“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” (Yakobus 1:12).
[AkhirZaman.org] Banyak jiwa akan keluar dari barisan dunia, keluar dari gereja-gereja—-bahkan Gereja Katolik sekalipun yang keberaniannya jauh melebihi daripada mereka yang telah berdiri dalam alur barisan untuk memberitakan kebenaran zaman ini. Untuk alasan ini para pekerja yang masuk pukul sebelas akan menerima upah mereka. Orang-orang ini akan melihat pertempuran terjadi dan akan membunyikan trompet dengan bunyi yang nyaring. Ketika krisis menghadang kita, ketika masa pergolakan melanda, mereka akan tampil ke depan, mengenakan kelengkapan senjata Allah, dan meninggikan hukum-Nya, beriman pada Yesus, dan berusaha mempertahankan kebebasan beragama yang dulu diperjuangkan dengan keras para pembaru dan untuk itu mereka mengorbankan nyawa mereka. . . .
Kemudian Sabat palsu akan disahkan menjadi kuasa yang memaksakan pemeliharaan sabat yang Allah tidak berikan kepada manusia. Penganiayaan-penganiayaan masa dulu terhadap orang-orang Protestan oleh agama Roma, yang olehnya para pengikut Yesus Kristus hampir dihabiskan, dan untuk masa krisis di hadapan kita akan lebih sengit, bilamana agama Protestan dan kepausan bergabung. . . .
Negeri kita akan menjadi ajang pertempuran untuk memperjuangkan kebebasan beragama—agar penyembahan kepada Allah sesuai dengan hati nurani tetap diraih. Dapatkah kita melihat pekerjaan musuh itu membuat manusia tertidur yang seharusnya mereka bangkit sepenuhnya kepada pihak Tuhan? Apakah manusia akan berseru, Damai dan selamat, sekarang, namun tiba-tiba kebinasaan datang menimpa dunia, bilamana murka Allah dicurahkan?—-Manuscript 30, 1889.
Amerika, . . . di mana terang paling nyata dari surga telah bersinar ke atas orang banyak, menjadi tempat kebinasaan dan kegelapan oleh sebab orang-orang tidak terus mempraktikkan kebenaran dan berjalan di dalam terang. . . .
Makin dekat kita menghampiri penutupan sejarah bumi ini, semakin sengitlah serangan Setan itu. Setiap tipuan akan dilancarkan melalui siasat-siasat Setan untuk membelokkan pikiran dari Allah.—Letter 23c, 1984.
(3SM 386, 387)