“IniIah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam” (Zakharia 4:6).
[AkhirZaman.org] Setan tidak dapat lagi mencegah hujan berkat yang turun ke atas umat Allah selain ia dapat menutup pintu-pintu langit sehingga hujan tidak dapat turun ke atas bumi. Orang-orang jahat dan para iblis tidak dapat menghalang-halangi pekerjaan Allah, atau menutup hadirat-Nya dari perhimpunan umat-Nya, jikalau mereka mau, dengan merendahkan diri,
hati yang menyesal, mengaku dan menyingkirkan dosa mereka, dan dengan iman menagih janji-janji-Nya. Setiap pencobaan, setiap pengaruh yang melawan, apakah terang-terangan atau rahasia, dapat dihindarkan dengan berhasil, “bukan dengan keperkasaan, dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman Tuhan semesta alam” (Zakharia 4:6).
Kita berada pada hari besar pendamaian, manakala dosa kita, dengan pengakuan dan pertobatan, dihadapkan di pengadilan sebelumnya. Sekarang Allah tidak menerima suatu kesaksian yang lemah dan tidak bersemangat dari para pendeta-Nya. Kesaksian seperti itu bukanlah kebenaran masa kini. Pekabaran untuk masa kini harus menjadi makanan pada waktunya bagi gereja Allah. Tetapi secara pelahan-lahan Setan telah berusaha merampok kuasa pekabaran ini, supaya orang banyak tidak bersedia untuk berdiri pada hari Tuhan.
Tahun 1844 imam besar kita yang agung itu memasuki bilik yang maha suci dalam bait suci di surga, untuk memulai pekerjaan penghakiman pemeriksaan. Perkara orang-orang benar yang telah mati diperiksa di hadapan Allah. Apabila pekerjaan tersebut selesai, penghakiman akan dijalankan terhadap yang masih hidup.
Alangkah indah, alangkah pentingnya saat-saat yang khidmat ini! Kita masing-masing ada perkara yang belum diputuskan dalam pengadilan di surga. Secara pribadi kita harus dihakimi menurut perbuatan yang dilakukan pada tubuh. Dalam upacara bayangan, ketika pekerjaan pendamaian dilaksanakan oleh imam besar dalam bilik maha suci bait kudus di bumi, orang banyak diwajibkan merendahkan diri mereka di hadapan Allah, dan mengakui dosa mereka, supaya mereka dapat didamaikan dan disucikan. Bolehkah ada yang kurang dalam tuntutan bagi kita pada zaman pendamaian bandingan sekarang ini, manakala Kristus dalam bait suci di surga sedang mengadakan pengantaraan demi keselamatan umat-Nya, dan keputusan akhir yang tak dapat dielakkan, dijatuhkan ke alas setiap perkara?