“Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: ‘Sampai di sini TUHAN menolong kita (1 Samuel 7: 12).
[AkhirZaman.org] Tugu peringatan mengingatkan kita tentang sejarah kita. Ketika Israel mendapatkan kemenangan-kemenangan khusus setelah meninggalkan Mesir, tugu-tugu peringatan dibuat untuk kemenangan-kemenangan ini. Musa dan Yosua diperintahkan oleh Allah untuk melakukan hal ini, untuk membangun tugu-tugu peringatan. Ketika bangsa lsrael memenangkan suatu kemenangan khusus atas orang-orang Filistin, Samuel mendirikan suatu batu peringatan dan menyebutnya Eben-Haezer, yang berarti, “Sampai di sini Tuhan menolong kita” (1 Samuel 7:12).
Oh, sebagai suatu umat, di manakah batu-batu peringatan itu? Di manakah dibuat tiang-tiang monumen kita yang ditulis dengan huruf-huruf untuk mengungkapkan kisah berharga tentang yang Allah sudah lakukan bagi kita pada zaman dulu? Tidak bisakah kita dalam memandang masa silam, melihat ujian-ujian baru dan kerumitan-kerumitan yang bertambah menjadi kecewa, tetapi melihat ke masa silam dan berkata, “Sampai di sini Tuhan menolong kita.” Saya akan berjanji menjaga jiwa saya bagi Dia yaitu sang Pencipta yang setia. la akan memelihara apa yang saya sudah janjikan kepada-Nya pada hari itu. “Sama seperti hari-harimu, demikian pula kekuatanmu.”—Manuscript 22, 1889.
Hubungan-hubungan Allah dengan umat-Nya seharusnya diulangi. Betapa sering tanda-tanda pada jalan itu dibuat Tuhan dalam janji-janji-Nya dengan orang Israel kuno Supaya mereka tidak melupakan sejarah masa silam, la memerintahkan Musa untuk membingkaikan peristiwa-peristiwa lni menjadi lagu, supaya para orangtua boleh mengajarkan perisliwa-perlstiwa inl kepada anak-anak mereka. Mereka mendirikan tugu-tugu peringatan itu dan menyatakannya di depan mereka. Kesusahan-kesusahan yang khusus telah dltanggung untuk menjaganya, supaya ketika anak-anak bertanya tentang perkara-perkara ini, seluruh kisah itu boleh diceritakan kembali. Jadi janji-janji pemeliharaan Allah dan kebaikan dan kemurahan Allah yang dinyatakan dalam pemeliharaan-Nya dan kelepasan-Nya terhadap umat-Nya tetap berada dalam pikiran. Kita didesak untuk “lngatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat” lbrani 10:32. Karena bagi umat-Nya pada generasi ini Tuhan telah mempertunjukkan pekerjaan Allah yang ajaib. Sejarah masa dulu akan pekerjaan Allah perlu untuk sering dinyatakan di hadapan umat, baik yang muda dan tua. Kita perlu menghitung kembali kebaikan Allah sesering mungkin dan membuat pujian bagi Dia karena pekerjaan-pekerjaan-Nya yang ajaib.—Testimonies, vol. 6, hlm. 364,365.
(3SM 320, 321)