, janganlah sesuatu yang berhubungan dengan perbaktian kepada Allah, diperlakukan dengan sembarangan dan acuh tak acuh. Bilamana firman kehidupan itu diucapkan, engkau harus mengingat bahwa engkau sedang mendengarkan suara Allah melalui hamba-Nya yang diutus. Jangan kehilangan kata-kata ini oleh karena tidak memperhatikan; jikalau itu diperhatikan, maka semuanya itu akan dapat menjaga agar kakimu tidak tersesat ke jalan yang salah.
Pertanggungan Jawab Orang Tua yang Suka Mengeritik.
Orang tua, berhati-hatilah akan teladan apa, dan pendapat apa yang engkau berikan kepada anak-anakmu. Pikiran mereka adalah seperti plastik, dan kesan-kesan mudah ditinggalkan padanya. Sehubungan dengan upacara dalam kaabah, jikalau pembicara mempunyai satu cacat janganlah berani menyebutkannya. Bicarakanlah sesuatu pekerjaan yang baik saja yang telah dilakukannya, buah-buah pikiran baik yang telah dikemukakannya, yang engkau harus perhatikan sebagai sesuatu yang datang kepadamu melalui alat yang digunakan Allah. Dengan mudah dapat dipahami mengapa anak-anak tidak terkesan oleh pelayanan Firman itu, dan mengapa mereka tidak menghormati rumah Allah. Pendidikan mereka dalam hal ini sangatlah kurang.
Pikiran anak-anak muda yang peka dan halus itu memperoleh cara penilaian mereka terhadap usaha hamba-hamba Allah dari caranya orang tua mereka menilai hal itu. Banyak kepala keluarga menjadikan upacara kebaktian itu sebagai bahan kritik di rumah, menyetujui beberapa perkara dan mengecam yang lainnya. Dengan demikian pekabaran Allah kepada manusia dikritik dan diragukan dan dijadikan sebagai bahan cemoohan. Kesan-kesan apakah yang ditinggalkan kepada anak-anak muda ini oleh ucapan-ucapan yang sembarangan dan tidak hormat ini, hanyalah buku-buku catatan sorga saja yang akan menyatakannya. Anak-anak melihat dan memahami segala perkara ini jauh lebih cepat daripada apa yang dapat dipikirkan oleh orang tua. Kepekaan akhlak mereka menerima satu prasangka yang salah yang tidak akan dapat diubahkan dengan sepenuhnya oleh waktu. Orang tua menangisi kekerasan hati anak-anak mereka dan kesulitan dalam membangkitkan kepekaan akhlak mereka untuk menjawab segala tuntutan Allah. Tetapi buku-buku sorga mencatat dengan pena yang tidak pernah berbuat kesalahan itu akan sebab yang sebenarnya. Orang tua tidak bertobat. Mereka tidak serasi dengan Sorga atau dengan pekerjaan Sorga. Pendapat-pendapat mereka yang sembarangan tentang kesucian pelayanan dan kaabah Allah terjalin ke dalam pendidikan anak-anak mereka.
Merupakan satu persoalan apakah seseorang, yang bertahun-tahun lamanya telah berada di bawah pengaruh yang merusak dari pengajaran rumah tangga akan pernah memiliki satu sikap hormat yang dalam dan pandangan yang tinggi terhadap perbaktian kepada Allah dan terhadap alat-alat yang telah ditetapkan-Nya bagi keselamatan jiwa-jiwa. Semua perkara ini harus diucapkan dengan hormat, dengan bahasa yang patut, dan dengan kepekaan yang dalam, agar engkau dapat menyatakan kepada semua orang dengan siapa engkau bergaul, bahwa engkau memandang pekabaran dari hamba Allah itu sebagai satu pekabaran yang datang kepadamu dari Allah sendiri.
Praktekkan Sikap Hormat Sehingga Hal Itu Menjadi Kebiasaan.
Sikap hormat amat diperlukan oleh anak-anak muda zaman ini. Saya merasa gentar apabila saya melihat anak-anak dan orang muda daripada orang tua yang beribadat mengabaikan peraturan dan tata tertib di dalam rumah Allah. Sementara hamba Allah sedang mengutarakan firman kehidupan kepada orang banyak, beberapa orang membaca, yang lain berbisik-bisik dan tertawa. Mata mereka berbuat dosa dengan mengalihkan perhatian mereka kepada orang-orang yang ada di sekeliling mereka. Kebisaan ini, jikalau dibiarkan begitu saja, akan bertumbuh dan mempengaruhi orang lain.
Anak-anak dan orang muda jangan sekali-kali merasa bahwa adalah sesuatu yang harus dibanggakan untuk bersikap acuh tak acuh dan lalai di dalam upacara kebaktian di mana Allah disembah. Allah meliht setiap pikiran atau tindakan yang tidak hormat, dan itu dicatat di dalam buku sorga. Ia berkata, “Aku mengetahui perbuatanmu.” Tidak ada sesuatu yang tersembunyi dari mata-Nya yang dapat menyelidik segala sesuatu itu. Jikalau engkau telah membentuk kebiasaan untuk tidak memperhatikan dan untuk bersikap acuh tak acuh di dalam rumah Allah, gunakanlah kuasa yang engkau miliki untuk memperbaikinya, dan tunjukkan bahwa engkau mempunyai harga diri. Praktekkan sikap hormat sehingga itu menjadi sebagian dari dirimu sendiri.