“Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah” (Kisah 4:33).
[AkhirZaman.org] Mereka yang berdiri membela hukum Allah, berada pada suatu kedudukan di mana mereka sangat memerlukan roh Allah. Jikalau para pendeta kurang dalam kalemahlembutan, jikalau mereka dengan mudah menjadi gusar ketika ditentang, itu membuktikan bahwa mereka memerlukan penerangan llahi. Orang-orang harus menyatakan kasih karunia Kristus ketika mereka bekerja untuk jiwa-jiwa. Kebenaran sebagaimana adanya pada Yesus akan mempunyai suatu pengaruh yang berbeda terhadap pikiran orang-orang yang tidak percaya, dari apa adanya ketika disajikan sebagai suatu teori atau suatu pokok pembicaraan yang bertentangan.
Jikalau kita melakukan hal yang terbaik untuk menyajikan kebenaran itu dengan sifatnya yang menggerakkan, menyilang pendapat dan gagasan orang lain, itu akan disalahtafsirkan, salah diterapkan, dan salah dinyatakan, kepada mereka yang memelihara kesalahan, supaya dapat membuat hal itu muncul dalam suatu terang yang dapat ditolak. Ada beberapa orang yang kepadanya engkau membawa kebenaran, yang belum minum dari anggur Babel. Adalah sukar bagi mereka mengerti kebenaran, itu sebabnya perlu mengajarkannya sebagaimana itu ada pada Yesus. Mereka yang mengaku pencinta kebenaran dapat menanggung kelemahlembutan dan kerendahan hati, sebagaimana Guru Agung itu.
Mereka yang telah bekerja dengan rajin di pertambangan firman Allah, dan telah menemukan biji-biji indah dalam urat-urat kebenaran yang kaya, dalam rahasia-rahasia llahi yang tersembunyi selama berabad-abad, akan meninggikan Tuhan Yesus, sumber segala kebenaran, dengan menyatakan dalam tabiat mereka kuasa menyucikan dari apa yang mereka percayai. Yesus dan kasih karunia-Nya harus diabadikan dalam bait suci jiwa yang dalam. Barulah la akan dinyatakan dalam perkataan, dalam doa, dalam nasihat, dalam penyajian kebenaran kudus, karena lnilah rahasia besar kemajuan rohani.
Bilamana diri dijalinkan ke dalam pekerjaan kita. maka kebenaran yang kita bawa kepada orang lain tidak menyucikan, menghaluskan, dan memuliakan hati kita sendiri; hal itu akan menyaksikan bahwa kita bukanlah bejana yang layak untuk digunakan oleh Tuhan. Hanyalah melalui doa yang tekun sehingga kita dapat mengadakan persekutuan manis dengan Yesus, dan melalui persekutuan yang diberkati ini perkataan dan roh dijadikan harum dengan roh Kristus. Tidak ada sebuah hati yang tidak akan berjaga-jaga. Yesus, Juruselamat yang indah itu; memerintahkan kewaspadaan. Terlampau tinggi memandang diri tidak boleh diberi kesempatan sedetik pun. Hati harus dijaga dengan kerajinan, karena dari dalamnya terpancar kehidupan. Jagalah dan disiplinlah pikiran itu, supaya engkau tidak berdosa dengan bibirmu.
-Nasihat Allah Untuk Masa Kini, p 330