Sediakan Makanan yang Istimewa pada Waktu Makan.
[AkhirZaman.org] Janganlah kita menyediakan makanan yang lebih banyak pada hari Sabat atau lebih banyak jenis makanan dari hari-hari biasa. Gantinya demikian, makanan itu harus lebih sederhana, dan dikurangi sedikit, supaya pikiran bisa jadi terang dan bergairah untuk memahami perkara-perkara rohani. Makan dengan berlebih-lebihan akan menggelapkan pikiran. Kata-kata yang paling berharga mungkin didengar tetapi tidak dihargai, oleh karena pikiran dikacaukan oleh makanan yang tidak sepatutnya. Oleh makan yang berlebih-lebihan pada hari Sabat, banyak orang telah berbuat lebih banyak perkara yang tidak menghormati Allah daripada yang dipikirkannya.
Sementara pekerjaan memasak pada hari Sabat harus dihindari, tidak perlulah bagi kita memakan makanan yang dingin. Di dalam cuaca yang dingin biarlah makanan yang disediakan pada hari sebelumnya dipanaskan. Dan biarlah makanan itu, sekalipun sederhana, disajikan dengan menarik dan lezat. Sediakanlah sesuatu yang akan dianggap sebagai makanan yang istimewa, sesuatu yang tidak diperoleh anggota keluarga setiap hari.”
Istirahat dari Hari Itu Berharga.
Sekolah Sabat dan kumpulan kebaktian hanyalah mengambil sebagian daripada hari Sabat. Bagian yang sisa bagi keluarga dapat dijadikan sebagai waktu yang paling suci dan paling indah dari segala jam-jam hari Sabat itu. Sebagian besar dari waktu ini harus digunakan oleh orang tua bersama-sama dengan anak-anak mereka.
Rencanakan Bacaan dan pembicaraan yang Patut.
Hari Sabat–Oh! jadikanlah itu sebagai hari yang paling indah dan yang paling berbahagia dari hari-hari sepanjang minggu. . . .
Orang tua dapat dan harus memberikan perhatian kepada anak-anak mereka, membacakan kepada mereka bagian-bagian yang paling menarik dari sejarah Alkitab, sambil mendidik mereka untuk menghormati hari Sabat, dan memeliharanya sesuai dengan hukum itu. Hal ini tidak dapat dilaksanakan bilamana orang tua tidak merasakan perlunya menarik perhatian anak-anak mereka. Tetapi mereka dapat menjadikan hari Sabat sebagai hari kesukaan jikalau mereka mengadakan langkah-langkah yang patut. Anak-anak bisa dijadikan tertarik kepada bacaan yang baik atau pembicaraan yang baik tentang keselamatan jiwa mereka. Tetapi mereka harus dididik dan dilatih. Hati yang alamiah tidaklah suka untuk memikirkan tentang Allah, tentang sorga, atau tentang perkara-perkara sorga. Harus ada usaha yang terus-menerus untuk membendung arus keduniawian dan kecenderungan kepada kejahatan dan membiarkan terang sorga itu masuk.
Jangan Bersikap Acuh tak Acuh Terhadap Kegiatan Anak-anak.
Telah didapati bahwa pada hari Sabat banyak orang yang bersikap acuh tak acuh dan tidak mengetahui di mana anak-anak mereka itu berada, dan apa yang mereka sedang lakukan.
Para orang tua, di atas segala sesuatunya awasilah anak-anakmu pada hari Sabat. Jangan biarkan mereka melanggar hari Allah yang suci dengan bermain-main di dalam atau di luar rumah. Jikalau engkau membiarkan anak-anakmu itu berbuat demikian, maka itu berarti engkau sendiri mengadakan pelanggaran terhadap hari Sabat, dan bilamana engkau membiarkan anak-anakmu berjalan-jalan serta membiarkan mereka bermain-main pada hari Sabat, maka Allah menganggap kamu sebagai orang-orang yang melanggar hari Sabat.
Di Luar Rumah Bersama-sama dengan Anak-anak.
Orang tua dapat membawa anak-anak mereka keluar rumah untuk melihat Allah di alam. Kepada mereka dapat dibawa pada bunga-bunga yang sedng mekar dan kuncup yang sedang berkembang, pepohonan yang tinggi dan rumput-rumput yang indah, dan mengajarkan bahwa Allah telah menjadikan semuanya ini dalam enam hari dan beristirahat pada hari yang ketujuh dan menyucikannya. Dengan demikian orang tua dapat menanamkan segala pelajaran ini ke dalam diri anak-anak mereka, sehingga bilamana anak-anak ini memandang kepada benda-benda alam itu, mereka akan dapat mengingat Khalik mereka yang agung itu. Pikiran mereka akan dituntun kepada Allah alam ini–kembali kepada saat dijadikannya dunia ini, bilamana dasar daripada hari Sabat diletakkan, dan semua anak-anak Allah berseru-seru dalam kesukaan. Demikianlah pelajaran-pelajaran seperti itu harus ditanamkan di dalam pikiran anak-anak kita.
Janganlah kita mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa mereka tidak boleh merasa senang pada hari Sabat, bahwa salahlah berjalan-jalan di luar rumah. Oh, tidak. Kristus menuntun murid-murid-Nya pergi ke luar ke tepi danau pada hari Sabat dan mengajar mereka. Khotbah-khotbah-Nya pada hari Sabat tidaklah selalu diberikan di dalam ruangan yang tertutup.
Pelajaran-pelajaran Lain dari Alam–Bahan-bahan Pelajaran.
Ajar anak-anak melihat Kristus di dalam alam. Bawa mereka ke ruang terbuka, di bawah pohon-pohon yang tinggi, ke dalam taman; dan di alam kejadian yang indah itu ajar mereka untuk melihat pernyataan kasih-Nya. Ajar mereka bahwa Ia menjadikan undang-undang yang memerintah segala benda hidup, bahwa Ia telah menjadikannya sebagai undang-undang bagi kita, dan semua undang-undang ini adalah demi kebahagiaan dan kesenangan kita. Jangan jadikan mereka letih dengan doa yang panjang-panjang dan nasihat-nasihat yang membosankan, tetapi melalui bahan-bahan pelajaran dari alam ajar mereka mentaati hukum Allah.
Berikan Pandangan yang Benar Tentang Tabiat Allah.
Bagaimanakah anak-anak dapat menerima suatu pengetahuan yang lebih tepat mengenai Allah, dan pikiran mereka dapat diyakinkan dengan lebih baik, selain dengan memakai sebagian dari waktu mereka di luar rumah, bukan untuk bermain-main, tetapi bersama dengan orang tua mereka? Biarlah pikiran mereka yang masih muda itu didekatkan dengan Allah dalam pemandangan-pemandangan yang indah dari alam; biarlah perhatian mereka diarahkan kepada bukti-bukti kasih-Nya kepada manusia di dalam hasil ciptaan-Nya, dan merekapun akan menjadi tertarik. Mereka tidak akan berada dalam bahaya untuk menyamakan tabiat Allah dengan sesuatu yang bersifat keras dan kejam; tetapi apabila mereka melihat benda-benda yang indah yang telah diciptakan-Nya demi kebahagiaan manusia, mereka akan dituntun untuk memandang Dia sebagai seorang Bapa yang lemah lembut dan penuh kasih. Mereka akan melihat bahwa segala larangan dan nasihat-Nya dan penuh kasih. Mereka akan melihat bahwa segala larangan dan nasihat-Nya diadakan bukan sekedar untuk menunjukkan kuasa dan wewenang-Nya, tetapi bahwa Ia memikirkan kebahagiaan anak-anak-Nya. Apabila tabiat Allah terlihat dalam aspek-aspek kasih, dermawan, keindahan dan penuh dengan penarikan, maka mereka akan ditarik untuk mengasihi Dia. Engkau dapat mengarahkan pikiran mereka kepada burung-burung yang indah yang memenuhi udara dengan nyanyian-nyanyiannya yang menggembirakan, ke rumput-rumput dan bunga-bunga yang berwarna-warni di dalam kesempurnaan mereka menjadikan udara semerbak dengan harum baunya. Semuanya ini menyatakan kasih dan keahlian Seniman sorga itu, dan menunjukkan kemuliaan Allah.
Orang tua, mengapa tidak menggunakan pelajaran-pelajaran indah yang telah diberikan Allah kepada kita di dalam buku alam, untuk memberikan kepada anak-anak kita suatu pendapat yang benar tentang tabiat-Nya? Mereka yang mengorbankan kesederhanaan kepada mode dan menutup diri mereka sendiri dan keindahan alam tidak bisa menjadi orang yang berpikiran rohani. Mereka tidak dapat memahami keahlian dan kuasa Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam hasil ciptaan-Nya; oleh sebab itu hati mereka tidak dipenuhi oleh kasih dan perhatian yang baru, dan mereka tidak dipenuhi dengan rasa kagum dan hormat apabila mereka melihat Allah di alam.
Satu Hari untuk Mengalami Kehidupan di Eden.
Nilai hari Sabat sebagai alat pendidikan adalah di luar perkiraan. Apapun yang kita miliki dituntut Allah dari kita, Ia kembalikan lagi dengan lebih limpah, dan dipermuliakan dengan kemuliaan-Nya sendiri. . .
Hari Sabat dan rumah tangga sama-sama ditetapkan di Eden, dan di dalam rencana Allah keduanya itu berhubungan dengan eratnya sehingga tidak dapat dipisahkan. Pada zaman ini lebih dari yang lainnya, adalah mungkin bagi kita untuk mengalami kehidupan Eden. Rencana Allah dalam kebaktian dan rekreasi, bapa sebagai imam rumah tangganya, dan baik bapa dan ibu sebagai para guru dan sahabat anak-anak mreka. Tetapi akibat-akibat dosa, setelah mengubahkan keadaan hidup, sedemikian jauh telah menghalangi pergaulan seperti itu. Sering bapa sepanjang minggu tidak melihat wajah anak-anaknya. Ia hampir-hampir tidak mempunyai kesempatan untuk bersahabat atau untuk memberikan petunjuk. Tetapi kasih Allah telah menetapkan satu batas kepada tuntutan dari usaha pekerjaan. Ia telah meletakkan tangan-Nya yang penuh dengan rahmat itu ke atas hari Sabat. Pada hari-Nya sendiri Ia telah mengasingkan kesempatan bagi keluarga untuk berhubungan dengan Dia, dengan alam, dan satu dengan yang lainnya.
Jadikan Hari Sabat Sebagai Satu Kesukaan.
Semua orang yang mengasihi Allah harus berbuat apa yang mereka dapat lakukan untuk menjadikan hari Sabat sebagai suatu kesukaan, suci dan mulia. Mereka tidak dapat melakukan hal ini oleh mencari kesenangan mereka sendiri dalam hiburan-hiburan yang keji dan terlarang. Namun demikian mereka dapat berbuat banyak untuk meninggikan hari Sabat di dalam keluarga mereka dan menjadikannya sebagai hari yang paling menarik sepanjang minggu. Suatu perubahan akan memberikan satu pengaruh yang menyenangkan terhadap mereka. Kita bisa berjalan-jalan bersama-sama dengan mereka di udara terbuka; kita bisa duduk bersama dengan mereka di kebun-kebun dan di bawah sinar matahari, dan memberikan kepada pikiran mereka yang selalu bekerja itu sesuatu untuk dipikirkan dengan bercakap-cakap bersama-sama mereka tentang pekerjaan Allah, dan mengilhami mereka dengan kasih serta sikap hormat dengan menarik perhatian mereka kepada benda-benda yang indah di alam.
Hari Sabat harus dijadikan demikian menariknya kepada keluarga kita sehingga kedatangannya setiap minggu akan disambut dengan penuh kesukaan. Orang tua tidak dapat meninggikan dan mempermuliakan hari Sabat dengan cara yang lebih baik daripada dengan cara memberikan pengajaran-pengajaran yang patut kepada keluarga mereka dan menjadikan mereka tertarik dengan perkara-perkara rohani, sambil memberikan kepada mereka pandangan yang benar tentang tabiat Allah dan apa yang dituntut-Nya dari kita supaya dapat menyempurnakan tabiat Kristen dan memperoleh hidup kekal. Orang tua, jadikan hari Sabat sebagai satu kesukaan, agar anak-anakmu selalu menunggu-nunggu kehadirannya dan memberikan satu sambutan di dalam hati mereka terhadap hari itu.
Tutup Hari Sabat dengan Doa dan Nyanyian.
Apabila matahari terbenam, biarlah doa dan nyanyian pujian menandai akhir daripada jam-jam yang suci itu, dan mengundang hadirat Allah sepanjang minggu kerja yang baru.
Dengan demikian orang tua dapat menjadikan hari Sabat, sebagaimana harusnya, sebagai hari yang paling menyenangkan sepanjang minggu. Mereka dapat menuntun anak-anak mereka supaya memandangnya sebagai satu hari kesukaan, hari di atas segala hari, satu kesucian Tuhan, dan hari yang mulia.