“Tetapi Yesus menjawab: ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”’ (Matius 4:4).
[AkhirZaman.org] Tampaknya Kristus tidak memperhatikan ejekan-ejekan Setan yang menggebu-gebu. Ia tidak tergerak untuk memberinya bukti tentang kuasa-Nya. Dengan lemah lembut la menanggung ejekan-ejekan Setan tanpa membalas dendam. Kata-kata yang diucapkan dari surga ketika la dibaptis sangat berharga, yang membuktikan pada-Nya bahwa Bapa-Nya menyetujui langkah-langkah yang ditempuh-Nya dalam rencana keselamatan sebagai pengganti dan jaminan manusia.
Langit yang terbuka, dan turunnya burung merpati dari langit, merupakan jaminan bahwa Bapa-Nya akan menyatukan kuasa-Nya di surga dengan kuasa Anak-Nya di atas bumi, untuk menyelamatkan manusia dari pengendalian Setan, dan bahwa Allah menerima usaha Kristus untuk menghubungkan bumi ke surga, dan manusia yang fana kepada yang baka.
Tanda-tanda ini, yang diterima dari Bapa-Nya, benar-benar sangat berharga bagi Anak Allah sepanjang semua penderitaan-Nya yang keras dan penentangan mengerikan dengan kepala pemberontak itu. Dan sementara menahan-ujian Allah di padang belantara, dan sepanjang seluruh pelayanan-Nya, tak ada yang dapat dilakukan-Nya dalam meyakinkan Setan tentang kuasa-Nya sendiri, dan tentang diri-Nya sebagai Juruselamat dunia. Setan mempunyai bukti yang cukup tentang kedudukan-Nya yang ditinggikan. Ketidakrelaannya untuk mengalihkan kepada Yesus kehormatan yang layak bagi Dia, dan menunjukkan ketaklukan sebagai seorang bawahan, menjadi matang sampai menjadi pemberontakan melawan Allah, dan menutup pintu surga baginya.
Bukanlah suatu bagian tugas Kristus untuk menggunakan kuasa llahi-Nya demi keuntungan-Nya sendiri, untuk melegakan diri-Nya sendiri dari penderitaan. lnilah yang dengan sukarela la kenakan ke atas diri-Nya sendiri. la telah merendahkan diri mengenakan sifat manusia, dan la harus menderita kesusahan, hal-hal yang menyakitkan, dan kesengsaraan keluarga manusia. Ia tidak boleh mengadakan mukjizat atas kemauan-Nya sendiri. la datang untuk menyelamatkan orang lain. Tujuan misi-Nya adalah mendatangkan berkat, dan pengharapan serta kehidupan, kepada yang berduka dan tertindas. la harus memikul beban kepedihan penderitaan manusia.
Walaupun Kristus menderita rasa lapar yang paling menusuk, la menahan pencobaan-pencobaan itu. la menegur Setan dengan ayat kitab suci, sama dengan yang diberikan-Nya kepada Musa di padang gurun untuk diulangi kepada Israel yang memberontak ketika makanan mereka terbatas, dan mereka menuntut makanan daging, Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Dalam pernyataan ini, dan juga teladan-Nya, Kristus hendak menunjukkan kepada manusia bahwa rasa lapar terhadap makanan badani bukanlah bencana terbesar yang dapat menimpanya. Setan menyanjung orangtua kita yang pertama bahwa memakan buah pohon kehidupan yang dilarang Allah untuk mereka makan akan mendatangkan kebaikan besar pada mereka, dan akan menjamin mereka terhadap kematian, Sangat bertentangan dengan kebenaran yang Allah nyatakan kepada mereka. “Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2:17). Jikalau Adam sudah menurut, maka ia tidak pernah akan mengenal kekurangan, kesusahan, atau kematian.