“Aku sendiri pernah melihat orang bodoh berakar, tetapi serta-merta kukutuki tempat kediamannya” (Ayub 5:3).
[AkhirZaman.org] Perhimpunan-perhimpunan ini menawarkan beberapa keuntungan yang dari suatu titik pandang manusia kelihatannya seperti berkat-berkat yang besar, tetapi tidaklah demikian ketika dihakimi oleh ukuran Tuhan.
Dibalik keuntungan-keuntungan mereka yang nyata itu terdapatlah agen-agen kejahatan yang tersembunyi. Semakin besar pendapatan yang masuk ke dalam perbendaharaan, makin besar dan lebih dalam hal yang jahat. Keuntungan haram yang sudah memperkaya perhimpunan-perhimpunan ini, ketika ditelusuri di semua penyampaiannya, akan terlihat sebagai suatu kutuk. Perkataan-perkataan yang Elifas katakan kepada Ayub adalah benar dalam kaitannya terhadap persekutuan-persekutuan ini: “Aku sendiri pernah melihat orang bodoh ‘berakar,’ tetapi serta-merta ‘kukutuki tempat kediamannya”‘ (Ayub 5:3). ltu semua adalah jerat-jerat Setan, jaringnya untuk menjerat jiwa-jiwa.
Banyak sekali perkara yang disetujui dan ditunjang oleh dunia meskipun itu merupakan pelanggaran terhadap Yang Kudus dari Israel. Kelihatannya merupakan hal yang kecil bagi Hawa untuk menyimpang dari batasan-batasan rinci Allah dan melakukan hal yang la katakan kepadanya untuk tidak dilakukan, dan bagi Adam untuk mengikuti teladannya; tetapi hal itu telah direncanakan oleh ahli tipu itu untuk menghancurkan jiwa-jiwa manusia oleh memimpin mereka untuk mengikuti imajinasi mereka sendiri daripada apa yang dinyatakan oleh kehendak Allah. Jadi dalam persekutuan-persekutuan ini prinsip-prinslp yang dipegang yang membawa manusia berada di bawah kuasa Setan yang penipu, membawa kepada penyimpangan dari jalan-jalan aman ke dalam pemberontakan terhadap Allah dan tidak menghiraukan standar kebenaran-Nya yang kudus. “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan . . .” (Markus 14:38), adalah perintah Juruselamat kita yang terlalu sering diulang. Berjagalah, berjagalah dengan tekun dan teliti, jika tidak maka Setan akan berhasil menjerat jiwa orang-orang yang baginya Kristus sudah membayarkan harga tebusan yaitu darah-Nya. Allah memanggil kamu yang mau menjadi anak-anak-Nya untuk bertindak di bawah pandangan llahi, untuk mengadopsi standar kebenaran yang kudus. Keadilan dan kebenaran-Nya adalah prinsip-prinsip yang seharusnya ditetapkan dalam setiap jiwa. la yang memelihara integritasnya ke arah Allah, akan menjadi lurus ke arah manusia. Tidak seorang pun yang sungguh-sungguh mengasihi Allah, akan membuka jiwanya terhadap pencobaan demi sogokan emas dan perak, kehormatan, atau keuntungan dunia lainnya. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:36, 37).
(2SM 151, 152)