Thursday, November 21, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian PEMBARUAN DALAM HATI

[RH] PEMBARUAN DALAM HATI

Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Gal 6:1

[AkhirZaman.org] Kita adalah benang-benang dalam jaringan besar kemanusiaan, dan karena demikian, dijalin satu dengan yang lain. Kehidupan kita menanamkan kesan ke atas pikiran orang lain yang kelak akan terbawa sampai kepada hidup yang kekal.

Malaikat-malaikat mencatat pekerjaan kita, perkataan kita, roh yang menggerakkan kita. Mereka yang ingin mengadakan pembaruan terhadap orang lain harus mulai mengadakan pembaruan dalam hati sendiri, menunjukkan bahwa mereka telah memperoleh sifat ramah-tamah dan kerendahan hati di sekolah Kristus. Mereka yang menuduh orang lain harus lebih dahulu belajar menguasai diri mereka sendiri, menahan diri dari ucapan-ucapan kasar dan kecaman pedas. Banyak perkataan yang menyela dimanjakan, yang dapat menyakitkan, melukai, dan meninggalkan bekas sebagai peninggalan pada jiwa. Banyak perkataan tajam yang keluar sebagaimana bunga api kepada seorang yang mudah naik darah. Banyak perkataan menyengat yang menggigit bagaikan ular berbisa.

Hubungan akrab di antara dua manusia yang tidak sempurna, yang bercacat, akibatnya membawa bahaya besar kepada kedua orang itu, karena setan lebih berkuasa atas pikiran mereka daripada Roh Yesus. Mereka tidak saling memikirkan satu dengan yang lain di bawah terang sejati dan tidak memihak, tetapi di bawah terang yang mungkin tidak menyenangkan. Dengan berusaha memperbaiki keiahatan secara tergopoh-gopoh, roh yang berlawanan, dua kejahatan akan tercipta gantinya memperbaiki yang satu. Saling mendukung adalah penting. Adalah buah—buah Roh yang bertumbuh di atas pohon Kristen.

Suatu pertobatan yang menyeluruh harus terjadi dalam tingkah laku di mana pelbagai macam pikiran harus diberikan. Jikalau setiap ketidakadilan jelas dipandang sebagai satu penghinaan; jika ganti rugi setiap luka kecil dituntut dengan roh yang berbeda dari roh Kristus; jika bahasa kasar digunakan; jika roh tidak sabar menghadapi kesulitan-kesulitan kecil dan besar dinyatakan sehingga akan menimbulkan kesusahan dan gangguan, maka tidak lama kemudian akan terjadilah suatu keadaan yang lebih buruk daripada sama sekali tidak berbuat apa-apa memperbaiki kejahatan. Jika tingkah laku demikian dipertahankan oleh orang-orang percaya; jika setiap orang merasa bebas mengucapkan kata-kata yang tergopoh-gopoh, maka kita akan memiliki hati malang, keluarga malang, dan dalam gereja akan timbul perselisihan.

Tetapi ada cara, seperti Kristus untuk menanggulangi semua hal ini. Kehadiran kasih Kristus dalam hati akan menuntun untuk mengasihi seseorang yang sesat dan yang berada dalam kesalahan. . . .

“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan” (Yakobus 3:13).-Naskah 24, 14 Pebruari 1887, “Kesaksian Buat Para Percetakan Advent, Basel.”

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?