Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. Yohanes 16:33.
[AkhirZaman.org] “Semuanya itu Kukatakan kepadamu,” kata Juruselamat, “supaya sukacitaKu ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:11). Pekerjaan untuk mengalahkan, bukanlah suatu pekerjaan yang menyedihkan; tidak, sungguh tidak. Pekerjaan itu berarti ada hubungan dengan Sorga. Engkau dapat pergi kepada Allah di dalam doa; engkau dapat meminta, lalu menerima; engkau dapat percaya, menggantungkan jiwamu yang tidak berdaya itu atas Kristus. Itu pula berarti bahwa manusia dapat melakukan kemauan dan maksud Allah. Kemanusiaan dan keilahian disatukan untuk maksud yang penting ini.
Allah mengirimkan cobaan untuk menguji siapa yang akan berdiri setia di bawah pencobaan. la membawa kita ke dalam keadaan di mana terdapat ujian, untuk melihat jika kita mau percaya di luar dan di atas kuasa diri kita sendiri. Setiap orang mempunyai tabiat yang belum diketemukan yang harus bersinar melalui ujian. Allah mengijinkan orang-orang yang merasa dirinya cukup dicobai dengan pahitnya supaya mereka mengerti keadaan mereka yang tiidak berdaya itu. Ia membiarkan air penderitaan yang dalam mengalir melanda jiwa kita, agar supaya dengan jalan demikian kita mengenal Dia dan Yesus Kristus yang telah dikirimkanNya itu, supaya dengan itu kita memiliki kerinduan hati yang dalam untuk disucikan dari kecemaran, dan dapat keluar dari dalam ujian itu lebih murni, lebih bersih, dan lebih bahagia. Sering kita masuk ke dalam bara api penderitaan dengan jiwa kita yang digelapi dengan ketamakan; akan tetapi jika kita sabar di bawah ujian yang genting, maka kita akan keluar lalu memantulkan tabiat ilahi. Maka bilamana maksudNya di dalam penderitaan itu sudah terlaksana “ia akan memunculkan kebenaranimu seperti terang, dan hakmu seperti siang” (Mazmur 37:6).
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Markus 14:38). Berjaga-jagalah terhadap pendekatan musuh yang diam-diam itu, berjaga-jagalah terhadap sifat-sifat yang dulu-dulu itu serta kecenderungan-kecenderungan hati, jangan sampai ia muncul sendiri; usirlah keluar sifat-sifat itu lalu berjaga-jagalah. Peliharalah pikiran dan segala rencana jangan sampai ia hanya mementingkan diri. Berjaga-jagalah terhadap jiwa-jiwa yang telah dibeli oleh Kristus dengan darahNya sendiri.
Berjaga-jagalah untuk kesempatan berbuat baik terhadap mereka. Sebuah kemelut besar sedang berada di hadapan kita. Untuk menghadapi ujian-ujian dan pencobaan dan untuk menjalankan kewaiiban memerlukan iman yang teguh dan tabah. Akan tetapi kita dapat menang dengan jayanya; tidak seorang jiwapun yang berjaga-jaga, berdoa, dan percaya yang akan terjerat oleh musuh itu.