Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita (sebab la, yang menjanjikannya, setia). lbrani 10:23.
[AkhirZaman.org] Agama Kristus bukanlah suatu agama yang hanya berdasarkan perasaan hati. Engkau tak dapat bergantung atas perasaanmu untuk mencari bukti penerimaan Allah, karena perasaan berubah-ubah. Engkau harus menginjakkan kakimu di atas janji-janji Firman Allah dan berusaha hidup oleh iman.
Segera setelah seorang mulai merenung-renungkan perasaannya, ia berada dalam bahaya. Jika ia merasa bahagia dan bersukaria, setelah itu ia merasa sangat yakin dan memiliki perasaan hati yang sangat menyenangkan. Perubahan akan terjadi. Banyak keadaan yang membuat perasaan tertekan dan sedih hati; kemudian pikiran mulai bimbang apakah Tuhan bersama dia atau tidak.
Sekarang, perasaan tak boleh dibuat menjadi ujian keadaan rohani kita, apakah perasaan itu baik atau kecewa. Firman Allah haruslah menjadi bukti apakah kita berdiri benar di hadapanNya. Banyak orang yang tersesat di dalam hal ini ….
Jika engkau mengakui dosa-dosamu, percayalah dosa-dosamu sudah diampuni, karena janji itu pasti. “Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9). Kalau begitu, mengapa menghinakan Allah dengan meragukan pengampunanNya? Jika engkau telah mengakui dosa-dosamu, percayalah bahwa firman Allah tidak pernah gagal, melainkan la setia atas janjiNya. Adalah sebagaimana engkau percaya bahwa Allah itu akan menggenapi firmanNya dan mengampuni dosa-dosamu, demikian juga engkap wajib mengakui dosa-dosamu. lmanmu haruslah dilatih di dalam Allah sebagaimana seseorang yang akan melakukan apa yang telah dikatakanNya, akan dibuatNya mengampuni segala pelanggaranmu. Oh, betapa banyaknya orang yang meratap berbuat dosa dan bertobat, tetapi senantiasa berada dl bawah kabut pehukuman! Mereka tidak percaya akan firman Tuhan. Nlereka tidak percaya bahwa la setia melakukan apa yang dikatakanNya …. Engkau menyakiti hati Kristus oleh keragu-raguan, manakala la telah mengaruniakan kepada kita bukti yang demikian tentang kasihNya dengan mengorbankan nyawaNya untuk menyelamatkan kita supaya kita jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Kita harus percaya; kita harus mendidik dan melatih jiwa kita untuk mempercayai firman Allah sepenuhnya.