Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maleakhi 4:5.
[AkhirZaman.org] Untuk mempersiapkan sebuah umat agar tahan berdiri pada hari Allah itu, sebuah pekerjaan besar reformasi harus diselesaikan [oleh Pergerakan Advent]. Allah menyaksikan bahwa banyak pengikutNya tidak mempersiapkan diri untuk keabadian, dan di dalam belaskasihNya Dia mengirimkan sebuah pesan amaran untuk membangunkan mereka dari ketidaksadaran dan menuntun mereka untuk bersiap-sedia menghadapi kedatangan Tuhan.
Amaran ini dapat dilihat dalam kitab Wahyu pasal 14. Di dalam kitab ini pekabaran rangkap tiga tersebut disajikan kembali sebagaimana dikabarkan oleh para makhluk surgawi itu dan segera diikuti oleh peristiwa kedatangan Anak Manusia untuk menyabit “tuaian di bumi”.
Para malaikat dilambangkan sedang terbang di tengah-tengah langit, mengabarkan kepada dunia sebuah pesan amaran, dan pekabaran itu mempunyai keterkaitan yang langsung atas orang-orang yang hidup dalam zaman akhir sejarah bumi ini. Tak seorang pun yang mendengar suara dari malaikat-malaikat ini, sebab mereka adalah suatu lambang yang mewakili orang-orang suruhan Allah yang sedang bekerja secara harmonis dengan alam surgawi.
Pekabaran-pekabaran tiga malaikat itu harus disatukan, dengan memberikan terang rangkap tiganya kepada dunia ini. Dalam kitab Wahyu, Yohanes mengatakan, “Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.”…. Penglihatan ini melambangkan pemberian pesan amaran yang terakhir dan yang tiga rangkap itu kepada dunia.
Kitab Wahyu pasal 18 menunjuk kepada masa, ketika, sebagai akibat dari penolakan amaran rangkap tiga dari kitab Wahyu 14:12-16 itu, gereja akan benar-benar mencapai kondisi yang telah diramalkan oleh malaikat kedua, dan umat Allah yang masih berada di Babel akan dipanggil keluar untuk memisahkan diri mereka dari persekutuan mereka itu. Pekabaran ini adalah pekabaran yang terakhir yang diberikan kepada dunia; dan ia itu akan menyelesaikan pekerjaannya. Ketika orang-orang yang “tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan” (2 Tesalonika 2:12), akan ditinggalkan untuk menerima tipu muslihat yang kuat dan mempercayai dusta, maka terang kebenaran itu akan bersinar atas semua orang yang hatinya terbuka menerimanya, dan semua anak Tuhan yang masih tinggal di Babel akan mengindahkan panggilan: “Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya.” (Wahyu 18:4)..