“Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: ‘Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!’ Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkara: ‘Ada suara orang yang berseru-seru dipadang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya’”
(Matius 3:1 -3).
[AkhirZaman.org] Yohanes dipanggil untuk melakukan suatu pekerjaan khusus; la harus menyediakan jalan Tuhan, meluruskan jalan-jalanNya. Tuhan tidak mengirimnya ke sekolah nabi-nabi dan rabi-rabi.
la membawanya jauh dari kumpulan orang banyak ke padang belantara, supaya ia dapat belajar tentang alam dan sifat Allah. Allah tidak menginginkan dia memiliki bentukan imam-imam dan para penghulu. Ia dipanggil untuk melakukan suatu pekerjaan khusus. Tuhan memberikan kepadanya pekabarannya. Adakah la pergi kepada para imam dan penghulu dan bertanya apakah la boleh memberitakan pekabaran ini? Tidak, Allah menjauhkan dia dari mereka supaya la tidak terpengaruh oleh roh dan pengajaran mereka. la adalah suara yang berseru-seru di padang belantara, “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita.
Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran, maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama: sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya” (Yesaya 40:3-5). lnilah pekabaran penting yang harus disampaikan kepada umat kita; kita sudah dekat dengan kesudahan zaman, dan pekabarannya ialah, “Sediakanlah jalan bagi Raja; singkirkan batu-batu; tinggikan suatu standar bagi orang banyak. Orang banyak harus dibangunkan. Bukanlah waktunya menyerukan damai dan sejahtera. Kita dinasihati supaya “serukanlah kuat-kuat, jangan tahan-tahan. Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum kelurunan Yakub dosa mereka” (Yesaya 58:1).
Terang kemuliaan Allah bersinar ke atas wakil kita, dan kenyataan ini mengatakan bahwa kemuliaan Allah dapat bersinar ke atas kita. Dengan tangan manusia-Nya, Yesus merangkul manusia, dan dengan tangan Ilahi-Nya la memegang takhta kekal, yang menghubungkan manusia dengan Allah, dan bumi dengan surga.
Nasihat ALLAH untuk masa kini, p 335