“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah 17:11).
[AkhirZaman.org] Kini, Setan telah memiliki suatu majelis tentang bagaimana menahan pena dan suara umat GMAHK supaya bungkam. Sekiranya saja ia dapat melibatkan perhatian mereka dan membelokkan kuasa mereka ke suatu arah untuk melemahkan dan memecah belah mereka maka harapannya akan terkabul.
Setan telah melakukan pekerjaannya dengan suatu keberhasilan. Ada beraneka ragam perasaan, dan perpecahan. Banyak kecemburuan dan kejahatan yang merebak. Sudah banyak pembicaraan, pengarahan, dan nasihat yang tidak disucikan. Pikiran manusia yang harus mengarahkan hati dan jiwa kepada pekerjaan, justru siap untuk melakukan pukulan-pukulan hebat bagi Allah pada saat ini dan terseret pada perkara-perkara yang sedikit tanggung jawabnya. Oleh sebab gagasan-gagasan beberapa orang nyatanya tidak sesuai dengan gagasan mereka akan setiap doktrin perihal mencakup gagasan dan teori kurang penting yang bukan merupakan pertanyaan penting, maka pertanyaan besar tentang kebebasan beragama, kini mencakup begitu banyak bagi banyak orang merupakan masalah yang sedikit tanggung jawabnya.
Setan telah memiliki jalannya sendiri; tetapi Tuhan memunculkan manusia dan memberi mereka suatu pekabaran khidmat untuk disampaikan kepada umat-Nya, untuk membangunkan orang-orang perkasa supaya bersiap untuk bertempur, guna hari persiapan Allah. Setan berusaha supaya pekabaran ini tidak berlaku, dan ketika setiap suara dan pena harus dikerahkan kepada pekerjaan, untuk mendiamkan pekerjaan dan kuasa Setan, ada suatu garis perpisahan; ada perbedaan-perbedaan pendapat. lni sama sekali bukanlah jalan Tuhan.
Pada pertemuan ini pokok pembicaraan tentang hukum dalam buku Galatia dibawa ke hadapan para pekerja. Pokok pembicaraan ini telah dibawakan ke dalam [rapat] Conference tiga tahun sebelumnya. . . .
Kita tahu bahwa jika semua mau datang kepada Kitab Suci dengan hati yang ditaklukkan dan dikendalikan oleh pengaruh Roh Allah, suatu pikiran yang tenang akan dibawa kepada ujian Kitab Suci, bebas dari prasangka dan kesombongan pendapat. Terang dari Tuhan akan bersinar di atas Firman-Nya dan pekabaran akan dinyatakan. Tetapi harus ada usaha penuh doa yang tidak mengenal lelah dan banyak kesabaran, untuk menjawab doa Kristus supaya murid-murid-Nya dapat menjadi satu sebagaimana la satu dengan Bapa. Doa tekun dengan sungguh-sungguh akan didengar dan Tuhan akan menjawab. Roh Kudus akan menguatkan kemampuan-kemampuan mental dan akan ada penglihatan oleh mata demi mata. “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur 119:130).
(3SM 167, 168)