”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Matius 5:13).
[AkhirZaman.org] Para pengikut Kristus dinyatakan oleh-Nya sebagai garam dunia, dan terang dunia. Tanpa pengaruh orang-orang Kristen yang menyelamatkan, dunia akan binasa dalam kejahatannya sendiri.
Lihatlah golongan orang-orang yang mengaku Kristen yang dilukiskan, yang lalai terhadap pakaian dan diri pribadi mereka, dan kerugian dalam transaksi bisnis mereka, sebagaimana yang pakaian mereka tunjukkan, kasar, tidak sopan dan tidak halus dalam cara mereka, rendah dalam percakapan mereka dan pada saat yang sama mereka menganggap sifaf-sifat yang malang ini sebagai tanda kerendahan hati sejati dan kehidupan Kristen. Coba engkau pikirkan sekiranya Juruselamat kita berada di bumi, apakah Ia akan menunjuk kepada mereka sebagai garam dunia, dan terang dunia? Tidak, tidak akan pernah! Orang-orang Kristen ditinggikan dalam percakapan mereka, dan walaupun mereka percaya adalah dosa merendahkan diri pada sanjungan yang bodoh, mereka sopan, ramah, dan berkebajikan. Kata-kata mereka adalah yang sungguh-sungguh dan merupakan kebenaran. Mereka setia dalam urusan mereka dengan saudara-saudara mereka, dan dengan dunia. Dalam berpakaian mereka menghindarkan yang berlebih-lebihan dan pameran; tetapi pakaian mereka akan rapi, tidak terlalu menyolok, sederhana, dan diatur pada diri pribadi orang itu dengan serasi. Terutama kepedulian akan ditujukan kepada pakaian dalam suatu cara yang akan menunjukkan perhatian suci untuk hari Sabat yang kudus, dan perbaktian kepada Allah. Garis pembatasan antara golongan tersebut dan dunia akan begitu jelas supaya tidak salah. Pengaruh orang-orang percaya akan sepuluh kali lipat lebih besar jika para pria dan wanita yang memeluk kebenaran, yang tadinya lalai dan kendur dalam kebiasaan mereka, akan sangat terangkat, dan disucikan melalui kebenaran itu, dengan maksud memelihara kebiasaan rapi, tertib, dan selera yang baik dalam pakaian mereka. Allah kita adalah Allah yang tertib, dan dalam taraf apa pun la tidak senang dengan kesemberonoan, dengan kekotoran, atau dengan dosa.
Orang-orang Kristen tidak boleh menanggung rasa sakit untuk menjadikan diri mereka pusat pandangan dengan berpakaian berbeda dari dunia. Tetapi jika, sesuai dengan iman dan kewaiiban mereka sehubungan dengan pakaian mereka yang sederhana dan menyehatkan, mereka mendapati diri mereka ketinggalan zaman, mereka tidak boleh mengubah pakaian mereka supaya dapat menjadi seperti dunia. Tetapi mereka harus menyatakan suatu kebebasan yang mulia, dan keberanian moral untuk menjadi benar, jika seluruh dunia berbeda dengan mereka.
(2 SM 475, 476)