“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Amsal 3:5).
[AkhirZaman.org] Banyak orang, ketika mereka menemukan bahwa mereka sendiri tidak dapat mengukur Khalik dan karya-karya-Nya dengan ilmu pengetahuan mereka yang tidak sempurna, meragukan keberadaan Allah dan menganggap kuasa alam tak terbatas.
Orang-orang ini telah kehilangan kesederhanaan iman, dan Allah dibuat jauh dari pikiran dan roh mereka. lman harus teguh dalam Firman Allah yang kudus. Alkitab tidak boleh diuji dengan pendapat manusia tentang ilmu pengetahuan, tetapi ilmu pengetahuan harus diuji dengan standar yang tidak bisa salah ini. Bilamana Alkitab membuat pernyataan-pernyataan tentang fakta-fakta di alam, ilmu pengetahuan dapat dibandingkan dengan Firman Tertulis itu, dan pengertian yang benar terhadap keduanya akan selalu membuktikannya tidak bertentangan. Yang satu tidak bertentangan dengan yang lain. Segala kebenaran, apakah di alam atau wahyu, adalah sesuai.
Riset ilmiah akan membuka pikiran yang benar-benar bijaksana kepada bidang-bidang pemikiran dan informasi yang luas. Mereka akan melihat Allah dalam hasil-hasil karya-Nya, dan akan memuji Dia. Bagi mereka la akan menjadi yang pertama dan terbaik, dan pikiran akan dipusatkan pada-Nya. Orang-orang yang acuh tak acuh, yang membaca Alkitab demi mencari-cari kesalahan, melalui kebodohan mengaku menemukan pertentangan-pertentangan pasti antara ilmu pengetahuan dan wahyu. Tetapi ukuran manusia terhadap Allah tidak akan pernah benar. Pikiran yang tidak diterangi oleh Roh Allah akan selalu berada dalam kegelapan sehubungan dengan kuasa-Nya.
Perkara-perkara rohani dilihat dengan rohani. Mereka yang tidak memliki hubungan yang vital dengan Allah terombang-ambing ke sana ke mari; mereka menaruh pendapat-pendapat manusia di depan, dan Firman Allah di belakang. Mereka menggenggam pendapat manusia bahwa penghakiman terhadap dosa bertentangan dengan tabiat Allah yang penuh kebajikan, dan sementara tinggal pada kebajikan yang tak terbatas, berusaha melupakan bahwa ada suatu hal yaitu keadilan yang tak terbatas.
Bilamana kita memliki pandangan yang benar terhadap kuasa, kebesaran, dan keagungan Allah, dan terhadap kejahatan manusia, maka kita akan menolak penerimaan terhadap hikmat yang dibuat oleh orang-orang di bumi yang disebut orang-orang besar, yang tidak memiliki kemuliaan surga dalam tabiat mereka. Tidak ada apa-apa bagi manusia untuk dipuji atau ditinggikan. Tidak ada alasan mengapa pendapat-pendapat orang terpelajar harus dipercayai, padahal mereka terbuka untuk mengukur perkara-perkara llahi dengan wawasan mereka sendiri yang menyimpang. Mereka yang melayani Allah adalah satu-satunya orang-orang yang pendapat dan teladannya aman untuk diikuti. Hati yang disucikan menguatkan dan meningkatkan kuasa-kuasa mental. lman yang hidup pada Allah memberi tenaga; itu memberi ketenangan dan kedamaian roh, dan kekuatan serta kemuliaan tabiat.
(3SM 307, 308)