“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12).
[AkhirZaman.org] Pekerjaan Kristus bukanlah pekerjaan yang setengah-setengah hati. Kristus datang bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri melainkan kehendak Dia yang mengutusNya. Yesus mengatakan, “Melangkahlah mengikuti jejak-jejak-Ku selaku Anak dalam semua penurutan. Aku menurut sebagai mitra dengan sangat teguh. Engkau pun menurut sebagai kemitraan terhadap Anak Allah. Sering engkau tidak melihat jalan itu dengan jelas; maka mintalah pada Allah, dan la akan memberikan hikmat dan keberanian serta iman kepadamu untuk maju ke depan, sambil meninggalkan semua masalah pada-Nya.” Kita ingin mengerti sejauh mungkin sifat kemanusiaan Tuhan kita dengan sesungguhnya. Keilahian dan kemanusiaan dipadu dalam Kristus, dan kedua hal itu menjadi lengkap.
Juruselamat kita mengambil hubungan manusia yang sejati sebagai Anak Allah. Kita adalah anak-anak laki-laki dan perempuan Allah. Supaya kita dapat mengetahui bagaimana kita sendiri bertindak sesuai dengan keadaan, kita harus ikut ke mana Kristus memimpin jalan kita. Selama tiga puluh tahun la menghidupkan kehidupan seorang manusia yang sempurna, memenuhi standar kesempurnaan yang tertinggi. ‘Jadi sebagai manusia, betapapun tidak sempurna, yang berharap pada Allah, jangan mengatakan, “Jika saya berwatak lain maka saya akan melayani Allah,” tetapi menyediakan diri sendiri kepada-Nya dalam pelayanan yang sejati. . . . Sifat tersebut telah Kutebus. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12)—engkau tidak diturunkan, tetapi dinaikkan, dimuliakan, dihaluskan oleh-Ku. Engkau dapat memperoleh perlindungan di dalam Aku. Engkau dapat meraih kemenangan dan menjadi lebih dari pada para penakluk dalam nama-Ku.-—Letter 69, 1897.
Penebus dunia telah melalui di mana Adam jatuh oleh sebab pelanggarannya terhadap hukum TUHAN yang dinyatakan itu; dan Anak Tunggal Allah datang ke dunia kita sebagai seorang manusia, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa manusia dapat memelihara hukum Allah. Setan, malaikat yang jatuh itu, menyatakan bahwa tidak ada manusia yang dapat memelihara hukum Allah setelah pelanggaran Adam. la menyatakan segenap bangsa manusia berada di bawah pengendaliannya.
Anak Allah menempatkan diri-Nya sendiri di tempat orang berdosa, dan telah melalui di mana Adam jatuh, dan menanggung pencobaan di padang gurun, yang seratus kali lipat lebih kuat daripada selama ini atau yang akan selalu dihadapkan kepada manusia. Yesus melawan pencobaan-pencobaan Setan dengan cara yang sama yang setiap jiwa yang dicobai dapat lawan, dengan mengarahkan dia kepada tulisan yang diilhamkan dan mengatakan, “Ada tertulis.”
(3 SM 135, 136)