“Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan“ (Filipi 4:2)
[AkhirZaman.org] Adalah mungkin untuk mengaitkan apa yang sudah terjadi sehubungan dengan pengalaman masa lalu umat Allah, dan dengan demikian membuat pengalaman itu dianggap sebagai kebodohan dan bisa ditolak.
Tidaklah adil untuk menerapkan ciri-ciri tertentu dari pekerjaan itu dan memisahkannya dan secara keseluruhan. Perpaduan kebenaran dan kesalahan mungkin saja dinyatakan dalam pekerjaan itu sedemikian, yang para musuh kita akan gunakan untuk merugikan kabenaran dan untuk membuat halangan bagi pekerjaan dan rencana Allah. . . .
Janganlah seorang pun dari saudara-saudara membayangkan bahwa mereka sedang melakukan pekerjaan Allah bila menyampaikan kekurangan-kekurangan manusia yang sudah melakukan pekerjaan yang baik, menyenangkan, dapat berterima dalam bekerja membukakan pekabaran anugerah itu kepada orang-orang yang telah jatuh, demi kelamatan jiwa-jiwa yang sedang binasa. Anggaplah bahwa saudara-saudara itu memiliki tabiat yang lemah yang mereka dapatkan dari para leluhur mereka, akankah kekurangan-kekurangan ini dicari-cari dan ditonjol-tonjolkan?
Akankah umat yang Allah sudah pilih untuk melaksanakan pembaruan melawan kepausan dan penyembahan berhala dinyatakan dalam suatu terang yang dapat ditolak? Panji penguasa sinagog Setan diangkat tinggi-tinggi, dan kekeliruan dengan tak pelak lagi berbaris dalam kemenangan, dan para pembaru melalui kemurahan yang diberikan kepada mereka oleh Allah, mendapatkan upah hasil perang yang sukses dengan penguasa kegelapan. Peristiwa-peristiwa sejarah para pembaru itu sudah disampaikan kepada saya. Saya tahu bahwa Tuhan Yesus dan para malaikat-Nya dengan penuh perhatian berjaga-jaga dalam pertempuran melawan kuasa Setan, yang telah menghimpun bala tentaranya dengan orang-orang jahat demi meniadakan terang llahi, api kerajaan Allah. Demi Kristus, mereka telah menderita hardikan, terhina olokan, dan dibenci oleh orang-orang tidak mengenal Allah. Mereka telah disiksa dan dianiaya bahkan sampai mati, karena mereka tidak mau meninggalkan iman mereka. Jika ada orang berpikir bahwa la bisa menguasai orang-orang ini, dan membeberkan di hadapan dunia kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan mereka, biarlah orang itu mengingat bahwa Ia sedang berurusan dengan Kristus dalam pribadi para rasul-Nya. . . .
Engkau sudah menerbitkan kepada umum kekeliruan-kekeliruan dan kerusakan-kerusakan umat Allah, dan dengan cara itu engkau sudah menghina Allah dan Kristus Yesus. Demi lengan kanan saya, saya tidak akan memberikan kepada dunia apa yang sudah kamu tuliskan. Engkau belum menyadari pengaruh akibat dari perbuatanmu. . . .
Tuhan tidak meminta engkau menyampaikan hal-hal ini kepada umum sebagai sejarah yang tepat tentang umat kita. Pekerjaanmu yang perlu adalah untuk menunjukkan kepada kita mengapa saudara-saudara itu mengambil sikap yang ekstrem yang mereka telah perbuat, dan mencari sebab berdasarkan kondisi guna membenarkan mereka kepada siapa tulisan-tulisanmu telah menimbulkan kecurigaan dan kritikan.
(3SM 342, 343)