“Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus” (Yudas 1:19).
[AkhirZaman.org] Malaikat Allah berkata, “lkuli aku.” Tampaknya saya berada dalam suatu ruangan di sebuah bangunan kasar, dan di sana ada beberapa orang muda sedang bermain kartu.
Tampaknya mereka sangat asyik dengan hiburan di mana mereka sedang terlibat dan begitu keasyikan sehingga tampaknya mereka tidak memperhatikan bahwa seseorang lelah memasuki ruangan itu. Ada beberapa anak gadis hadlr yang sedang mengamati para pemain, dan kata-kata diucapkan tidak dengan sopan. Ada roh dan pengaruh yang secara angkuh terasa di dalam ruangan itu yang bukan merupakan sifat yang diperhitungkan kepada kesucian dan pengangkatan pikiran dan memuliakan tabiat.
Saya bertanya, “Siapakah orang-orang ini dan apakah artinya pemandangan ini?” Jawabnya, ‘Tunggu’. Saya mempunyai suatu gambaran lain. Ada yang minum cairan beracun, dan kata-kata serta tindakan-tindakan di bawah pengaruh minuman itu lain dari kesenangan pikiran yang serius, pengertian yang jelas dalam bidang bisnis, moral yang murni, dan meninggikan para peserta. . . . Saya bertanya kembali, “Siapakah orang-orang ini?” Jawabnya, “Sebagian keluarga di tempat yang engkau lawat. Musuh jiwa-jiwa, musuh terbesar Allah dan manusia, kepala penguasa dan kuasa, dan pemerintah kegelapan dunia sedang berkuasa di sini malam ini. Setan dan para malaikatnya dengan pencobaan-pencobaannya sedang membawa jiwa-jiwa yang malang ini kepada kehancuran mereka sendiri.—Letter 1, 1893.
Sekarang saya mempunyai terang, kebanyakan pada waklu malam, seakan-akan segenap perkara sedang bertransaksi, dan saya memandangnya, dan seakan-akan saya sedang mendengarkan percakapan. Saya digerakkan untuk bangun dan menghadapinya.—Manuscript 105, 1907.
Engkau digambarkan pada saya sebagai seorangjenderal, yang mengendarai seekor kuda, dan sedang membawa sebuah panji. Satu orang datang dan mengambil dari tanganmu panji itu yang bertulisan, “Hukum-hukum Allah dan iman Yesus,” dan panji itu diinjak-injak di atas debu. Saya melihat engkau dikelilingi oleh orang-orang yang mengaitkan engkau dengan dunia.—Letter, 239, 1903.
Beberapa pekerjaan yang telah dilakukan (bagi yang terbuang) digambarkan seperti orang-orang yang menggulingkan batu-batu besar ke atas sebuah bukit dengan usaha besar. Ketika sudah mendekati puncak bukit itu, batu itu terguling kembali ke bawah. Orang-orang itu hanya berhasil membawa sedikit batu ke puncak. Dalam pekerjaan yang dilakukan bagi yang merosot martabatnya—usaha apakah yang telah dilakukan untuk mencapai mereka, berapa biayanya, dan kemudian memimpin mereka untuk berdiri melawan selera dan hawa nafsu yang hina—Letter232, 1899.
(3SM 41, 42)