“Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. ‘Aku. Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang. ’ Roh dan pengantin perempuan itu berkata: ‘Marilah!’ Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: ‘Marilah’ Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!’” (Wahyu 22:14-17).
[AkhirZaman.org] Kristus dapat menyelamatkan sepenuhnya oleh sebab la senantiasa hidup untuk mengadakan pendamaian bagi kita. Semua yang manusia mungkin dapat lakukan menuju kepada keselamatannya sendiri adalah menerima undangan, “…Barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma” (Wahyu 22:17). Tidak ada dosa yang dapat dilakukan manusia di mana tebusannya belum dipenuhi di atas Kalvari. Jadi salib itu dalam imbauan yang sungguh-sungguh, terus-menerus mengajukan kepada manusia suatu penebusan yang lengkap.
Bilamana engkau dekat salib Kalvari di sana kelihatan kasih tanpa bandingan. Bilamana dengan iman engkau menggenggam arti pengorbanan itu, engkau melihat dirimu sendiri seorang berdosa, dituduh oleh hukum yang dilanggar.
lnilah pertobatan. Bilamana engkau datang dengan rendah hati, engkau akan beroleh pengampunan, karena Yesus Kristus dinyatakan terus-menerus berdiri di mezbah, setiap saat mempersembahkan korban karena dosa-dosa dunia. la adalah pelayan kemah sembahyang sejati yang dipasang oleh Tuhan bukan oleh manusia. Contoh bayangan kemah sembahyang orang Yahudi tidak lagi memiliki suatu khasiat. Contoh pendamaian setiap hari dan setiap tahun tidak lagi perlu diadakan, tetapi korban pendamaian melalui seorang pengantara adalah penting oleh sebab perbuatan dosa yang terus berlangsung. Yesus sedang bekerja melayani di hadirat Allah, mempersembahkan darah-Nya yang ditumpahkan, sebagaimana anak domba yang disembelih. Yesus mempersembahkan persembahan yang dipersembahkan untuk setiap serangan dan setiap kekurangan orang berdosa.
Kristus, pengantara kita, dan Roh Kudus senantiasa mengantarai atas nama manusia, tetapi roh tidak memohon bagi kita sama seperti Kristus, yang mempersembahkan darah-Nya, yang ditumpahkan sejak awal dunia; roh bekerja di hati kita, membuat orang mau berdoa dan menyesal, pujian dan ucapan syukur. Ucapan terima kasih yang mengalir dari bibir kita adalah hasil sentuhan roh terhadap tali jiwa dalam ingatan suci, membangunkan musik hati.