Maka la akan menjawab mereka, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. [Matius 25:45,46]
[AkhirZaman.org] Khidmatnya penghakiman terakhir. Betapa besar pekerjaan yang ada di hadapan kita! Siapakah yang mengerti hal itu? Kristus menghendaki supaya semua mengerti bahwa kesudahan segala perkara sudah dekat, bahwa pemandangan khidmat pengadilan terakhir segera akan terjadi.
Pada hari yang besar itu, mereka yang tabiatnya dlbenarkan oleh Hakim seisi bumi akan berdiri di hadapan dunia dengan kemuliaan dan kehormatan. Di bumi ini mereka menyatakan terang dan kemuliaan Allah, dan kini la memberi mereka pahala sesuai dengan perbuatan mereka.
Maka seluruh dunia akan menerima hukuman. Semua orang akan mangajukan pertanyaan, ”Sudahkah engkau dengan rajin mempelajari firman Allah supaya engkau dapat mengetahui kehendak Allah, supaya engkau disanggupkan untuk mengerti perbedaan antara dosa dan kebenaran?”
Kesedihan akan menjadi bagian mereka yang tidak mau datang kepada Kristus supaya mereka boleh dibersihkan dari segala ketidakbenaran.
Barulah orang berdosa melihat bagaimana sebenarnya tabiat Allah itu. Maka mereka juga akan melihat kejahatannya dosa itu yang menjauhkan jiwa-jiwa dari Kristus, dan menempatkan mereka di bawah panji pemberontakan, untuk berperang melawan Dia yang menyerahkan nyawaNya bagi mereka.
Oleh sebab Kristus satu dengan Bapa, yang sama dengan Dia, maka la dapat membuat pendamaian untuk pelanggaran, dan menyelamatkan manusia—bukan di dalam dosanya, tetapi dari dosanya.
Mereka yang telah menolak anugerahNya akan melihat kerugian yang mereka derita oleh memperlakukan dengan memandang rendah akan Dia yang telah merendahkan diriNya sendiri sehlngga berdiri sebagai manusia biasa.
Mereka akan mendengar kata-kata tuduhan, “Undurlah daripadaKu. Oleh teladanmu kamu menyebabkan banyak orang bersalah. Kamu menyebabkan mereka tersesat dari perintah-perintah yang harus ditaati yang olehnya seharusnya mereka memperoleh hidup yang kekal.”
Jauh sekali bedanya dengan perkataan yang diucapkan kepada umat Allah yang setia. ”Marilah hai kamu yang diberikati oleh BapaKu,” kata Kristus, “terimalah warisan kerajaan yang disediakan bagimu dari permulaan dunia”.
Kemudian dari rombongan umat yang ditebus meledaklah tempik sorak, “Hal maut, dimanakah sengatmu, hai kubur, di manakah kemenanganmu? Aduh, sekiranya pikiran kita dapat mengerti akan kebesaran tema dan peristiwa ajaib yang luar biasa itu.
“Barangsiapa yang hidup dan percaya kepadaKu tidak akan mati.” Jikalau barang seorang memelihara perkataanKu, maka la tidak akan mati.” Umat pilihan Allah mungkin saja tewas di temat mereka bertugas, tetapi mereka hanya jatuh tertidur, beristirahat sampai Yesus datang membangunkan mereka untuk menerima kemuliaan kekal daripadaNya— Letter 363, 15 September 1904, kepada anaknya Edson White. ‘
