“Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna” (Yakobus 2:20-22).
[AkhirZaman.org] Banyak yang mengira bahwa mereka harus menunggu suatu dorongan khusus supaya mereka dapat datang kepada Kristus; tetapi yang perlu hanyalah datang dengan maksud yang sungguh-sungguh, sambil memutuskan untuk menerima tawaran rahmat dan kasih karunia yang telah disampaikan kepada kita.
Kita harus mengatakan: “Kristus mati untuk menyelamatkan saya. Kerinduan Tuhan adalah supaya saya akan diselamatkan, dan saya akan datang kepada Yesus sebagaimana saya ada tanpa bertangguh-tangguh. Saya akan terjun ke atas janji. Bilamana Kristus menarik, saya akan menyambut.” Rasul itu mengatakan, “Dengan hati orang percaya dan diselamatkan” (Roma 10:10). Tak ada orang dapat percaya dengan hati yang benar, dan beroleh pembenaran oleh iman, sementara terus mempraktikkan perkara-perkara yang dilarang oleh firman Allah, atau sementara melalaikan suatu kewajiban yang diketahui.
lman yang tulen akan dinyatakan dalam perbuatan-perbuatan baik; karena perbuatan-perbuatan baik adalah buah-buah iman. Ketika Allah bekerja dalam hati, dan manusia menyerahkan kehendaknya kepada Allah, dan bekerja sama dengan Allah, la mengerjakan dalam kehidupan apa yang Allah kerjakan oleh Roh Kudus, dan terdapat kesesuaian antara maksud hati dan praktik kehidupan. Setiap dosa harus dijauhkan sebagai perkara yang dibenci yang menyalibkan Tuhan kehidupan dan kemuliaan, dan orang percaya harus memiliki pengalaman yang maju dengan melakukan pekerjaan Kristus terus-menerus. Adalah dengan terus-menerus menyerahkan kemauan, dengan terus-menerus menurut, sehingga berkat pembenaran dipertahankan.
Mereka yang dibenarkan oleh iman harus memiliki hati untuk menjaga jalan Tuhan. Sudah merupakan bukti bahwa seorang manusia tidak dibenarkan oleh iman bilamana perbuatan-perbuatannya tidak sejalan dengan pengakuannya. Yakobus mengatakan, “Kamu lihat bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna” (Yakobus 2:22).
lman yang tidak menghasilkan perbuatan baik tidak membenarkan jiwa. “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman” (Yakobus 2:24). “Percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Roma 4:3).
–Nasihat Allah Untuk Masa Kini, p 323