“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” (Mazmur 43:5 ).
[AkhirZaman.org] Kesukaan yang paling manis datang pada manusia melalui pertobatannya yang sungguh-sungguh kepada Allah karena pelanggaran terhadap hukum-Nya, dan melalui iman dalam Kristus sebagai penebus dan pembela orang berdosa.
Adalah supaya manusia boleh mengerti sukacita pengampunan, damai sejahtera Allah, sehingga Kristus menarik mereka melalui penyataan kasih-Nya. Jikalau mereka menyambut tarikan-Nya, memasrahkan hati mereka kepada kasih karunia-Nya, maka la akan memimpin mereka langkah demi langkah, kepada suatu pengetahuan penuh tentang diri-Nya sendiri, dan inilah hidup yang kekal.
Kristus datang untuk menyatakan kepada orang berdosa keadilan dan kasih Allah, supaya la dapat memberikan pertobatan kepada Israel dan penghapusan dosa. Bilamana orang berdosa memandang Yesus yang ditinggikan di atas salib, menderita kesalahan orang durhaka, menanggung hukuman dosa; bilamana ia memandang kejijikan Allah terhadap kejahatan dalam penyataan yang menakutkan terhadap kematian di salib, dan kasih-Nya untuk manusia yang jatuh, maka la dituntun ke arah pertobatan kepada Allah oleh sebab pelanggarannya terhadap hukum yang adalah kudus, dan benar, serta baik. la menjalankan iman dalam Kristus, oleh sebab Juruselamat Ilahi telah menjadi penggantinya, jaminannya, dan pembelanya, serta pusat kehidupannya. Kepada orang berdosa yang bertobat Allah dapat menunjukkan kemurahan dan kebenaran-Nya, dan mengaruniakan kepadanya pengampunan dan kasih-Nya.
Tetapi Setan tidak akan mengizinkan satu jiwa pun luput dari tawanan dosa sekiranya la dapat mencegahnya dengan apa saja. Walaupun seisi surga telah dicurahkan dalam satu karunia yang limpah—karena ketika Allah menyerahkan Anak-Nya, la memberikan karunia yang paling tinggi dari surga, dan harta surga sudah berada di tangan kita—namun kepada jiwa yang bertobat musuh akan berusaha menyatakan Allah sebagai yang keras dan tidak dapat ditawar-tawar, tidak mau mengampuni orang yang melanggar. Pada waktu-waktu yang berlainan surat-surat datang dari orang-orang yang bersedih karena dosa mereka. Satu dengan yang lain menulis: “Saya takut, saya tidak ada lagi pertolongan. Masih adakah harapan bagi saya?” Kepada jiwa-jiwa yang malang ini pekabaran telah diberikan: “Berharaplah kepada Allah. Sang Bapa memiliki cukup roti untuk dimakan. Bangun, dan pergilah kepada Bapamu. la akan menyambutmu sedemikian rupa. la akan memberikan kepadamu kasih dan belas kasihan-Nya.”