“Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Matius 4:6.
[AkhirZaman.Org] Godaan kedua adalah pada titik praduga…. Setan kini beranggapan bahwa ia telah bertemu dengan Yesus di negeri-Nya sendiri. Musuh yang cerdik itu sendiri menyampaikan kata-kata yang keluar dari mulut Tuhan.
Setan menunjukkan bahwa ia mengenal Kitab Suci. Tetapi ketika dia mengutip janji “Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya” dia menghilangkan kata-kata “menjagamu dalam segala jalanmu,” yaitu, dalam semua jalan yang Allah pilih.
Yesus menolak untuk keluar dari jalan ketaatan. Dia tidak akan memaksa Penyelenggara untuk datang menyelamatkan-Nya, dan dengan demikian gagal memberi kita contoh kepercayaan dan penurutab. Dia tidak pernah melakukan keajaiban demi kepentingan-Nya sendiri. Semua pekerjaan-Nya yang menakjubkan semuanya adalah untuk kebaikan orang lain.
Kristus menyatakan kepada Setan, “Ada tertulis lagi, Jangan mencobai Tuhan, Allahmu.” Tuhan akan melindungi semua orang yang berjalan di jalan kepatuhan, tetapi menyimpang darinya berarti menjelajah di tanah Setan. Di sana kita pasti akan jatuh.
Yesus adalah pemenang dalam pencobaan kedua, dan sekarang Setan menyatakan dirinya dalam karakter sejatinya, mengaku sebagai allah dunia ini. Dengan menempatkan Kristus di atas gunung yang tinggi, Setan menyebabkan kerajaan-kerajaan dunia, dengan segala kemuliaannya, lewat dalam pemandangan indah di hadapan-Nya.
Mata Yesus, yang akhir-akhir ini disambut oleh kesuraman dan kesedihan, sekarang menatap pemandangan keindahan dan kemakmuran yang tak tertandingi. Kemudian suara si penggoda terdengar, “Semua kekuatan ini akan kuberikan kepadamu, dan kemuliaan mereka: karena itu diserahkan kepadaku; dan kepada siapa pun saya akan memberikannya. Karena itu, jika kamu mau menyembah Aku, semuanya akan menjadi milikmu.”
Misi Kristus dapat dipenuhi hanya melalui penderitaan. Di hadapan-Nya ada kehidupan penuh kesedihan, kesulitan, dan konflik, dan kematian yang memalukan. Tetapi sekarang Kristus dapat membebaskan diri-Nya dari masa depan yang mengerikan dengan mengakui keunggulan Setan. Tetapi melakukan ini berarti menghasilkan kemenangan dalam kontroversi besar.
Kristus menyatakan kepada si pencoba, “Enyahlah dari hadapan-Ku, Setan: karena ada tertulis, Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada-Nya engkau harus beribadah.” Keilahian Kristus terpancar melalui penderitaan umat manusia. Setan tidak memiliki kekuatan untuk menolak perintah untuk pergi. Dihina dan murka, setan terpaksa menarik diri dari hadirat Penebus dunia. —Manuscript 155, 1902 (Sermons and Talks, 2:218, 219).
—Christ Triumphant, 194.1-4