[AkhirZaman.org] Alkitab menyatakan kepada kita bahwa hampir seluruh dunia telah di sesatkan oleh setan. Sebagaimana dia melakukan pada zaman Nuh, dia juga melakukannya sekarang. Para ahli Alkitab memperkirakan bahwa ada sekitar 2-3 milyar orang yang hidup sebelum air bah. Dari ke semuanya itu, berapa banyak yang tidak tertipu oleh Iblis? Hanya 8 orang saja.
Yesus berkata dalam Mat 24:37, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” Sama halnya Setan menipu seluruh dunia pada jaman Nuh, maka dia juga akan melakukannya pada zaman sekarang ini.
Hanya ada satu hal yang dapat menjaga diri Anda dari penipuan. Apa itu? Alkitab katakan dalam Yoh 8:32, “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Dimana Anda menemukan kebenaran? Dalam Firman Tuhan.
Terkadang kebenaran terasa sangat menyakitkan. Tetapi Tuhan tidak pernah mengirimkan kebenaran untuk menyakiti kita, tetapi lebih daripada itu untuk memberikan pencerahan dan menyelamatkan kita.
Mari kita lihat apa yang Alkitab katakan dalam Daniel 12:4 bahwa pada akhir zaman, “pengetahuan akan bertambah.” Hal ini terutama berbicara tentang peningkatan pengetahuan akan kebenaran Firman Tuhan. Jika kebenaran ini adalah baru bagi Anda, maka ingatlah hal ini menggenapi nubuatan Alkitab bahwa pengetahuan akan bertambah-tambah!
Pelajaran kita saat ini adalah satu topik yang dibenci Setan. Satu topik yang Setan tidak ingin Anda menemukannya. Tetapi kita akan mempelajarinya. Barangsiapa menemukan kebenaran, Iblis akan mencoba untuk membuat mereka tidak mematuhinya. Iblis tidak keberatan Anda mempelajarinya selama Anda tidak menuruti kebenaran tersebut.
Apakah TOPIK yang sangat dibenci Setan? Jika hal ini sesuatu yang baru bagi Anda, jangan anggap ini sebagai suatu serangan terhadap Anda secara personal ataupun terhadap agama atau keyakinan Anda. Kita hanya sekedar belajar bersama mengenai kebenaran Tuhan.
Mari kita mulai di dalam Kitab Wahyu. Disini kita menemukan pekabaran Tuhan dikirim ke dunia untuk mempersiapkan mereka di akhir zaman. Wahyu 14:7b, “dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.“ Ini adalah pesan yang disampaikan ke seluruh dunia. Apa pesannya? Untuk menyembah Sang Pencipta.
Pada masa di mana teori evolusi diajarkan di hampir semua sekolah, Tuhan mengirimkan pesan kepada dunia untuk menyembah Sang Pencipta. Ini akan menuntun kita ke pertanyaan berikut. Siapakah sang Pencipta? Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita membaca Yohanes 1:1-3, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Dikatakan segala sesuatu diciptakan oleh Firman. Siapakah Firman? Ayat 14 katakan Firman itu telah menjadi daging. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Jadi siapa Firman itu? YESUS.
Ayat lain dalam Kolose 1:16 berkata: “segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Kita tahu bahwa Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus mereka semua bekerjasama dalam penciptaan. Dan Yesus menjadi agen yang aktif. Malaikat pertama dalam Wahyu 14:6, 7 mengatakan kepada kita untuk menyembah sang Pencipta atau menyembah Yesus.
Tapi pertanyaannya adalah, apakah tanda otoritas atau kekuasaan Kristus sebagai pencipta? Sebuah tanda yang mengingatkan kita bahwa kita tidak berasal dari seekor monyet? Mari kita mundur ke awal mula di buku Kejadian.
Mari kita perhatikan apakah kita dapat menemukan sesuatu yang bisa menjadi pengingat akan penciptaan. Apa yang Tuhan lakukan di hari yang ketujuh dalam pecan penciptaan? Mari kita baca dari Kejadian 2:1-3, “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.”
Perlu kita ketahui bahwa 7 hari penciptaan itu adalah 7 hari harafiah, 24 jam sehari, bukan hari secara simbolis. Dan pada hari yang ketujuh, Allah melakukan 3 hal:
1. Tuhan beristirahat.
2. Tuhan memberkati.
3. Tuhan menyucikan hari yang ketujuh.
Dengan kata lain, Tuhan menentukannya untuk sebuah tujuan yang suci. Dan kita tahu bahwa hanya Tuhan saja yang bisa membuat hari menjadi suci.
Pertanyaan: Mengapa dalam 1 minggu ada 7 hari? Tahukah Anda bahwa beberapa sarjana, filsuf, dan profesor kesulitan menjawab pertanyaan ini? Kita bisa menjawabnya dengan mudah. Alasan mengapa dalam 1 minggu memiliki 7 hari adalah karena Tuhan menciptakan bumi dan isinya dalam 6 hari dan beristirahat pada hari yang ketujuh. Tetapi jika Anda tidak percaya bahwa Tuhan menciptakan bumi dalam 6 hari literal dan berhenti di hari ketujuh, tolong beritahu saya, mengapa dalam 1 pekan ada 7 hari?
Kita bisa memberikan alasan secara astronomi mengapa ada 1 tahun, ada 1 bulan, dan 24 jam dalam sehari. 1 tahun adalah bumi mengelilingi matahari sambil mengitari atau berotasi pada porosnya sendiri. 1 bulan adalah bulan mengelilingi bumi. Dan 1 hari (24 jam) adalah bumi mengitari atau berotasi pada porosnya. Tetapi tidak ada alasan astronomi yang bisa menjelaskan mengapa 1 minggu harus ada 7 hari. Dan bahkan di seluruh dunia hampir di setiap negara, setiap agama, setiap budaya mengikuti siklus mingguan. Dan ini sebagai bukti bahwa Allah menciptakan dunia ini dalam 6 hari dan beristirahat di hari yang ketujuh. Siklus 7 hari dalam 1 pekan adalah salah satu bukti akan penciptaan.
Sekarang mari kita pelajari lebih lanjut akan hal ini. Jadi disini kita temukan bahwa hari ketujuh disebut sebagai Hari Sabat (Keluaran 20:10) adalah sebuah peringatan akan penciptaan. Untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak berasal dari kera.
Seandainya hari ketujuh senantiasa dijaga kesuciannya, maka tidak akan pernah ada orang ateis, tidak akan ada evolusionis, dan tidak akan ada budhis. Kenapa? Karena kita selalu mengingat bahwa ada ALLAH yang menciptakan kita dan kita tidak perlu lagi berspekulasi akan asal-usul kita.
Mari kita baca peringatan itu dari Kitab Keluaran 20:8-11. “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”
Siapa yang menuliskan perintah tersebut? TUHAN. Ditulis dimana? Di BATU. Dengan apa Dia menuliskan? Jari-NYA (kita sudah mempelajarinya dalam dua pelajaran nubuatan sebelumnya). Yang perlu kita perhatikan bahwa itu adalah sepuluh perintah, bukan sepuluh anjuran.
Kembali kepada Keluaran 20:8. Ini adalah satu-satunya perintah yang diawali dengan kata INGAT. Dan yang menakjubkan adalah, ini satu hal yang Allah mau supaya kita ingat, tetapi dunia justru melupakannya. Tuhan menyatakan kepada kita supaya ingat karena Dia tahu kita mudah lupa. Tentunya jika Anda meminta kepada seorang teman untuk membawakan beberapa mangga dari pasar, Anda berharap dia mengingatnya. Begitu pula ketika Tuhan berkata INGATLAH karena Dia rindu kita untuk selalu mengingatnya.
Dapatkah Anda mengingat sesuatu yang Anda tidak pernah tahu sebelumnya? Jadi kalau perintah itu mengatakan ingat, berarti perintah penyucian hari sabat sudah ada sebelum peristiwa di gunung sinai ketika Tuhan memberikan 2 loh batu kepada Musa.
Pertanyaan, siapa yang menciptakan Sabat? Satu Oknum (Satu Pribadi) yang sama yang menciptakan dunia. Siapakah Dia? Dia adalah Yesus. Kolose 1:16 mengatakan, “segala sesuatu diciptakan oleh Dia (Yesus).” Hukum keempat dalam Kel 20:11 mengatakan bahwa TUHAN menjadikan langit dan bumi. Kita tahu bahwa kata TUHAN merujuk kepada Yesus Kristus.
Malaikat pertama dalam Wahyu 14:7 memerintahkan dunia untuk menyembah Tuhan yang “menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Tuhan adalah Sang Pencipta dan Pencipta itu adalah Yesus Kristus. Itulah sebabnya perintah di dalam Kel 20:10 mengatakan bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu. Jadi Hari Sabat, adalah ”Hari Tuhan”. Hari yang mana yang disebut Hari Tuhan? Mari kita cari jawabnya dari Tuhan sendiri.
Yesus berkata:
1. Matius 12:8, “Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
2. Markus 2:28, “Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”
3. Lukas 6:5, “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Jadi hari apakah yang menjadi Hari Tuhan menurut Alkitab? Hari Sabat. Pertanyaan berikutnya, hari apakah hari Sabat itu? Beberapa orang mengatakan Hari Sabtu adalah Hari Sabat yang benar. Yang lain mengatakan tidak karena sekarang adalah zaman perjanjian baru, kita harus memelihara Hari Minggu untuk menghormati kebangkitan Kristus. Jadi siapa yang benar? Mari kita mencari jawabannya dari Tuhan.
Hari ketujuh atau hari Sabat dalam satu pekan disebut Hari Sabtu adalah Hari Tuhan. Kita harus menyembah Tuhan di Hari Sabat (Saturday dalam bahasa Inggris & Sabtu dalam Bahasa Indonesia). Namun bukan berarti kita tidak perlu menyembah Tuhan di hari lain, tetapi Sabat adalah hari khusus yang Tuhan tetapkan untuk menjadi peringatan penciptaan dunia dan tentunya mengingatkan kita bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah SANG PENCIPTA.
Lalu bagiamana dengan pertanyaan berikut: Bukankah Hari Sabat adalah khusus untuk orang Yahudi? Mari kita baca jawaban dari Yesus dalam Markus 2:27, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” Kita dapat melihat bahwa hari Sabat diadakan untuk manusia, dan bukan untuk orang Yahudi saja. Kalau saja Sabat diadakan untuk orang Yahudi, maka dalam ayat itu Yesus akan berkata: “Hari Sabat diadakan untuk orang Yahudi.” Namun ayat itu tidak berkata seperti itu. Jadi kita tidak akan menemukan pernyataan istilah Hari Sabat Orang Yahudi atau Sabat Yahudi di manapun di dalam Alkitab. Itu adalah murni pemikiran manusia. Jadi sekali lagi, Yesus berkata Hari Sabat diadakan untuk siapa? Manusia!
Lalu, kapan Hari Sabat diadakan untuk manusia? Semua kembali pada saat proses penciptaan. Berapa banyak orang Yahudi yang hidup ketika proses penciptaan terjadi? Orang Yahudi belum ada. Bahkan Adam-Hawa juga bukan orang Yahudi.
Perlu kita ketahui bahwa Sabat mingguan tidak dapat menjadi bagian dalam hukum upacara karena sabat di lembagakan bahkan sebelum adanya Dosa! Kita sudah pelajari sebelumnya, bahwa hukum upacara sudah dipakukan di salib, tapi bukan Sepuluh Hukum atau Perintah Tuhan (yang di dalamnya ada hukum Sabat-perintah keempat) yang dipakukan.
Hukum upacara sudah berakhir. Kita orang berdosa tidak lagi perlu membawa domba untuk dikorbankan karena Yesus telah mati untuk kita. Tetapi hari Sabat bukanlah bagian dari hukum upacara yang dipakukan itu karena Hari Sabat Mingguan (pekan) sudah dilembagakan sebelum adanya dosa dan yang kemudian Tuhan masukkan sebagai salah satu dari Sepuluh Hukum atau Perintah Tuhan. Hukum upacara muncul setelah adanya dosa.
Sedangkan di Eden, Tuhan memberikan 2 lembaga yang sakral kepada manusia, yaitu Pernikahan, dan satu lagi adalah Sabat. Dan kita masih memiliki kedua lembaga ini hingga hari ini. Beberapa orang seringkali berkata, bahwa “Hari Sabat adalah hanya untuk orang Yahudi.” Tetapi belum pernah terdengar ada orang yang berkata, “Pernikahan adalah hanya untuk orang Yahudi.” Atau apakah mungkin ada yang pernah mengatakan demikian (pernikahan hanya untuk orang Yahudi)? Tentu saja tidak ada. Kalau itu benar maka kita semua akan menjadi orang Yahudi karena pada kenyataannya hampir semua orang sudah dan berencana untuk menikah pula. Jadi Hari Sabat dan Pernikahan diberikan kepada umat manusia untuk menjadi berkat bagi mereka.
Tapi, apa yang dibuat Iblis terhadap 2 lembaga kudus yang diberikan kepada umat manusia ini?
(kita akan lanjutkan dalam pelajaran nubuatan selanjutnya)