Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesunggqhnya segala sesuatu yang kamu Iakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Matius 25:40.
[AkhirZaman.org] Kristus menjadikan keperluan anak-anakNya perhatian pribadiNya sendiri. Ia memandang sesuatu keremehan atau kelalaian saudara-saudaraNya sebagai sikap meremehkan terhadap diriNya, dan suatu pertolongan yang diberikan kepada orang yang paling hina seolah-olah itu diberikan kepada diriNya sendiri. la berkata, “Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan …. Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (ayat 35-40).
Orang yang menerima berkat dengan limpahnya, karena pimpinan Tuhan, akan tetapi mengunci pintu hatinya terhadap segala dorongan hati untuk memberi dengan murah yang akan terungkap di dalam perbuatan-perbuatan kebajikan dan kebaikan, akan mendengar perkataan yang khidmat dari bibir Raja itu, “Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (ayat 45). Kasih Kristus tak dapat tinggal di dalam hati bila kasih bagi sesama manusia tidak ada ….
Kesehatan jasmani dan rohani menderita akibat tidak berbuat apa-apa. Orang malas di dalam kebun anggur itu, yang hidup hanya untuk diri sendiri, selalu merasa tidak puas dengan dirinya dan dengan diri orang lain; gambaran yang suram dan membuat hati tawar, serta rasa tidak puas tercermin di wajahnya. Akan tetapi ia yang menjauhkan kepentingan
dirinya, yang meniru Tuhannya, menyesuaikan dirinya dengan penderitaan manusia, akan dihaluskan dan dimurnikan oleh melakukan belas kasihan terhadap orang-orang lain. Sifat yang ramah tamah, sabar, dan lemah lembut akan menjadi ciri orang yang demikian dan akan membuat kehadirannya suatu kegembiraan dan berkat yang tetap. Wajahnya akan memancarkan cahaya yang suka berbuat kebajikan.
Orang-orang yang bekerja amat keras untuk mencari kesenangan sendiri sungguh menyedihkan. Mereka yang melupakan diri, waktu, demi kepentingan orang-orang lain telah memantulkan kembali ke dalam hatinya terang dan berkat-berkat yang diberikannya kepada orang-orang itu; segala sesuatu yang kita miliki diberikan kepada kita atas dasar percaya. Sekalipun demikian bilamana Ia mengupahi kita dengan pengesahanNya, hal itu seolah-olah jasa milik kita: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia.” Bukanlah keagungan dari pekerjaan yang kita lakukan, melainkan kasih dan kesetiaan kita melakukan pekerjaan itu yang mendapatkan pengesahan Juruselamat.