Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar. Yudas 6.
[AkhirZaman.org] Bumi kelihatan seperti sebuah padang belantara yang sunyi. Kota-kota dan desa-desa, oleh karena diguncang oleh gempa bumi, tergeletak dalam reruntuhan puing-puingnya. Gunung-gunung sudah bergeser dari tempatnya, dengan meninggalkan gua-gua besar. Bebatuan yang runtuh, yang dihempaskan oleh laut atau diguncangkan oleh bumi itu sendiri, bertebaran di mana-mana memenuhi permukaan bumi. Pepohonan besar telah tercabut dan memenuhi tanah. Di sinilah rumah Setan dan para malaikatnya selama seribu tahun.
Di sinilah ia akan dikurung, untuk mengembara naik dan turun di atas permukaan bumi yang hancur serta menyaksikan akibat-akibat dari pemberontakannya menentang hukum Allah. Selama seribu tahun itu ia bisa menikmati buah kutukan yang telah disebabkan olehnya. Dibatasi sendirian pada bumi ini, ia tidak akan mempunyai hak untuk menjangkau ke planet-planet lain, untuk mencobai dan mengganggu mereka yang belum pernah jatuh ke dalam dosa. Selama jangka waktu tersebut, Setan menderita dengan sangat luar biasa. Semenjak kejatuhannya sifat-sifatnya yang jahat itu sudah berada dalam tempaan yang tetap. Namun ia kemudian dilucuti dari kekuatannya, dan dibiarkan untuk merefleksikan bagian yang ia perbuat sejak kejatuhannya, dan menantikan kegentaran dan ketakutan pada masa depan yang mengerikan, pada saat mana ia harus menderita untuk segala yang jahat yang ia telah perbuat dan harus dihukum atas semua dosa yang ia telah sebabkan terjadi.
Aku mendengar seruan-seruan kemenangan dari para malaikat dan orang-orang tebusan, yang kedengaran seperti sepuluh ribu alat musik, sebab mereka tidak lagi diganggu dan dicobai oleh Setan dan oleh karena para penduduk dari dunia-dunia lain telah dilepaskan dari kehadiran dan pencobaan-pencobaannya.
Bagi umat Allah penahanan Setan tersebut akan membawa kegembiraan dan sukacita. Nabi berkata: “Maka pada hari TUHAN mengakhiri kesakitan dan kegelisahanmu dan kerja paksa yang berat yang dipaksakan kepadamu, maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel [yang melambangkan Setan], dan berkata: “Wah, sudah berakhir si penindas! TUHAN telah mematahkan tongkat orang-orang fasik, gada orang-orang yang memerintah, yang memukul bangsa-bangsa dengan gemas, dengan pukulan yang tidak putus-putusnya; yang menginjak-injak bangsa-bangsa dalam murka dengan tiada henti-hentinya.”
-Maranatha