“Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan” (Ulangan 32:2).
[AkhirZaman.org] Gantinya mengusir anak-anaknya, agar ia jangan diganggu oleh keributan mereka, oleh beragam perhatian yang mereka inginkan, ia akan merasa bahwa waktunya harus digunakan untuk menghibur dan mengubah pemikiran-pemikiran mereka yang aktif dengan suatu tindakan yang menghibur, dan menggembirakan. Sang ibu akan mendapatkan upah dari upaya-upayanya dalam menggunakan waktu untuk menemukan hal yang menyenangkan anak-anaknya.
Anak-anak yang masih muda menyukai masyarakat. Sebagai suatu hal yang umum, mereka tidak bisa menikmati hidup mereka sendiri, dan sang ibu harus merasakan bahwa, tempat bagi anak-anaknya, ketika mereka berada di dalam rumah, adalah tempat di mana ia tinggal juga. Kemudian ia bisa mengajar suatu pandangan umum dan mengajarkan hal-hal kecil dengan benar, ketika muncul ketertarikan pada mereka, dan memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang salah, manifestasi kepentingan diri dan hawa nafsu, dan bisa memberikan perubahan kepada pemikiran mereka menuju ke arah yang benar. Yang anak-anak sukai, yaitu mengira ibu mereka bisa gembira dengan mereka, dan adalah suatu hal yang lumrah bagi mereka untuk meminta sedikit nasihat dari ibu perihal perkara-perkara yang rumit. Sang ibu jangan melukai hati anak-nya yang sensitif oleh ketidakacuhan, atau dengan menolak untuk disusahkan dengan perkara-perkara kecil seperti itu. Apa yang kecil bagi sang ibu adalah besar bagi mereka. Dan suatu perkataan petunjuk, atau amaran, pada saat yang benar, seringkali akan memberikan nilai yang besar. Sekilas pandang, suatu perkataan yang memberikan dorongan dan pujian dari sang ibu, seringkali akan memberikan sinar matahari bagi hati anak-anak mereka sepanjang hari.
Pendidikan pertama yang anak-anak terima dari sang ibu adalah yang berhubungan dengan kesehatan fisik mereka. Mereka diizinkan hanya memakan makanan yang sederhana atau yang berkualitas untuk menjaga supaya tetap beradapada kondisi kesehatan yang terbaik, dan yang dilakukan hanya pada waktu-waktu yang teratur, tidak lebih dari tiga kali sehari, dan dua kali makan adalah lebih baik daripada tiga kali. Jika anak-anak didisiplin dengan benar, mereka akan segera belajar bahwa mereka tidak bisa menerima apa pun oleh menangis dan mengganggu. Seorang ibu yang bijak akan bertindak dalam melatih anak-anaknya, bukan hanya demi kenyamanan dirinya sendiri, tetapi juga bagi kebaikan mereka di masa depan. Dan sampai kepada akhir ini, ia akan mengajarkan anak-anaknya, pelajaran penting tentang mengendalikan selera, dan tentang menyangkal diri, sehingga mereka akan makan, minum, dan berpakaian menurut standar kesehatan.
(2SM 458, 459)