Saturday, November 23, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Pakaian yang Tepat di Mimbar

[RH] Pakaian yang Tepat di Mimbar

“lnilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku” (Keluaran 28:4).

[AkhirZaman.org] Kepada saya ditunjukkan anak-anak lsrael di masa kuno, dan bahwa Allah telah memberikan petunjuk-petunjuk yang spesifik perihal bahan dan mode pakaian yang akan mereka pakai ketika melayani di hadapan Dia.

Allah surgawi, yang lengan-Nya menggerakkan dunia, yang menopang kita dan memberikan kepada kita kehidupan dan kesehatan, sudah memberikan kepada kita bukti bahwa la akan dihormati atau dihina oleh pakaian dari orang-orang yang melayani di hadapan-Nya. la telah memberikan petunjuk-petunjuk khusus kepada Musa tentang setiap hal yang berhubungan dengan pelayanan bagi-Nya. la telah memberikan petunjuk bahkan yang berhubungan dengan pengaturan tempat tinggal mereka dan merinci pakaian yang akan mereka kenakan dalam pelayanan kepada-Nya. Mereka harus memelihara keteraturan dalam setiap hal. . . .

Tidak boleh ada apa pun yang kurang dan tidak rapi terhadap mereka yang menghadap kapada-Nya ketika mereka datang ke dalam bait-Nya yang kudus. Dan mengapa demikian? Apakah tujuan dari semua kehati-hatian ini? Apakah hal ini hanya untuk merekomendasikan orang-orang itu kepada Allah? Apakah hal ini hanya untuk mendapatkan perkenanan-Nya?

Alasan yang diberikan kepada saya adalah, supaya suatu kesan yang benar boleh tercipta bagi umat. Jika mereka yang melayani di tempat yang kudus gagal memanifestasikan kehati-hatian, dan penghormatan bagi Allah, dalam cara berpakaian mereka dan dalam perilaku mereka, umat akan kehilangan kesan mereka dan penghormatan mereka kepada Allah dan pelayanan-Nya yang khidmat. Jika para pendeta menunjukkan penghormatan yang besar kepada Allah oleh berhati-hati dan secara khusus pada waktu mereka datang ke hadirat-Nya, hal itu memberikan kepada umat suatu pemikiran yang agung tentang Allah dan syarat-syarat-Nya.

Hal ini menunjukkan kepada mereka bahwa Allah adalah kudus, pekerjaan-Nya adalah suci, dan setiap hal yang berhubungan dengan pekerjaan-Nya haruslah kudus; dan semuanya harus bebas dari setiap hal seperti ketidakmurnian dan kekotoran; dan semua kekotoran harus disingkirkan dari mereka yang mendekati Allah.

(3SM 250, 251)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?