Tetaplah berdoa. 1 Tesalonika 5:17.
[AkhirZaman.org] Berdoalah lebih sering kepada Bapamu yang di sorga. Semakin sering engkau berhubungan dalam doa, semakin rapatlah jiwaku ditarik masuk ke dalam tempat kudus Allah. Roh Kudus akan mengadakan pengantaraan bagi orang yang memohon sungguh-sungguh disertai keluh kesah yang tak terucapkan, lalu hati akan dihaluskan dan ditaklukkan oleh kasih Allah Kabut gelap dan bayang-bayang yang dilemparkan oleh setan ke atas jiwa akan dihancurkan oleh sinar terang Matahari Kebenaran, dan bililk-bilik pikiran dan hati akan diterangi oleh terang dari sorga.
Tetapi janganlah merasa kecewa jika doamu tampaknya tidak langsung memperoleh jawab. Tuhan mélihat bahwa doa itu sering bercampur dengan keinginan dunia ini. Manusia berdoa hanya untuk sesuatu yang akan memuaskan keinginan hatinya sendiri, sehingga Tuhan tidak mengabulkan permohonan mereka dalam cara yang mereka harapkan. la membawa mereka melalui ujian dan pencobaan, melalui kehinaan sampai akhirnya mereka dapat melihat lebih jelas apa keperluan mereka. la tidak memberi kepada manusia sesuatu yang akan memuaskan selera yang rendah dan yang akan merugikan manusia serta menjadikannya kehinaan kepada Allah. la tidak memberi sesuatu kepada manusia yang akan memuaskan angan-angan hati mereka dan bekerja hanya sekedar untuk meninggikan dan memuaskan diri sendiri. Bilamana kita datang kepada Allah kita haruslah takluk serta menyesal dan bertobat, menyerahkan segala sesuatunya kepada kemauanNya yang kudus itu.
Di Taman Getsemane, Kristus berdoa kepada BapaNya, kataNya, ”Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu.” (Matius 26:39). Cawan yang didoakanNya supaya lalu dari padaNya, yang tampaknya terlalu pahit kepada jiwaNya, adalah cawan perpisahan dari Allah karena menanggung dosa isi dunia.
“Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Matius 26:39). Roh yang patuh sebagaimana yang dinyatakan oleh Kristus dalam doaNya di hadapan Allah adalah roh yang berkenan kepada Allah. Biarlah jiwa merasakan kebutuhannya, merasakan keadaannya yang tidak berdaya sama sekali; biarlah segala tenaga dan kekuatan dikerahkan dalam kerinduan yang sungguh-sungguh untuk meminta pertolongan, maka pertolonganpun akan datang pula…. Biarlah iman menembus kegelapan. Berjalanlah bersama-sama Allah di dalam gelap seperti juga di dalam terang, ulangilah kata-kata ini, “la yang menjanjikannya, setia” (Ibrani 1O:23). Melalui ujian iman kita, kita akan dilatih “berharap, di dalam Allah.”