Friday, November 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Pengharapan akan Kedatangan yang Kedua

[RH] Pengharapan akan Kedatangan yang Kedua

Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus. Wahyu 22:20.

[AkhirZaman.org] Kedatangan [yang kedua] Tuhan kita telah menjadi pengharapan para pengikut sejatiNya selama berabad-abad. Janji perpisahan Sang Juruselamat di bukit Zaitun, bahwa Dia akan datang lagi, memberikan pencerahan masa depan bagi para muridNya, memenuhi hati mereka dengan sukacita dan pengharapan di mana kesedihan tidak dapat memadamkan maupun meredupkannya. Di tengah-tengah penderitaan dan penganiayaan, “kedatangan Allah yang besar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” adalah “pengharapan yang terberkati”. Ketika orang-orang Kristen Tesalonika diliputi dukacita tatkala mereka menguburkan orang-orang yang mereka kasihi, yang telah berharap untuk terus hidup demi menyaksikan kedatangan Tuhan kita, maka Paulus, guru mereka, menyampaikan kepada mereka tentang kebangkitan, yang terjadi pada kedatangan Sang Juruselamat. Maka mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit, sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. “Dan demikianlah”, katanya, “kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” 1 Tesalonika 4:16-18.

Dari penjara, tiang gantung, mimbar, di mana orang-orang kudus dan para martir bersaksi demi kebenaran, mengalir ucapan iman dan pengharapan mereka selama berabad-abad. Oleh karena “dijamin oleh kebangkitanNya, dan sebagai konsekuensinya kebangkitan mereka pada saat kedatanganNya, demi perkara ini,” kata salah seorang Kristen, “mereka meremehkan kematian, tidak takut mati.”—Daniel T. Taylor, The Reign of Christ on Earth: or, The Voice of the Church in All Ages, hlm. 33. Mereka rela masuk kubur agar mereka “bangkit dengan bebas”. Mereka menantikan “Tuhan turun dari surga di dalam awan-awan dengan kemuliaan BapaNya,” “membawa masa kerajaanNya pada orang-orang benar.” Orang-orang Waldensia berharap pada iman yang sama. Wycliffe menantikan kedatangan Sang Penebus sebagai pengharapan gereja.

Di pulau Patmos murid yang terkasih itu mendengar janji, “Ya, Aku datang segera,” dan jawaban kerinduannya menyuarakan doa gereja di dalam semua ziarahnya, “Datanglah Tuhan Yesus.” Wahyu 22:20.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?