Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya. [Yohanes 7:5].
[AkhirZaman.Org] Orang-orang melihat bahwa Roh Kudus ada di atas Kristus pada usia dua belas tahun. Dia merasakan sesuatu dari beban misi yang untuk inilah Dia datang ke dunia. Ia memahami godaan manusia, karena Kristus menanggung kesedihan dan pencobaan mereka.
Keteguhan serta ketabahan merupakan tujuan-Nya untuk melakukan yang benar; meskipun orang lain mencoba untuk memimpin-Nya untuk melakukan kejahatan, namun Ia tidak pernah berbuat salah, dan tidak akan berpaling sedikit pun dari jalan kebenaran dan kebaikan.
Baca Juga: Di Luar Allah Tidak Ada Hikmat Yang Benar.
Kristus selalu menaati orang tua-Nya, dan melakukan setiap tugas yang ada di jalan-Nya. Tetapi masa kecil dan masa muda-Nya sama sekali tidak mulus dan menyenangkan. Kehidupan-Nya yang tak bernoda menimbulkan iri hati dan kecemburuan saudara-saudara-Nya, karena mereka tidak percaya kepada-Nya. Mereka kesal karena Dia tidak bertindak dalam segala hal seperti yang mereka lakukan dan tidak mau menjadi satu dengan mereka dalam melakukan kejahatan.— The Youth’s Instructor, 28 November 1895.
Karena Dia begitu cepat untuk melihat apa yang salah dan apa yang benar, saudara-saudara-Nya sangat kesal kepada-Nya, karena mereka mengatakan bahwa apa pun yang diajarkan imam harus dianggap suci sebagai perintah Allah. Tetapi Juruselamat mengajarkan baik melalui firman-Nya maupun dengan teladan-Nya bahwa orang-orang harus menyembah Tuhan sebagaimana Dia telah mengarahkan mereka untuk menyembah Allah, serta tidak mengikuti upacara-upacara yang menurut para pemimpin agama harus diikuti.
Baca Juga: Mengumpulkan atau Memisahkan.
Para imam dan orang-orang Farisi juga kesal karena Anak ini tidak mau menerima pendapat, peribahasa, dan tradisi manusia mereka…. Gagal meyakinkan Dia bahwa Ia harus memandang tradisi manusia sebagai sesuatu yang suci, mereka mendatangi Yusuf dan Maria dan mengeluh bahwa Yesus mengambil jalan yang salah sehubungan dengan kebiasaan dan tradisi mereka.
Kristus tahu artinya keluarga-Nya terpecah melawan-Nya karena iman agama-Nya. Dia mencintai perdamaian; Dia mendambakan kasih dan kepercayaan dari anggota keluarga-Nya; tetapi Dia tahu apa artinya membuat mereka menarik kasih sayang mereka dari-Nya.
Kristus menderita teguran dan celaan karena Dia mengambil jalan lurus dan tidak akan melakukan kejahatan karena orang lain melakukan kejahatan, tetapi setia pada perintah-perintah Yahweh.
Baca Juga: Misteri Ketuhanan
Ahli Taurat, rabi, dan orang Farisi tidak dapat memaksa Yesus untuk berpaling dari Firman Tuhan dan mengikuti tradisi manusia, tetapi mereka dapat mempengaruhi saudara-saudara-Nya sedemikian rupa sehingga hidup-Nya menjadi sangat pahit. Saudara-saudara-Nya mengancam-Nya dan berusaha memaksa-Nya untuk mengambil jalan yang salah, tetapi Dia meneruskannya, menjadikan Kitab Suci sebagai pedoman-Nya.— The Youth’s Instructor, 5 Desember 1895 .
—Christ Triumphant, 228.2-7