Thursday, November 21, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupKesehatanSel "Abadi" Henrietta Lack

Sel “Abadi” Henrietta Lack

AkhirZaman.org: Pada awalnya, hal ini merupakan kejadian yang mengerikan dan tampak seperti hal yang biasa. Sebagai salah satu dari sedikit organisasi yang merawat orang Afrika-Amerika yang kurang mampu yaitu Rumah Sakit Johns Hopkins.

Dimana seorang ibu berusia 31 tahun yang mengeluhkan pendarahan rahim datang berobat. Setelah didiagnosis dengan cepat, digunakanlah Radium untuk mengobati kanker serviks Henrietta Lacks.

Beberapa bulan kemudian, Henrietta meninggal dunia, sehingga melengkapi ribuan kematian yang disebabkan oleh penyakit ini setiap tahunnya di Amerika Serikat saja, namun Lacks tetap hidup dengan cara yang tak terduga.

Saat itu, pengambilan contoh sel tidak dilarang, seperti sekarang ini. Karena itu, ia tidak menyadari bahwa sampel sel kankernya yang dikumpulkan selama biopsi dipindahkan ke laboratorium jaringan milik Dr. Gey, seorang ahli kanker dan virus yang terkenal, telah mengumpulkan sel dari semua pasien kanker serviks yang mengunjungi Rumah Sakit Johns Hopkins selama bertahun-tahun, tanpa memandang ras atau status sosial ekonomi mereka.

Kemudian, Dr. Gey menemukan bahwa sampel Henrietta Lacks bertahan hidup lebih lama daripada sampel lain yang dibawa ke laboratoriumnya.

Sebagai perbandingan, jaringan sel-sel tersebut mengalami penggandaan setiap 20 hingga 24 jam, yang sangat cepat untuk sel kanker.

Bahkan hingga sekarang, sel-sel ini masih terus berkembang. Menurut Newsweek, “selnya digunakan untuk menciptakan garis sel manusia abadi pertama, yang dikenal sebagai sel HeLa yang diambil dari nama depan dan belakangnya.”

Sel HeLa telah membantu hampir 70.000 penyelidikan ilmiah selama tujuh dekade terakhir, menyelamatkan jutaan nyawa.

Mengajukan Gugatan Ke Pegadilan

Selama bertahun-tahun, kelima keturunan Lacks memiliki keluarga sendiri-sendiri. Keluarga tersebut akhirnya menyadari apa yang telah terjadi pada sel ibu mereka pada beberapa tahun yang lalu setelah tahun 1973, ketika para anggota keluarga tersebut secara tiba-tiba dimintai sampel darah oleh para peneliti yang sedang meneliti DNA mereka.

The Immortal Life of Henrietta Lacks, adalah sebuah buku nonfiksi yang ditulis oleh Rebecca Skloot, diterbitkan pada tahun 2010 yang mendapat banyak pujian dan berbagai penghargaan, yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan ketenaran anumerta Henrietta Lacks.

Selain itu, sebuah film televisi yang dibintangi oleh Oprah Winfrey yang juga diproduksi, dan menghabiskan 75 minggu berturut-turut di daftar New York Times Best Seller.

Thermo Fisher Scientific Inc, sebuah perusahaan bioteknologi Fortune 500 dengan pendapatan tahunan sebesar $44 miliar yang telah menghasilkan keuntungan besar dari sel HeLa, akhirnya digugat oleh keluarga Lacks pada tahun 2021.

Thermo Fisher berpendapat bahwa gugatan tersebut harus dibatalkan karena gugatan dilayangkan setelah lewat masa kadaluarsa, demikian menurut The Associated Press.

Namun, pengacara keluarga Lacks berpendapat bahwa hal itu tidak berlaku karena bisnis tersebut terus meraup keuntungan.

Pada hari ulang tahun Lacks, Senin, 1 Agustus, dua tahun kemudian, kedua belah pihak mencapai kesepakatan di luar pengadilan yang dirahasiakan.

Mengenai Johns Hopkins, sebuah artikel di situs webnya mengakui peran yang dimainkannya, dengan menekankan bahwa mereka “dapat – dan seharusnya – melakukan lebih banyak hal untuk memberi tahu dan bekerja sama dengan anggota keluarga Henrietta Lacks demi menghormati privasi dan kepentingan pribadi mereka.”

Serta menegaskan bahwa mereka “tidak pernah menjual atau mengambil untung dari penemuan atau pendistribusian sel HeLa dan tidak memiliki hak atas lini sel HeLa.”

Sebaliknya, Johns Hopkins secara bebas dan terbuka mendistribusikan sel HeLa untuk penelitian akademik.

Inilah Hidup yang kekal

Jejak Lacks masih terasa hingga saat ini. Namun, tidak peduli berapa banyak individu yang diselamatkan oleh sel HeLa atau yang kehidupannya telah diperpanjang, namun sel HeLa tidak dapat mencegah kematian.

Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi abadi berkat sel ” immortal ” tersebut.

Berdasarkan tulisan Rasul Paulus, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” Roma 5:12.

“Kematian dan pembayaran pajak adalah satu-satunya hal yang pasti,” demikian kata pepatah.

Meskipun manusia menyadari bahwa pada akhirnya ia akan meninggal dunia, tapi banyak waktu dan usaha yang telah dicurahkan untuk mencari cara agar terhindar dari kematian.

Setiap hari kita terus berpegang teguh pada cita-cita untuk terbebas dari hal-hal yang kita benci dan takuti.

Firman Tuhan juga menjelaskan alasan di balik hal ini: Pengkhotbah 3:11 menyatakan, “Tuhan telah menaruh kekekalan di dalam hati manusia.”

Hati kita dipenuhi dengan kekekalan karena Tuhan! Setiap dari kita mempunyai sebuah kesadaran bahwa hidup ini lebih dari sekadar wujud yang terbatas karena dosa.

Terdapat kesadaran bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk memperoleh hidup yang kekal, betapapun samar dan singkatnya hidup itu bagi sebagian orang.

Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa kita memiliki kesempatan untuk menghindari maut (kematian kekal).

Tanpa mempedulikan kebenaran yang dinyatakan dalam Kisah Para Rasul 4:12 bahwa satu-satunya cara untuk memperoleh hidup kekal yang telah ditetapkan bagi kita adalah melalui darah Yesus Kristus.

Dalam Alkitab, janji ini sering kali diucapkan: “Barangsiapa melihat Anak dan percaya kepada-Nya, ia beroleh hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” Yohanes 6:40.

“Karena begitu besar kasih-Nya kepada dunia ini,  Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

Dalam kitab 1 Yohanes 2:25, Dan inilah janji yang telah diberikan-Nya kepada kita, yaitu hidup yang kekal.

Tuhan Yesus akan “menempatkan semua musuh di bawah kaki-Nya” pada akhir zaman. Kematian kekal (maut) adalah musuh terakhir yang akan dikalahkan (1 Korintus 15:25-26).

Akhirnya, Tuhan akan memberikan karunia yang dijanjikan yaitu hidup yang kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya.

Kunjungi pelajaran kami “Mengenal Yesus” untuk pemahaman yang lebih dalam mengenai karunia yang luar biasa ini oleh dan di dalam Kristus Tidak diragukan lagi, sel-sel Henrietta Lacks telah dan terus melakukan banyak hal baik.

Namun, pada akhirnya hanya Kristus yang sesungguhnya kita butuhkan karena Dialah sumber “hidup” itu. Yohanes 14:6.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?