“Kamu telah ditebus… bukan dengan barang yang fana ….. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:18, 19).
[AkhirZaman.org] Adalah melalui pengorbanan yang tak terbatas dan penderitaan yang tak terkira Juruselamat kita menempatkan penebusan dalam jangkauan kita. Di dunia ini la tidak dihormati dan tidak dikenal, sehingga, melalui keramahan dan perendahan diri-Nya yang ajaib, la dapat mengangkat manusia untuk menerima penghormatan kekal dan sukacita yang baka di istana surga. Selama tiga puluh tahun umur-Nya di bumi hati-Nya terjepit dengan penderitaan yang tak terbayangkan. Jalan dari palungan sampai ke Kalvari dibayangi oleh kepedihan dan kesusahan. Ia adalah Orang yang berdukacita, dan berkenalan dengan kesengsaraan, menahan sakit hati sedemikian rupa yang tidak ada bahasa manusia yang dapat mengutarakannya. Dalam kebenaran la dapat berkata,
“… Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan seperti kesedihan yang ditimpakan TUHAN kepadaku…” (Ratapan 1:12). Sambil membenci dosa dengan kebencian yang sempurna, namun la menghimpun kepada jiwa-Nya dosa-dosa seluruh dunia. Tak bersalah, la menanggung hukuman orang yang bersalah. Tak berdosa, namun mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai pengganti orang durhaka. Kesalahan setiap dosa menindih dengan beratnya ke atas jiwa llahi Juruselamat dunia. Pemikiran-pemikiran jahat, kata-kata jahat, perbuatan-perbuatan jahat setiap anak-anak laki-laki dan perempuan Adam, memerlukan pembalasan terhadap diri-Nya sendiri; karena la telah menjadi pengganti manusia. Melalui kesalahan dosa yang bukan kesalahan-Nya, rohNya dihancurkan dan dilukai oleh pelanggaran-pelanggaran manusia, dan la yang tak mengenal dosa menjadi dosa karena kita, supaya kita dapat dijadikan kebenaran Allah di dalam Dia.
Dengan sukarela pengganti llahi kita itu merelakan jiwa-Nya kepada pedang keadilan, supaya kita tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Kristus berkata, Aku memberikan nyawa-Ku’ untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali…” (Yohanes 10:17, 18). Tak seorang pun di bumi atau malaikat di surga yang dapat membayar hukuman dosa. Yesus adalah satu-satunya orang yang dapat menyelamatkan manusia yang memberontak. Di dalam diri-Nya tergabung Keilahian dan kemanusiaan, dan inilah yang memberi khasiat pada persembahan di salib Kalvari. Di salib itu kemurahan dan kebenaran bertemu bersama-sama, keadilan dan damai sejahtera bercium-ciuman.